Artikel Natal

Menelusuri Kisah Natal

Untuk memahami kisah Natal, kita harus kembali. Bukan hanya beberapa ribu tahun yang lalu sejak kelahiran Yesus, tetapi jauh ke belakang, kembali ke orang tua pertama kita, Adam dan Hawa. Allah menempatkan mereka di taman Eden yang subur dan sempurna. Mereka memiliki semua yang mereka butuhkan. Itu sempurna. Kemudian mereka berdosa. Akibatnya, Allah mengusir mereka. Sekarang Adam dan Hawa hidup di bawah kutukan.

Natal di Bawah Matahari

Terlepas dari jingle Paul McCartney yang bergema di department store kita pada masa ini, banyak dari kita tidak akan "mengalami waktu Natal yang indah". Sebagian besar kegembiraan Natal kita akan dipenuhi, dan dibuat untuk bernyanyi, beriringan dengan dukacita.

Alasan Saya Merindukan Natal di Antara Mereka yang Belum Terjangkau

Pintu masuk ke apartemen kami bisa saja disalahartikan sebagai bagian dari toko sepatu di Goodwill. Hampir 200 sepatu memenuhi koridor, sebuah gunung yang luas yang melapisi udara dengan bau yang menyengat. Suhu menjadi semakin panas dan semakin panas karena ruang di antara orang-orang menjadi semakin sempit dan semakin sempit karena semakin banyak orang yang terus berdatangan. Sebelum malam berakhir, hampir seratus orang berdesakan, berbicara, dan bercanda dengan bahasa kedua kami.

Memandang Yesus Sebagaimana Para Gembala

24 Desember 2022 oleh: Francis A. Schaeffer

"Lalu, mereka cepat-cepat pergi dan menemukan Maria dan Yusuf, serta Bayi yang terbaring di palungan. Ketika para gembala melihat Dia, mereka menceritakan perkataan yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. Dan, semua orang yang mendengar hal itu heran atas hal-hal yang dikatakan para gembala kepada mereka." Lukas 2:16–18, AYT

Ayo, Lihat Sang Anak

Bersemangat tentang Natal, tetapi Kurang Bersemangat tentang Kristus

Apatis terhadap Kristus

Ketika saya masih kecil, saya menyukai Natal lebih dari sekadar hadiah yang disiapkan untuk saya (meskipun itu adalah bagian besar dari kegembiraan saya). Saya menyukai lagu-lagu di radio dan pemutar audio keluarga kami. Saya suka menunggu salju pada pagi pertama Natal. Saya suka menonton semua program TV bernuansa Natal yang khas: Frosty the Snowman, Rudolph, dan setiap episode komedi situasi Natal. Natal adalah musimnya, satu bulan atau lebih kebahagiaan sempurna.

Anda Bisa Diampuni

Apa Kata Natal untuk Dosa-Dosa Kita

Saya membayangkan air mata benar-benar keluar begitu dia akhirnya bisa mengeluarkan kata-kata.

Sudah berapa kali dia dan istrinya duduk dan menangis bersama dalam diam? Berapa kali mereka melakukan percakapan menyedihkan yang sama? Sudah berapa kali mereka membicarakan nama? Berapa kali mereka menggendong bayi orang lain yang baru lahir? Berapa kali mereka mengira dia hamil? Berapa kali mereka meminta anak?

Natal Lebih Besar daripada yang Anda Pikirkan

Apakah saya satu-satunya yang merasa toko-toko mulai mendekorasi Natal lebih awal dan lebih awal setiap tahun? Ini baru Oktober, tetapi pohon Natal sudah berdiri di pusat perbelanjaan. Jika Anda seperti saya, Anda menyukai masa Natal, tetapi setiap tahun berjuang lebih keras untuk memuaskan kebutuhan lama itu ... kerinduan? Nostalgia? Sebenarnya, saya tidak yakin apa. Dan, memulai perayaan lebih awal setiap tahun tampaknya tidak membantu, tetapi malah memperpanjang rasa ketidakpuasan.

Natal di Seluruh Dunia Kristen

Natal adalah salah satu momen paling penting dalam sejarah bagi orang Kristen dan dirayakan di seluruh dunia.

Natal adalah salah satu momen paling penting dalam sejarah bagi orang Kristen dan dirayakan di seluruh dunia. Ini memperingati kelahiran Yesus Kristus, pendiri gereja Kristen. Yesus lahir di Betlehem yang berada di luar Yerusalem 2.000 tahun yang lalu. Bagi orang Kristen, itu adalah saat Allah datang untuk tinggal di antara manusia sebagai orang biasa. Tanggal pasti kelahiran-Nya tidak diketahui -- diperkirakan sekitar 5 atau 6 SM. Sebagian besar dunia merayakan Hari Natal pada tanggal 25 Desember. Namun, Gereja Ortodoks -- yang terdapat di Rusia, Eropa Timur dan Timur Tengah -- memperingati kelahiran Yesus pada 7 Januari.

Belajar dari Gereja yang Teraniaya Selama Masa Adven

Kita biasanya memikirkan tema-tema seperti pengharapan, kerinduan, dan penantian selama masa Adven. Penganiayaan, pada sisi lain, mungkin tidak terpikirkan oleh kebanyakan orang Kristen. Akan tetapi, masa Adven dapat menghadirkan kesempatan unik untuk belajar dari saudara-saudari kita di dalam Kristus di seluruh dunia yang sedang menderita karena iman mereka.

Sekarang sebelum Anda mulai berpikir, "Oh, bagus, dia akan membuat saya merasa bersalah karena saya menantikan hadiah dan waktu bersama keluarga saya sementara orang Kristen lainnya menderita," dengarkan saya. Saya sedang memikirkan gambaran yang lebih besar.

Sebuah Tema Kuno

Gambar: gereja

Tiada yang Mustahil bagi Allah

Natal Melalui Mata Sang Ibu

"Akan tetapi, ketika hari penggenapan tiba, Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan" (Galatia 4:4, AYT). Tetapi sedikit dari banyak orang yang berdoa dan menantikan kedatangan Mesias mengenali-Nya ketika Dia datang. Cara dan bentuk kedatangan-Nya, seperti puncak misi penyelamatan-Nya sekitar tiga dekade kemudian, tidak sesuai dengan ekspektasi mereka. Keduanya lebih menakjubkan dan luar biasa daripada yang dibayangkan siapa pun. Natal benar-benar membuktikan bahwa "tidak ada hal yang mustahil bagi Allah" (Lukas 1:37, AYT) -- sesuatu yang disaksikan oleh dua ibu, Maria yang remaja dan Elisabet yang setengah baya, dengan cara yang luar biasa spesial.

Masa Terberat dalam Setahun

Berduka karena Penderitaan dan Kehilangan saat Natal

Masa Natal mengandung harapan yang sulit. Harapan yang sering kali lebih mirip dengan gambar di kartu Hallmark daripada harapan yang damai tentang merayakan kelahiran Kristus. Kita membayangkan pertemuan meriah dengan keluarga dan teman, hadiah yang dibungkus penuh warna di bawah pohon yang dihias, dan makanan lezat di atas meja dengan orang-orang terkasih yang duduk mengelilinginya.

