Artikel

Apakah Natal Terlalu Duniawi bagi Orang Kristen?

Hari ini adalah Hari Natal, hari saat kita merayakan kelahiran Kristus. Setiap tahun kami mendapatkan pertanyaan-pertanyaan tentang Natal. Yang paling banyak ditanyakan sejauh ini adalah tentang Sinterklas. Kami sudah berbicara tentang hal itu di podcast dua kali, pada tahun 2016 dan 2018, dalam episode 978 dan 1288. Silakan lihat keduanya. Episode 978 diakhiri dengan salah satu paragraf yang bagus sekali di arsip APJ juga.

Natal di Tengah-Tengah Keluarga: Empat Saran

Anda duduk untuk makan malam Natal bersama keluarga besar Anda. Paman Philip, Grand Poo-bah (istilah sindiran untuk orang penting dalam skala lokal atau memiliki otoritas terbatas -- Red.) dari Knights of Columbus, memimpin doa kepada Perawan Maria. Anda bertanya-tanya apakah kejadian tahun lalu dari sebuah percakapan di mana Anda menggambarkan "penghormatan yang tidak alkitabiah, terkadang kultus terhadap orang-orang kudus" mungkin dengan cara tertentu memicu penekanan baru ini.

Belanja Natal Deo Gloria

Joanne adalah pemilik toko. Toko kecilnya dipenuhi dengan dekorasi kerajinan tangan dan hadiah yang membangkitkan semangat. Orang-orang suka memasuki tokonya, dan selama delapan minggu terakhir tahun ini, ada gebrakan yang gamblang saat pembeli yang riang gembira menggali harta liburan, dengan lagu-lagu Natal diputar sebagai pengiring.

Dia Datang untuk Melayani Yang Tak Berdaya

Ketika kita memikirkan alasan-alasan yang diberikan Kitab Suci tentang kedatangan Yesus, kita tidak boleh mengabaikan betapa mengejutkannya alasan-alasan ini, khususnya ketika kita mengingat bahwa Yesus adalah Allah dalam rupa manusia. Perhatikan, misalnya, apa yang Yesus katakan dalam Markus 10:45 (AYT):

Sebab, bahkan Anak Manusia pun datang bukan untuk dilayani, tetapi untuk melayani, dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.

Penguasa-penguasa di dunia biasanya mengunjungi orang-orang mereka dengan harapan bahwa mereka akan dipuji dan dilayani, tetapi Yesus memiliki agenda yang berbeda.

Yesus Datang untuk Menderita

5 Kesalahpahaman Populer tentang Kisah Natal

Kita mengalami kisah kelahiran Yesus dalam beragam cara sepanjang masa Natal. Kisah tersebut disajikan melalui gua Natal, program TV, buku cerita, lukisan, dan pertunjukan Natal.

Bahkan, kita begitu sering menjumpai kisah Natal sehingga kita dibuat yakin bahwa kita sudah mengetahui semua detail tentang apa yang terjadi pada malam itu. Namun, banyak hal yang kita kira kita "ketahui" tentang kisah Natal ternyata tidak benar.

Berikut ini lima kesalahpahaman yang paling umum ditemukan.

1. Ada Bintang pada Malam ketika Yesus Lahir

Sulit menemukan gua Natal tanpa bintang di atas palungan. Memang, bintang ini mungkin merupakan simbol yang paling mewakili dari kelahiran Yesus.

Ironi Epifani

Tanggal 6 Januari telah lama menjadi tanggal bagi gereja Barat merayakan Perayaan Epifani. Berasal dari kata dalam bahasa Yunani yang berarti "penampakan" atau "manifestasi" (epiphaneia), Epifani merayakan penampakan Anak Allah di antara kita sebagai salah satu dari kita -- sepenuhnya ilahi dan sepenuhnya manusia - dan menandai akhir dari "dua belas hari Natal" yang dimulai pada 25 Desember.

Secara khusus, Epifani telah diidentifikasikan dengan kedatangan orang Majus, para ahli bintang pagan yang tampil secara mengejutkan dalam Matius 2 untuk menyembah bayi Yesus.

Apa Itu Epifani

Apa Itu Epifani (Hari Tiga Raja) dan Apakah Itu Perayaan yang Alkitabiah?

Lampu Natal berkelap-kelip dan musik mengalun melalui ruang tamu yang gelap. Natal selalu memenuhi saya dengan keajaiban saat saya merenungkan penampakan Yesus di bumi. Persiapan Hari Natal memberi jalan untuk merayakan apa yang telah dilakukan Kristus dalam hidup kita. Cara-Nya yang lembut bekerja dalam hidup kita guna menjadikan kita cerminan yang lebih terang akan Dia. Dia menyelamatkan, membimbing, dan mengungkapkan diri-Nya kepada kita. Sementara Yesus muncul dalam bentuk fisik di bumi dua ribu tahun yang lalu, Dia masih muncul dalam kehidupan hari ini. Epifani -- sementara banyak orang mengenalnya sebagai hari yang menandai 12 hari setelah Natal dan waktu untuk menurunkan pohon Natal dan dekorasi, hari itu sebenarnya merupakan hari perayaan dengan makna yang signifikan.

Apa itu Epifani?

Pages