Adven dalam Pandemi Global

Ini adalah hari-hari yang gelap pada tahun 2020, bahkan dalam terangnya musim semi dan musim panas. Mereka yang terhindar dari penderitaan dan rasa sakit pribadi yang hebat tidak hidup di bawah awan yang tidak menyenangkan setelah peristiwa 9/11. Dan, kecemasan akan pandemi yang bergerak lambat, pada tahun pemilihan yang sangat kontroversial, telah memberikan bayang-bayang yang lebih lama, dan mungkin lebih gelap, daripada hari-hari yang suram itu.

Sekarang kita sampai pada puncak bulan Desember -- dan musim dingin. Hari-hari gelap menjadi lebih gelap. Dan, Adven dimulai hari ini, bukan satu hari yang terlalu cepat, tepat pada waktunya untuk menyatakan pesan yang terlalu sering kita abaikan: pada hari-hari yang paling gelap, terang yang sejati bersinar lebih terang.

Tiga Cara Adven Membantu Kita Lebih Memercayai Allah

Waktu penantian sebelum Natal dipenuhi dengan pengharapan dan janji.

Kata Adven berarti kedatangan. Ini adalah periode menjelang Natal, dan awal dari kalender Kristen. Ini adalah periode menanti, menantikan Mesias bersama dengan Israel, membaca nubuat-nubuat tentang kedatangan-Nya, menanti kembalinya Mesias bersama dengan dunia, berjaga-jaga, dan berdoa.

Gambar: memercayai Allah

Selamat Hari Natal COVID

Dinginnya musim gugur akan segera berganti dengan dinginnya musim dingin. Lapisan super putih akan menutupi warna panen yang cemerlang. Bahkan, saat kita menunggu Halloween, dan Hari Thanksgiving, kita tahu pola tahunan kita terlalu baik untuk tidak melihat apa yang ada di cakrawala.

Natal akan datang, membawa masuk musim kedua yang begitu disukai, begitu ajaib, begitu sentimental, dan pada satu sisi begitu terkenal -- sampai tahun 2020. Natal kita ketahui, tetapi dalam pandemi global?

Berapa banyak hal menakutkan dalam Natal masa lalu kita akan berulang pada Natal tahun ini? Apa harapan Anda untuk waktu yang paling indah tahun ini?

Natal dari Kejauhan

Bagaimana Seharusnya Kita Memandang Maria, Bunda Yesus?

Salah satu tradisi Natal favorit keluarga saya adalah membaca buku yang lucu dan menyentuh, The Best Christmas Pageant Ever. Kami terutama menikmati protagonis utama, Imogene Herdman, saat ia memainkan peran Maria dalam drama Natal gereja. Meskipun dirinya sendiri adalah pembuat onar yang kasar dan kacau, Imogene terpesona dengan sosok Maria ideal yang digambarkan dalam ilustrasi cerita Alkitab: "semuanya berwarna merah muda dan putih dan tampak baik." Aktornya adalah kebalikan dari karakter yang dia perankan, tetapi Imogene memandang Maria sebagai model yang sempurna.

Adven yang Terabaikan

Pada masa-masa Natal tahun ini, kebanyakan orang Kristen memfokuskan pikiran dan hati mereka kepada kedatangan Kristus yang pertama. Dalam beberapa kasus, gereja akan mengkhususkan tiga atau empat hari Minggu dan mungkin beberapa kebaktian khusus untuk acara penting ini.

Sebagai perbandingan, sangat sedikit waktu dan pikiran yang dicurahkan dalam kalender gereja untuk kedatangan Kristus yang kedua kali.

Menyembah Allah dengan Sukacita karena Injil yang Tak Terkekang

Haleluya. Nyanyikanlah bagi Tuhan suatu nyanyian baru,

pujian bagi-Nya dalam kumpulan orang-orang saleh! Biarlah Israel bergembira atas Penciptanya, biarlah anak-anak Sion bersorak-sorai atas raja mereka. Biarlah mereka memuji nama-Nya dengan tari-tarian, biarlah mereka menyanyikan mazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi. Sebab, TUHAN berkenan kepada umat-Nya, Dia memahkotai orang-orang rendah hati dengan keselamatan. Biarlah orang-orang saleh bersukaria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidurnya. (Mzm. 149:1-5, AYT)

Cara Membuat Natal Menjadi Lebih Berfokus pada Yesus

Natal. Setahun sekali Natal tiba dan seperti apa penampakannya? Pusat perbelanjaan yang ramai. Orang-orang bergegas membeli hadiah, dekorasi, dan makanan. Jalan dipenuhi dengan barisan rumah-rumah yang menyala, berkilau, dan memesona. Rumah-rumah didekorasi, diatur, dan bersiap untuk hari besar. Inilah biasanya penampakan pada hari Natal.

Saya harus mengakui bahwa tidak akan benar-benar terasa seperti Natal tanpa hal-hal itu. Kita semua terjebak dalam tradisi setiap tahun membeli hadiah, mendekorasi rumah, menyiapkan makanan, sambil memikirkan liburan yang akan datang, menemui teman dan keluarga, dan bertanya-tanya tentang apa yang ada di dalam kotak terbungkus rapi di bawah pohon.

Kristus Datang Sebelum Natal (2)

PENGANTAR

Seberapa besar Anda ingin menjadi kudus? Seberapa besar Anda ingin dikuduskan? Seberapa besar Anda ingin bebas dari dosa dan penuh kesalehan? Beri nilai keinginan Anda dengan kisaran angka 1 hingga 10.

Sekarang lakukan hal yang sama dengan pertanyaan, seberapa besar Anda ingin diselamatkan? Dari kisaran angka 1 hingga 10, berapa nilai Anda?

Jika kita jujur, kebanyakan dari kita memiliki angka menginginkan keselamatan yang lebih tinggi daripada angka menginginkan pengudusan. Kita ingin diselamatkan lebih daripada keinginan kita untuk menjadi kudus. Bagaimana kita meningkatkan keinginan kita akan kekudusan?

Natal Tidak Mengabaikan Rasa Sakit Anda

Jujur saja, Natal tidak selalu ceria dan cerah. Bagi sebagian orang, masa ini mungkin merupakan waktu yang paling indah dalam sepanjang tahun. Namun, kita semua tahu di lubuk hati terdalam, bahwa tidak semua merasa ceria dan senang di dunia ini -- atau di dalam hati kita. Pada beberapa masa Natal, kita justru merasakan beban dan kegalauan yang lebih berat dari hari-hari yang lain.

Natal dengan Sebuah Kursi Kosong

Ketika Liburan Tidak Lagi Sama

Kakek saya tidak lagi di sini untuk Natal.

Saya hampir tidak ingat Natal tanpa dia, tetapi sekarang ketidakhadirannya menjadi normal baru. Kami tidak lagi berkumpul di ruang tamunya untuk membaca kisah Lukas tentang kelahiran Yesus, menyanyikan Joy to the World ("Hai Dunia, Gembiralah" -- Red.), membuka hadiah bersama, atau makan malam Natal yang disiapkannya. Kursinya, yang dahulu begitu penuh kasih sayang, tawa yang menular, dan ketenangan yang sopan, sekarang duduk diam, penuh kenangan.

Kegelapan Natal

Musim Natal selalu menjadi waktu favorit saya sepanjang tahun. Saya menyukai makanannya, puji-pujiannya, pesta-pestanya, dan pemberian hadiah. Saya menyukai fokus pada inkarnasi Kristus. Saya menyukai cahaya yang terang dan warna-warni hijau, perak, dan merah. Dan, saya bahkan akan mengakui kalau saya menyukai film Hallmark yang bagus dan murahan. Natal membuat saya merasa hangat dan nyaman di dalam suasananya.

Sampai suatu tahun, ketika itu tidak terjadi.

Gambar: Natal

Mengapa Natal Adalah Penangkal FOMO

Cagar Alam Maasai Mara. Ngarai Besar (Grand Canyon). Karang Penghalang Besar (Great Barrier Reef). Menurut sebuah acara TV beberapa tahun yang lalu, tempat-tempat ini adalah tiga tempat yang harus Anda kunjungi sebelum Anda mati. Sebenarnya, itu hanyalah tiga dari 50 tempat. Tidak hanya acara TV BBC "50 Tempat yang Harus Dilihat Sebelum Anda Mati" yang populer, tetapi buku-buku dengan judul semacam itu juga selalu ada dalam daftar buku terlaris sejak saat itu.

Mengapa Natal Lebih Baik daripada yang Anda Pikirkan

Pernahkah Anda merasa kehilangan apa yang ada tepat di depan Anda? Bahwa sesuatu yang penting tersembunyi padahal itu ada di depan mata? Dalam buku barunya, Hidden Christmas: The Surprising Truth Behind the Birth of Christ ("Natal yang Tersembunyi: Kebenaran yang Mengejutkan di Balik Kelahiran Kristus" - Red.), salah satu pendiri dan wakil presiden The Gospel Coalition, Tim Keller, membantu kita menghindari hal ini dengan menunjukkan kebenaran Natal dengan cara yang baru. Bagi orang percaya dan orang yang tidak percaya, kisah Natal bisa menjadi begitu akrab sehingga kita merasa tidak ada yang baru untuk direnungkan. Menyikapi sikap ini secara langsung, Hidden Christmas menyadarkan kita akan kebenaran bahwa "Natal, seperti Allah sendiri, lebih ajaib dan lebih menakjubkan daripada yang kita bayangkan" (3).

Sukacita untuk Dunia (yang Berduka)

Jika Anda berduka karena kehilangan orang yang dicintai, rentang liburan dari Thanksgiving hingga Tahun Baru bisa terasa seperti menghadapi tantangan emosional. Anda selamat dari kursi kosong pada satu hari libur, hanya untuk menanggung gempuran kegembiraan dan pesta pada hari berikutnya. Saat Anda melihat dunia berniat membuat perayaan tetap meriah dan riang, tidak menyadari kehilangan, Anda mungkin mengira bahwa liburan bukan untuk Anda tahun ini. Di mana di dunia ini Natal-Natal putih dan peri-peri menghibur yang bisa menampung kesedihan Anda?

Mengajar Anak Bagaimana Menceritakan Kisah Natal

Kisahnya

Sebuah survei menemukan bahwa meskipun dua dari tiga orang Amerika mengatakan mereka menginginkan lebih banyak Kristus pada hari Natal, sebagian besar tidak dapat menyebutkan semua perincian tentang kisah kelahiran Yesus.

Latar belakang

Menurut Lifeway Research, hanya sedikit lebih dari satu di antara lima orang Amerika (22 persen) mengatakan mereka dapat secara akurat menceritakan kisah Natal Alkitab berdasarkan ingatan. Sejumlah orang dewasa A.S. (31 persen) mengatakan bahwa mereka dapat menceritakan kisah itu, tetapi mungkin melewatkan beberapa detail atau salah menyebutkan yang lain. Seperempat lainnya (25 persen) hanya bisa memberikan gambaran singkat dan 17 persen mengatakan mereka tidak bisa menceritakannya.

Membacakan Kisah Natal untuk Anak

Istri saya, Louise, dan saya memiliki 9 anak. Louise dan saya sama-sama suka membaca. Jadi, anak-anak kami memiliki banyak kisah yang dibacakan dan diceritakan kepada mereka. Saya akui bahwa Louise sejauh ini adalah pembaca dan pendongeng utama. Kami membacakan berbagai macam cerita untuk anak-anak kami. Ketika tiba saatnya untuk membaca atau menceritakan sebuah kisah Alkitab, saya akan mengatakan beberapa hal kepada anak-anak sebelum dan sesudah membacakan kisah itu. Saya akan mengatakan sesuatu seperti ini ketika membaca kisah Natal.

Ini adalah kisah dari Alkitab

Gambar: kisah Natal

Dia Berbaring di Palungan Tanpa Meninggalkan Surga

Pribadi kedua dari Trinitas, seperti yang pertama dan ketiga, Maha Hadir di mana pun. Ke mana pun Anda pergi, Dia ada di sana. Bahkan, lebih daripada itu, Alkitab mengatakan bahwa Ia menopang segala sesuatu: Ia "menopang segala sesuatu dengan firman kuasa-Nya" (Ibr. 1:3, AYT), dan "segala sesuatu ditopang bersama-sama dalam Dia" (Kol. 1:17, AYT).

Himne Natal: O Come, O Come, Emmanuel (O Datanglah Imanuel)

Dari banyak himne indah yang telah digubah untuk merayakan kelahiran Kristus, menurut saya hanya sedikit yang kedalamannya dapat menyamai O Come, O Come, Emmanuel (O Datanglah Imanuel). Asal-usul versi Latin Veni, Veni, Emmanuel tidaklah jelas. Himne ini mungkin disusun pada awal abad ke delapan. Melodi itu tampaknya berasal dari Perancis pada abad kelima belas. Himne tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Pendeta John Mason Neale pada pertengahan abad kesembilan belas. Versi bahasa Inggris awalnya terdiri dari lima bait, yang dimulai dengan Draw nigh, draw nigh, Emmanuel. Versi alternatif dari sebagian besar bait dan bait tambahan disusun kemudian, dan sekarang orang dapat menemukan banyak versi dari himne ini.

Renungan Adven: Kedamaian dalam Kesendirian

Baca

Berpalinglah kepadaku dan kasihanilah karena aku sendirian dan tertindas. Kesusahan hatiku bertambah besar, keluarkan aku dari kesesakanku. Lihatlah penderitaanku dan kesusahanku, ampuni semua dosaku. Lihatlah betapa banyak musuhku. Sebab, mereka bertambah banyak dan membenciku dengan kebencian yang kejam. Jagalah jiwaku dan selamatkan aku, jangan biarkan aku dipermalukan karena aku mencari perindungan-Mu. (Mzm. 25:16-20, AYT)

Merenungkan

Gambar: renungan Natal

Seorang Anak yang Layak Menjadi Raja

Banyak pembaca Alkitab baru yang telah membaca Injil Matius, bersemangat dan bertekad, yang kemudian justru mengabaikan tujuh belas ayat pertama. Kita memulai dengan mengharapkan cerita, mengharapkan drama, mengharapkan malaikat dan orang Majus dan bayi yang lahir di Betlehem. Apa yang kita temukan sebagai gantinya adalah ini:

Kitab silsilah Yesus Kristus, anak Daud ... (Matius 1:1)

Seandainya Matius berkonsultasi dengan kita sebagai editor, kita mungkin menyarankan dia memulai dari ayat 18: "Sekarang, kelahiran Kristus Yesus adalah seperti berikut." Ini adalah sebuah cerita.

9 Hal yang Harus Anda Ketahui tentang Christmas Carol

'Ini adalah musim ketika orang Kristen di seluruh dunia ikut menyanyikan Christmas carol (frasa "'Tis the season" berasal dari lirik Christmas carol tahun 1862 "Deck the Halls").

Berikut adalah sembilan hal yang harus Anda ketahui tentang tradisi perayaan ini.

1. Christmas carol tidak selalu rohani (meskipun kebanyakan sekarang rohani).

Gambar: Christmas carol

Apakah Natal Terlalu Duniawi bagi Orang Kristen?

Hari ini adalah Hari Natal, hari saat kita merayakan kelahiran Kristus. Setiap tahun kami mendapatkan pertanyaan-pertanyaan tentang Natal. Yang paling banyak ditanyakan sejauh ini adalah tentang Sinterklas. Kami sudah berbicara tentang hal itu di podcast dua kali, pada tahun 2016 dan 2018, dalam episode 978 dan 1288. Silakan lihat keduanya. Episode 978 diakhiri dengan salah satu paragraf yang bagus sekali di arsip APJ juga.

Natal di Tengah-Tengah Keluarga: Empat Saran

Anda duduk untuk makan malam Natal bersama keluarga besar Anda. Paman Philip, Grand Poo-bah (istilah sindiran untuk orang penting dalam skala lokal atau memiliki otoritas terbatas -- Red.) dari Knights of Columbus, memimpin doa kepada Perawan Maria. Anda bertanya-tanya apakah kejadian tahun lalu dari sebuah percakapan di mana Anda menggambarkan "penghormatan yang tidak alkitabiah, terkadang kultus terhadap orang-orang kudus" mungkin dengan cara tertentu memicu penekanan baru ini.

Belanja Natal Deo Gloria

Joanne adalah pemilik toko. Toko kecilnya dipenuhi dengan dekorasi kerajinan tangan dan hadiah yang membangkitkan semangat. Orang-orang suka memasuki tokonya, dan selama delapan minggu terakhir tahun ini, ada gebrakan yang gamblang saat pembeli yang riang gembira menggali harta liburan, dengan lagu-lagu Natal diputar sebagai pengiring.

Dia Datang untuk Melayani Yang Tak Berdaya

Ketika kita memikirkan alasan-alasan yang diberikan Kitab Suci tentang kedatangan Yesus, kita tidak boleh mengabaikan betapa mengejutkannya alasan-alasan ini, khususnya ketika kita mengingat bahwa Yesus adalah Allah dalam rupa manusia. Perhatikan, misalnya, apa yang Yesus katakan dalam Markus 10:45 (AYT):

Sebab, bahkan Anak Manusia pun datang bukan untuk dilayani, tetapi untuk melayani, dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.

Penguasa-penguasa di dunia biasanya mengunjungi orang-orang mereka dengan harapan bahwa mereka akan dipuji dan dilayani, tetapi Yesus memiliki agenda yang berbeda.

Yesus Datang untuk Menderita

5 Kesalahpahaman Populer tentang Kisah Natal

Kita mengalami kisah kelahiran Yesus dalam beragam cara sepanjang masa Natal. Kisah tersebut disajikan melalui gua Natal, program TV, buku cerita, lukisan, dan pertunjukan Natal.

Bahkan, kita begitu sering menjumpai kisah Natal sehingga kita dibuat yakin bahwa kita sudah mengetahui semua detail tentang apa yang terjadi pada malam itu. Namun, banyak hal yang kita kira kita "ketahui" tentang kisah Natal ternyata tidak benar.

Berikut ini lima kesalahpahaman yang paling umum ditemukan.

1. Ada Bintang pada Malam ketika Yesus Lahir

Sulit menemukan gua Natal tanpa bintang di atas palungan. Memang, bintang ini mungkin merupakan simbol yang paling mewakili dari kelahiran Yesus.

Ironi Epifani

Tanggal 6 Januari telah lama menjadi tanggal bagi gereja Barat merayakan Perayaan Epifani. Berasal dari kata dalam bahasa Yunani yang berarti "penampakan" atau "manifestasi" (epiphaneia), Epifani merayakan penampakan Anak Allah di antara kita sebagai salah satu dari kita -- sepenuhnya ilahi dan sepenuhnya manusia - dan menandai akhir dari "dua belas hari Natal" yang dimulai pada 25 Desember.

Secara khusus, Epifani telah diidentifikasikan dengan kedatangan orang Majus, para ahli bintang pagan yang tampil secara mengejutkan dalam Matius 2 untuk menyembah bayi Yesus.

Apa Itu Epifani

Apa Itu Epifani (Hari Tiga Raja) dan Apakah Itu Perayaan yang Alkitabiah?

Lampu Natal berkelap-kelip dan musik mengalun melalui ruang tamu yang gelap. Natal selalu memenuhi saya dengan keajaiban saat saya merenungkan penampakan Yesus di bumi. Persiapan Hari Natal memberi jalan untuk merayakan apa yang telah dilakukan Kristus dalam hidup kita. Cara-Nya yang lembut bekerja dalam hidup kita guna menjadikan kita cerminan yang lebih terang akan Dia. Dia menyelamatkan, membimbing, dan mengungkapkan diri-Nya kepada kita. Sementara Yesus muncul dalam bentuk fisik di bumi dua ribu tahun yang lalu, Dia masih muncul dalam kehidupan hari ini. Epifani -- sementara banyak orang mengenalnya sebagai hari yang menandai 12 hari setelah Natal dan waktu untuk menurunkan pohon Natal dan dekorasi, hari itu sebenarnya merupakan hari perayaan dengan makna yang signifikan.

Apa itu Epifani?

Kelahiran Yesus: Paduan Suara Kenabian setelah Keheningan Selama Berabad-abad

Isi artikel:

  • Perawan itu akan mengandung
  • Lahir di Betlehem di Yudea
  • Keluar dari Mesir Aku memanggil Anak-Ku
  • Rahel menangisi anak-anaknya
  • Dia akan disebut orang Nazaret
  • Roh dan kuasa Elia
  • Anak Allah Yang Mahatinggi
  • Abraham dan keturunannya
  • Mempersiapkan jalan Tuhan
  • Terang bagi orang bukan Yahudi
  • Kesimpulan: Paduan suara nubuatan Natal

Sudah menjadi kebiasaan untuk menganggap kelahiran Yesus sebagai momen damai dan tenang yang luhur di bawah langit malam yang bersih dan cerah di Betlehem. Beberapa lagu Natal paling terkenal diliputi suasana yang tenang ini: "Silent Night"; "O Holy Night"; "It Came upon a Midnight Clear"; "O Little Town of Bethlehem".

9 Hal Yang Harus Anda Ketahui Tentang Natal

Gambar: Natal

Natal adalah hari libur budaya yang paling banyak dirayakan di dunia. Berikut sembilan hal yang harus Anda ketahui tentang peringatan tahunan kelahiran Yesus:

1. Tidak ada yang tahu hari atau bulan apa Yesus dilahirkan (meskipun beberapa ahli berspekulasi bahwa itu adalah bulan September). Bukti paling awal untuk memperingati 25 Desember sebagai hari lahir Kristus muncul dalam Kalender Philocalian, yang disusun di Roma pada tahun 336.

'Kita Semua Memiliki Wabah'

Apa yang saya pelajari tentang penderitaan dan pengharapan dari membaca novel Albert Camus selama masa pandemi.

Mungkin cara termudah untuk mengenal sebuah kota adalah dengan memastikan bagaimana orang-orang di dalamnya bekerja, bagaimana mereka mencintai, dan bagaimana mereka mati.

Begitulah cara Albert Camus, filsuf dan penulis Perancis, memperkenalkan kota pelabuhan Oran pada bagian awal novelnya "The Plague". Saya diharuskan membaca novel tersebut dan mendiskusikannya dengan siswa musim gugur ini di Wheaton College. Sebenarnya, ini adalah Buku Inti perguruan tinggi untuk tahun ini, yang berarti bahwa seluruh kampus sedang membaca, merenungkan, dan mendiskusikannya sebagai tindakan pembelajaran komunal selama musim Adven ini dan sepanjang tahun.

Tuhan itu Baik, Bahkan Pada Saat Masa Natal yang Tidak Baik

Pada tanggal 25 Desember 2010, saya bersama keluarga menunggu di lobi rumah sakit. Sebatang pohon Natal berkilauan di dekat jendela dan musik klasik diputar sebagai latar belakang. Kami seharusnya berkumpul di sekitar meja makan di rumah, menikmati makan siang Natal. Sebaliknya, kami duduk di kursi berlapis vinil sambil makan keripik dan sandwich, sementara Ibu kami berbaring di meja operasi di lorong.

Beberapa jam kemudian, saya melihat ahli bedah berjalan ke arah kami. Wajahnya tenang, tetapi simpatik. "Kami berhasil mengangkat semuanya," katanya. Jeda antara kalimat itu dan kalimat berikutnya sepertinya tak berujung. "Itu ada di pankreas."

Kanker pankreas — hampir tidak mungkin disembuhkan. Saya belum pernah merasakan campuran antara rasa lega dan ketakutan yang begitu membingungkan. Dokter menganggap operasi itu berhasil, dan ibu saya masih hidup. Namun, untuk berapa lama?

Pemberi Natal yang Terlupakan

Gambar: Natal Kedatangan Yesus

Dia bisa hilang di antara para gembala, tersingkirkan oleh orang-orang bijak, dibayangi oleh para malaikat, dikalahkan oleh bintang di atas Betlehem. Anda tidak akan melihat-Nya berdiri dalam adegan kelahiran Yesus, tergantung di pepohonan, dicetak dengan velcro pada kalender Adven, atau dicetak di atas kertas kado. Dia tidak ada dalam banyak lagu Natal. Apakah ada tokoh dalam kisah Natal yang lebih terpinggirkan, atau bahkan dilupakan, daripada Allah Bapa?

Mengapa Kita Memberi Hadiah Natal?

Wawancara dengan John Piper

Pada hari Rabu kita membicarakan Sinterklas. Yang akan kita bicarakan hari ini adalah pemberian hadiah. Ini emailnya: "Hai, Pastor John. Nama saya Kaitlynn. Keluarga saya berusaha untuk merayakan makna Natal yang sebenarnya, dan tidak terlalu mempermasalahkan hadiah. Dua pertanyaan: Apakah hadiah itu alkitabiah? Dan, apakah ada cara yang lebih baik untuk melakukannya? "

Hadiah Natal

Jawaban singkatnya adalah ya - pemberian hadiah bersifat alkitabiah. Namun ya, mungkin ada cara yang lebih baik untuk melakukannya karena tidak ada yang kita lakukan yang sempurna. Selalu ada cara yang lebih baik untuk melakukannya.

Orang-orang Majus, Orang-orang Bijak, atau Raja-raja? Ini Rumit/Kompleks

Tradisi Kristen menemukan arti untuk masing-masing sebutan misterius ini.

Mereka adalah tiga laki-laki yang mengenakan jubah beludru yang gemerlapan dengan janggut palsu dalam drama kelahiran Kristus di gereja. Kadang-kadang, mereka menarik unta sungguhan. Dengan membawa hadiah-hadiah, mereka melintas dari jauh, dengan mengikuti bintang di sebelah sana lewat di balik altar dalam sebuah pertunjukan drama Natal indah kita setiap tahun. Saya sedang membicarakan, tentu saja, tentang orang-orang Majus. Atau apakah itu orang-orang bijaksana? Tunggu, raja-raja?

Natal adalah yang Terbaik!

Susan O'Donnell

Natal memang benar-benar waktu yang terbaik! Natal pertama yang saya rayakan di rumah pertama yang saya beli sendiri, saya duduk sendirian dan menyaksikan lampu-lampu berkelap-kelip di pohon Natal saya ... bintangnya bersinar di atas dan perapiannya menyala-nyala dan meretih.

Makna Peristiwa Natal

Itu membuat saya membayangkan tentang para gembala di sisi perbukitan pada Natal pertama, yang sedang mengawasi kawanan ternak, menghangatkan diri dengan api. Tiba-tiba, bintang yang sangat terang itu hampir menyilaukan mereka dengan sinar!

Mengapa Natal Selalu Dapat Menjadi Kabar Baik?

Jika ada sesuatu yang saya yakini, maka hal itu adalah bahwa Natal memiliki makna yang berbeda untuk setiap orang.

Menurut refleksi saya sendiri mengenai Natal, saya telah membedakan bahwa keyakinan saya tentang Natal terus berkembang setiap tahun. Namun, dalam proses perkembangan keyakinan ini, saya mampu membedakan tiga tahap keyakinan saya tentang Natal.

Siapakah Anak ini?

Kemiskinan, Bukan sebuah Istana, untuk Raja Terbesar

Sewaktu kecil, saya tidak terkesan dengan sebuah lagu Natal yang menanyakan sesuatu, yang jawabannya sudah diketahui oleh semua orang.

Siapakah Anak ini? Dia adalah Yesus, tentu saja. Kita semua tahu itu -- bahkan anak-anak pun tahu akan hal itu.

Yang belum saya mengerti saat itu adalah bahwa sebuah pertanyaan bukan hanya diajukan untuk menyelesaikan masalah dan memberi informasi yang baru. Terkadang pertanyaan menyatakan suatu penegasan. Kita menyebutnya "pertanyaan retoris." Ada kalanya bentuk sebuah pertanyaan mengungkapkan kekaguman tentang sesuatu yang kita tahu adalah benar, tetapi merasa bahwa itu begitu luar biasa. Itu terlalu sederhana untuk hanya dikatakan langsung seperti kita berkata-kata tentang hal lainnya.

Natal dan Gembala

Bacaan: Lukas 2:8-20

Berita natal pertama secara mengejutkan justru diberitakan kepada para gembala, Yunani= Poinmen, bukannya kepada para bangsawan. Siapa mereka itu?

a. Gembala domba di Palestina adalah kelompok masyarakat sederhana yang hidup terpencil (saat bertugas mereka tinggal di alam terbuka, terpisah dari komunitas), tetapi mereka dikenal sebagai orang-orang yang setia menjalankan tugasnya (perhatikan kalimat: "...menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam") -- Lukas 2:8

Makna Natal Bagi Iman Kristiani

Yesus Kristus tidak diketahui kapan tanggal lahir-Nya, namun mulai abad ke lima tanggal 25 Desember dirayakan setiap tahun dan diterima secara luas sebagai hari kelahiranNya. Terlepas dari pro-kontra penetapan tanggal lahirNya itu, yang terlebih penting dari pada itu adalah mengerti makna 'Natal' itu sendiri bagi kehidupan iman Kristiani. Karena di dalam Alkitab terdapat banyak cerita tentang iman orang-orang pilihan Allah, dan bagaimana mereka merespon Firman Allah yang diterimanya. Tindakan mereka itu yang dapat menjadi teladan bagi orang beriman yang hidup di masa sekarang dan masa yang akan datang.

Gambar: Natal

Makna Kedatangan Yesus

Hampir tidak diragukan lagi kalau setiap orang Kristen tahu bahwa hari Natal menjadi momen untuk mengenang kembali kedatangan dan kelahiran Yesus dalam dunia. Bukan sekadar perayaan belaka yang dilakukan oleh banyak negara maupun orang terlepas dari status keagamaan mereka. Mungkin tidak sedikit juga yang sadar bahwa tidak hanya di hari Natal saja kita perlu mengingat kembali peristiwa "Firman yang menjadi daging", tetapi dalam setiap momen hidup kita. Meskipun demikian momen Natal ini seharusnya menjadi momen berharga yang membawa kita kepada pengenalan yang lebih dalam akan maksud dan berdasarkan tujuan Yesus datang ke dalam dunia.

Lagu Kesukaan Bagi Dunia

Dari tahun 1712 sampai dengan tahun 1748, kota London adalah tempat kediaman dua orang pria yang terkenal semasa hidupnya, dan yang masih tetap terkenal sampai sekarang. Mereka adalah Isaac Watts dan George F. Handel. Kedua orang itu hidup melajang. Dalam Westminster Abbey, yaitu gereja kenegaraan di Britania Raya, terdapat ukiran yang mengingatkan orang-orang akan mereka.

Gambar: George F. Handel

Bagaimana Mengajarkan Makna Natal Kepada Anak-Anak?

Cara yang paling efektif untuk mengajarkan makna Natal kepada anak-anak adalah dengan pendekatan sesuai tingkat usianya dan membangun pemahaman bahwa dengan bertambahnya usia mereka, Natal adalah waktu untuk memperingati karunia terbesar yang pernah manusia terima, yaitu Yesus Kristus. Daripada waktu difokuskan pada memberi dan menerima hadiah yang sementara saja, Natal harus menjadi waktu yang difokuskan pada karunia Allah dan makna Natal yang sesungguhnya, yaitu penebusan dan rekonsiliasi manusia dengan Allah melalui Tuhan Yesus Kristus.

Gambar: Ayah Mengajar

Lahir untuk Mati demi Kebebasan

Lahir Bagi Kita

Jika Anda tidak punya waktu untuk membaca ini sekarang, masukkan ini ke dalam Alkitab Anda dan pakailah untuk saat teduh pagi berikutnya. Ibrani 2:14-15 jauh lebih berharga daripada dua menit ibadah adven. Ayat-ayat ini menghubungkan awal dan akhir dari seluruh kehidupan Yesus. Ayat-ayat ini menjelaskan mengapa Dia datang. Ayat-ayat ini akan sangat bagus digunakan bersama dengan seorang teman atau anggota keluarga yang belum percaya untuk menuntun mereka langkah demi langkah dari permulaan sampai habis mengenal pandangan Kristen Anda tentang Natal. Seperti ini ...

Tujuh Alasan Mengapa Yesus Lahir

Injil memberitahu kita Yesus mati pada musim semi saat Paskah. Akan tetapi, mengapa Dia harus mati? Untuk memahaminya, kita perlu menyadari mengapa takdir Yesus adalah untuk masuk ke dalam dunia yang kacau dan rusak karena dosa.

Gambar: Yesus Lahir

Sebuah catatan tentang benda-benda yang digunakan dalam penyaliban Yesus Kristus -- mahkota duri, paku-paku, palu dan pancang.

Pembuktian Yesus lahir 25 Desember

Lebih dari 5 milyar orang tahu bahwa Natal Yesus Kristus jatuh pada 25 Desember. Sebagian orang menerima begitu saja tanpa pernah bertanya dasar ayatnya, sebagian lagi menolak dengan berjuta alasan. Walau terkesan kontras, kedua jenis golongan tersebut punya satu kesamaan: keduanya tidak tahu bahwa perhitungan tanggal Natal 25 Desember didasarkan pada Alkitab dan juga tidak tahu bahwa Natal Yesus Kristus telah diperingati oleh umat Kristus abad 1 Masehi hingga 3 Masehi, ratusan tahun sebelum konsili Nicea 1 tahun 325 Masehi dan ratusan tahun sebelum Konstantin lahir.

Confusing Face

Menceritakan Cerita Natal yang Sebenarnya

Kandang Betlehem

Seperti halnya mengetahui cerita sebenarnya di balik perayaan tahunan Thanksgiving itu penting, penting juga untuk mengetahui cerita Natal yang sebenarnya, dan seperti halnya kita perlu membagikan kebenaran tentang hari Thanksgiving, kita juga perlu membagikan kebenaran tentang hari Natal. Itulah yang ingin saya diskusikan dalam artikel penginjilan digital bulan ini.

Kandang Bethelem

Natal, Harapan Seberapa pun Gelapnya Kegelapan Itu

Natal adalah sebuah liburan yang bersifat paradoks yang dipenuhi dengan sukacita yang sedemikian besar, tetapi pada saat yang sama mengingatkan kita pada rasa kehilangan yang besar. Ketika sedang melakukan studi pada malam sebelumnya, saya tidak sengaja menemukan sebuah khotbah oleh Tim Keller yang membicarakan tentang bagaimana terang Natal menghalau bayang-bayang kematian. Saya merasa diyakinkan dan dikuatkan. Saya harap, Anda yang merasa kewalahan pada Natal ini akan mendapatkan pengharapan dalam terang yang terdapat dalam Injil.

Natal Ini, Carilah Kristus

Masa Natal telah tiba!

Natal adalah masa yang penuh sukacita - saat untuk memuji Allah dan merayakan kelahiran Yesus Kristus.

Apa yang lebih ajaib dibandingkan kedatangan Allah dalam daging - lahir dari Perawan Maria, dikandung oleh Roh Kudus - seorang Juru Selamat yang diutus untuk menebus dosa umat manusia?

Karena itu, Tuhan sendiri akan memberimu satu tanda ini: Seorang perawan akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, nama-Nya akan disebut: Imanuel. (Yesaya 7:14, AYT)

Jika Anda tetap fokus pada makna dan pesan sejati Natal pada masa liburan ini, hati Anda akan dipenuhi dengan sukacita yang melimpah.

Hal itu disebabkan karena apa pun keadaan melelahkan yang mungkin Anda hadapi dalam hidup, lingkar harapan dan janji Natal selamanya benar:

Ini Bukanlah Tentang "Mempertahankan Kristus Pada Saat Natal"

Setiap Natal, saya mendengar banyak orang berkata, "Pertahankan Kristus pada saat Natal." Saya memahami ungkapan ini. Saya paham alasannya. Saya juga mengerti berbagai hal yang terus berubah di dunia ini dan kita harus terus berpegang teguh kepada-Nya. Akan tetapi, saya pikir kita masih kehilangan maksudnya. Ini bukan hanya tentang "Mempertahankan Kristus pada saat Natal"; ini lebih kepada bagaimana sosok Kristus hidup di dalam hati kita.

Sukacita Natal

Inilah waktu yang kita tunggu dalam setahun. Desember sudah tiba, dan bersamanya datanglah semua sukacita Natal.

Namun, apakah hanya itu saja? Terkadang, kita menjadi sibuk dengan hiruk pikuk masa Natal. Hadiah-hadiah di bawah pohon Natal, berbelanja, memasak, perayaan, mendekorasi/menghias, dan semua itu hadir bersama dengan bagian yang sekuler dari Natal. Bagi banyak orang, Natal dipenuhi oleh kesedihan, kesendirian dan kesulitan.

Memaknai Natal

Catatan Editor: Khotbah adaptasi ini dikutip dari Come, Thou Long-Expected Jesus: Experiencing the Peace & Promise of Christmas (Datanglah, Engkau Yesus - Yang Telah Lama Diharapkan: Mengalami Damai dan Janji Natal - Red.) Diedit oleh Nancy Guthrie, Crossways.

Apa yang Allah berikan kepada kita pada saat Natal bukan hanya Anak-Nya. Ia memberikan kita sebuah kebenaran -- kebenaran yang mengubah kita ketika kita memahaminya. Apa yang Allah berikan saat Natal adalah kehidupan baru secara menyeluruh.

Selamat Hari Natal (yang Sekuler, Konsumeristis)

Apakah Terlambat untuk Menebus 25 Desember?

Saya tidak bisa memutuskan apakah saya menanti-nantikan Natal atau ketakutan dengan Natal. Pesta, kegembiraan, dekorasi, musik, dan berkumpul dengan keluarga adalah menyenangkan, tetapi apakah itu adalah arti Natal yang sesungguhnya?

Saya bertanya kepada putra-putra saya, “Hei, anak-anak, apa arti Natal yang sesungguhnya?” Mereka bisa memberikan jawaban Sekolah Minggu kepada saya. Akan tetapi, bagi mereka dan saya dan sebagian besar kita, kita tidak berbuat lebih daripada membungkuk kepada bayi di dalam palungan. Mungkin kita menjauh selama beberapa waktu dari keributan untuk beribadah, tetapi kemudian kita kembali pada kegilaan masa perayaan itu.

Kelahiran Yesus dalam Perjanjian Baru: Satu Peristiwa – Empat Cerita

Sebagian besar orang, ketika mereka memikirkan tentang kisah Natal, membayangkan salah satu cerita di Alkitab yang berisikan tentang keluarga kudus, waktu tengah malam, kandang, binatang-binatang ternak, gembala, malaikat, orang Majus dan kota kecil yang sunyi yaitu Betlehem. Mungkin akan menjadi kejutan yang besar mengetahui bahwa banyak dari elemen yang sering dihargai oleh orang-orang sebagai bagian dari kisah kelahiran ternyata berasal dari nyanyian gembira Natal dan bahwa sumber asli dari peristiwa ini, Kitab-kitab Injil di Perjanjian Baru, mengangkat kisah kelahiran Yesus dalam empat cara yang sangat berbeda tetapi tidak bertentangan.

Masing-masing Kitab Injil mendekati kisah ini dengan sangat hati-hati untuk mengomunikasikan gambaran mereka masing-masing tentang Yesus dan dengan melakukan itu akan berdampak kuat dalam mengomunikasikan pesan unik mereka kepada pembaca mereka.

Kitab Injil Markus

Bagaimana Tidak Menjadi Orang Kristen yang Rewel pada Saat Natal

Ada banyak alasan untuk rewel pada saat Natal. Masa-masa Natal dapat menjadi salah satu saat tersibuk di sepanjang tahun, dengan tekanan untuk mendapatkan hadiah yang sempurna untuk orang-orang yang Anda cintai, perjalanan tak berujung untuk acara gereja dan sekolah, dan pengurangan makna Kristiani Natal yang nampak dalam budaya yang berlaku.

Namun, tak satu pun dari hal-hal tersebut harus dibiarkan mencuri sukacita kita, terutama bagi kita yang mengikut Yesus. Bahkan, Natal seharusnya menjadi waktu yang paling menggembirakan di sepanjang tahun bagi orang Kristen, karena cerita kitalah yang sedang diberitakan oleh dunia.

Tim Keller Mengenai Natal Dan Penderitaan

Datanglah Yesus yang lama dinanti-nantikan

Ketika peristiwa 11 September terjadi dan warga New York mulai menderita, Anda mendengar dua pendapat. Anda mendengar pendapat moralistik konvensional yang mengatakan, -Ketika saya melihat Anda menderita, itu memberitahu saya tentang Allah yang menghukum. Anda pastilah hidup tidak benar, karena itu Allah menghakimi Anda.- Ketika mereka melihat penderitaan, mereka melihat Allah yang menghakimi. Pendapat sekuler mengatakan, -Ketika saya melihat orang-orang menderita, saya melihat Allah menghilang."Ketika mereka melihat penderitaan, mereka melihat Allah yang absen, yang tak peduli."

APA YANG DILAKUKAN NATAL UNTUK PENDERITAAN

Tujuan Natal

Menarik bahwa Yesus membuat pernyataan yang signifikan tentang kelahiran-Nya sebelum kematian-Nya. Pada saat persidangan, Pilatus bertanya tentang identitas-Nya. Yesus menjawab, “Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran” (Yoh. 18:37b, AYT).

Yesus tidak berkata Dia lahir untuk berkhotbah atau menyembuhkan, tetapi bahwa tujuan pokoknya adalah untuk memberi kesaksian tentang kebenaran.

Lalu, Pilatus bertanya, “Apakah kebenaran itu?” Akan tetapi, dia terlalu terburu-buru untuk menunggu jawabannya. Betapa banyak dari kita yang seperti itu hari ini? Terkadang dibutuhkan sebuah tragedi, seperti kematian dalam keluarga atau serangan teroris seperti baru-baru ini, sebelum orang-orang menyediakan waktu untuk menilai hidup mereka dengan apa yang sesungguhnya bermakna dan benar.

Apakah Yesus Lahir di Sebuah Kandang?

Silakan baca Pendahuluan singkat terlebih dulu.

Ketika mereka ada di sana (di Betlehem), tibalah waktunya bagi Maria untuk melahirkan. Maria pun melahirkan Anak laki-lakinya yang pertama. Ia membungkus-Nya dengan kain lampin dan membaringkan-Nya di dalam palungan [phatne], karena tidak ada kamar [kataluma] bagi mereka untuk menginap. Lukas 2:6-7 (AYT)

Kamar penginapan atau Kamar Tamu?

Misi Kristus dan Perayaan Natal

Ditulis oleh: N. Risanti

Kristus datang untuk mati. Tampaknya pernyataan itu sudah sering kita dengar, tetapi mungkin tidak terlalu meresap ke dalam hati kita. Jika sudah, mungkin kita tidak akan merayakan Natal dalam cara-cara yang sekarang justru mengemuka di gereja-gereja maupun komunitas kristiani. Jika sudah, mungkin kita akan lebih memaknai Natal dengan rasa syukur dan perasaan kasih yang lebih besar kepada Allah. Jika sudah, mungkin kita akan lebih memuliakan Allah dalam tindakan kita daripada sibuk menghias rumah, mencari hadiah, membeli baju atau sepatu baru, atau memikirkan kue apa yang akan kita buat atau beli pada tahun ini.

Gambar: Natal

Apakah yang Kaunantikan?

Natal t’lah tiba! Natal adalah waktu yang paling dinantikan orang Kristen bahkan orang non-Kristen sekalipun. Ada orang yang menanti-nantikan Natal untuk beli baju karena diskon saat Natal besar. Ada yang sibuk mempersiapkan KKR Natal gerejanya karena ini momen penting. Ada yang gembira karena bisa menikmati libur Natal plus tahun baru. Setiap orang memandang Natal dengan kacamata yang berbeda, mereka menantikan sesuatu di hari Natal.

Orang Israel sudah dari zaman dahulu menantikan kedatangan Mesias yang dinubuatkan para nabi. Mereka bukan menantikan diskon atau liburan atau hal duniawi lainnya, mereka menantikan Mesias! Tetapi at the end of the day, mereka kecewa dan menolak Yesus, Sang Mesias yang dinantikan. Apa yang salah dari penantian mereka? Alkitab sebenarnya sudah memberi bocoran mengenai jawaban ini melalui kisah berbagai macam orang yang menantikan Kristus juga, mulai dari Perjanjian Lama hingga Perjanjian Baru.

Saat Natal Jauh dari Menyenangkan

Natal telah lama mewakili pertemuan keluarga yang menyenangkan dan berbagi tradisi liburan dari masa ke masa. Iklan televisi, papan reklame di jalan raya, dan bahkan acara hiburan tahunan menggambarkan kebahagiaan sebagai keluarga utuh yang merayakannya dalam kedamaian dan harmoni. Kesedihan memiliki sebuah cara untuk mengocok emosi selama masa ini. Natal, terutama, dapat membawa kesedihan ke permukaan yang tersmpan jauh di dalam hati kita setelah kehilangan yang berarti. Kita memohon kepada Tuhan untuk mempercepat kita dalam melewati hari-hari di bulan Desember. Terlepas dari iman yang dalam, banyak dari kita yang secara emosional terpaku pada bulan November dan Desember, menarik napas lega saat kalender menyambut Januari.

Proyek Pohon Natal

Susan Devore Williams

Rencana itu pada dasarnya cukup sederhana. Gereja Baptis di Stockton, California, akan menaruh pohon Natal setinggi 2 meter di dekat mimbar. Hiasan untuk pohon itu dibuat oleh anak-anak Sekolah Minggu. Di bagian belakang, setiap hiasan tercantum nama keluarga atau nama orang yang memerlukan bantuan. Jemaat dari Gereja Baptis dengan sukarela akan "mengadopsi" salah satu keluarga yang kurang mampu ini selama masa Natal.

Proyek yang disebut Proyek Pohon Natal ini telah dicoba setahun yang lalu oleh salah satu kelas Sekolah Minggu. Selama masa Natal 1984, William D. Webber, pendeta senior, mengharapkan peran serta dari 700 jemaat gerejanya.

Tradisi Natal Di Berbagai Negara

Filipina
==>http://sim.soe.umich.edu/parol/
Di Filipina, tradisi Natal dikenal sebagai Parol. Situs ini mengulas secara lengkap tradisi unik tersebut dan menyediakan kesempatan bagi kita untuk mengirimkan kartu Parol kepada orang-orang yang Anda kasihi.

Jamaika
==>http://www.jamaicans.com/culture/christ90.htm
Ingin tahu tradisi Natal di Jamaika? Silahkan buka dan baca bahan situs yang satu ini. Di sini tersedia informasi mengenai tradisi Natal Jamaika dari masa lalu hingga sekarang, serta kesempatan untuk mengirimkan kartu Natal ala Jamaika. Selain itu, kita juga dapat mengetahui informasi mengenai Jamaika dan kebudayaannya lewat situs ini.

Legenda Santa Claus

Penulis_artikel:
John W. Cowart
Isi_artikel:

"Ayah, bangun! Seseorang memanjat terali jendela kita!" Sang ayah yang kuatir terjaga. Terhuyung-huyung, masih setengah sadar, menghampiri kamar tidur putrinya dan memandang ke luar. Seseorang sedang memanjat terali dengan diam-diam.

"Apa-apaan ini? Sepertinya tidak cukup kesusahan yang kuhadapi," kata sang ayah. "Akan kutangkap banjingan itu." Diambilnya sebatang kayu api yang besar panjang di sisi perapian dan merayap ke luar.

Pages