Artikel

Memaknai Natal

Catatan Editor: Khotbah adaptasi ini dikutip dari Come, Thou Long-Expected Jesus: Experiencing the Peace & Promise of Christmas (Datanglah, Engkau Yesus - Yang Telah Lama Diharapkan: Mengalami Damai dan Janji Natal - Red.) Diedit oleh Nancy Guthrie, Crossways.

Apa yang Allah berikan kepada kita pada saat Natal bukan hanya Anak-Nya. Ia memberikan kita sebuah kebenaran -- kebenaran yang mengubah kita ketika kita memahaminya. Apa yang Allah berikan saat Natal adalah kehidupan baru secara menyeluruh.

Selamat Hari Natal (yang Sekuler, Konsumeristis)

Apakah Terlambat untuk Menebus 25 Desember?

Saya tidak bisa memutuskan apakah saya menanti-nantikan Natal atau ketakutan dengan Natal. Pesta, kegembiraan, dekorasi, musik, dan berkumpul dengan keluarga adalah menyenangkan, tetapi apakah itu adalah arti Natal yang sesungguhnya?

Saya bertanya kepada putra-putra saya, “Hei, anak-anak, apa arti Natal yang sesungguhnya?” Mereka bisa memberikan jawaban Sekolah Minggu kepada saya. Akan tetapi, bagi mereka dan saya dan sebagian besar kita, kita tidak berbuat lebih daripada membungkuk kepada bayi di dalam palungan. Mungkin kita menjauh selama beberapa waktu dari keributan untuk beribadah, tetapi kemudian kita kembali pada kegilaan masa perayaan itu.

Kelahiran Yesus dalam Perjanjian Baru: Satu Peristiwa – Empat Cerita

Sebagian besar orang, ketika mereka memikirkan tentang kisah Natal, membayangkan salah satu cerita di Alkitab yang berisikan tentang keluarga kudus, waktu tengah malam, kandang, binatang-binatang ternak, gembala, malaikat, orang Majus dan kota kecil yang sunyi yaitu Betlehem. Mungkin akan menjadi kejutan yang besar mengetahui bahwa banyak dari elemen yang sering dihargai oleh orang-orang sebagai bagian dari kisah kelahiran ternyata berasal dari nyanyian gembira Natal dan bahwa sumber asli dari peristiwa ini, Kitab-kitab Injil di Perjanjian Baru, mengangkat kisah kelahiran Yesus dalam empat cara yang sangat berbeda tetapi tidak bertentangan.

Masing-masing Kitab Injil mendekati kisah ini dengan sangat hati-hati untuk mengomunikasikan gambaran mereka masing-masing tentang Yesus dan dengan melakukan itu akan berdampak kuat dalam mengomunikasikan pesan unik mereka kepada pembaca mereka.

Kitab Injil Markus

Bagaimana Tidak Menjadi Orang Kristen yang Rewel pada Saat Natal

Ada banyak alasan untuk rewel pada saat Natal. Masa-masa Natal dapat menjadi salah satu saat tersibuk di sepanjang tahun, dengan tekanan untuk mendapatkan hadiah yang sempurna untuk orang-orang yang Anda cintai, perjalanan tak berujung untuk acara gereja dan sekolah, dan pengurangan makna Kristiani Natal yang nampak dalam budaya yang berlaku.

Namun, tak satu pun dari hal-hal tersebut harus dibiarkan mencuri sukacita kita, terutama bagi kita yang mengikut Yesus. Bahkan, Natal seharusnya menjadi waktu yang paling menggembirakan di sepanjang tahun bagi orang Kristen, karena cerita kitalah yang sedang diberitakan oleh dunia.

Tim Keller Mengenai Natal Dan Penderitaan

Datanglah Yesus yang lama dinanti-nantikan

Ketika peristiwa 11 September terjadi dan warga New York mulai menderita, Anda mendengar dua pendapat. Anda mendengar pendapat moralistik konvensional yang mengatakan, -Ketika saya melihat Anda menderita, itu memberitahu saya tentang Allah yang menghukum. Anda pastilah hidup tidak benar, karena itu Allah menghakimi Anda.- Ketika mereka melihat penderitaan, mereka melihat Allah yang menghakimi. Pendapat sekuler mengatakan, -Ketika saya melihat orang-orang menderita, saya melihat Allah menghilang."Ketika mereka melihat penderitaan, mereka melihat Allah yang absen, yang tak peduli."

APA YANG DILAKUKAN NATAL UNTUK PENDERITAAN

Tujuan Natal

Menarik bahwa Yesus membuat pernyataan yang signifikan tentang kelahiran-Nya sebelum kematian-Nya. Pada saat persidangan, Pilatus bertanya tentang identitas-Nya. Yesus menjawab, “Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran” (Yoh. 18:37b, AYT).

Yesus tidak berkata Dia lahir untuk berkhotbah atau menyembuhkan, tetapi bahwa tujuan pokoknya adalah untuk memberi kesaksian tentang kebenaran.

Lalu, Pilatus bertanya, “Apakah kebenaran itu?” Akan tetapi, dia terlalu terburu-buru untuk menunggu jawabannya. Betapa banyak dari kita yang seperti itu hari ini? Terkadang dibutuhkan sebuah tragedi, seperti kematian dalam keluarga atau serangan teroris seperti baru-baru ini, sebelum orang-orang menyediakan waktu untuk menilai hidup mereka dengan apa yang sesungguhnya bermakna dan benar.

Apakah Yesus Lahir di Sebuah Kandang?

Silakan baca Pendahuluan singkat terlebih dulu.

Ketika mereka ada di sana (di Betlehem), tibalah waktunya bagi Maria untuk melahirkan. Maria pun melahirkan Anak laki-lakinya yang pertama. Ia membungkus-Nya dengan kain lampin dan membaringkan-Nya di dalam palungan [phatne], karena tidak ada kamar [kataluma] bagi mereka untuk menginap. Lukas 2:6-7 (AYT)

Kamar penginapan atau Kamar Tamu?

Misi Kristus dan Perayaan Natal

Ditulis oleh: N. Risanti

Kristus datang untuk mati. Tampaknya pernyataan itu sudah sering kita dengar, tetapi mungkin tidak terlalu meresap ke dalam hati kita. Jika sudah, mungkin kita tidak akan merayakan Natal dalam cara-cara yang sekarang justru mengemuka di gereja-gereja maupun komunitas kristiani. Jika sudah, mungkin kita akan lebih memaknai Natal dengan rasa syukur dan perasaan kasih yang lebih besar kepada Allah. Jika sudah, mungkin kita akan lebih memuliakan Allah dalam tindakan kita daripada sibuk menghias rumah, mencari hadiah, membeli baju atau sepatu baru, atau memikirkan kue apa yang akan kita buat atau beli pada tahun ini.

Gambar: Natal

Apakah yang Kaunantikan?

Natal t’lah tiba! Natal adalah waktu yang paling dinantikan orang Kristen bahkan orang non-Kristen sekalipun. Ada orang yang menanti-nantikan Natal untuk beli baju karena diskon saat Natal besar. Ada yang sibuk mempersiapkan KKR Natal gerejanya karena ini momen penting. Ada yang gembira karena bisa menikmati libur Natal plus tahun baru. Setiap orang memandang Natal dengan kacamata yang berbeda, mereka menantikan sesuatu di hari Natal.

Orang Israel sudah dari zaman dahulu menantikan kedatangan Mesias yang dinubuatkan para nabi. Mereka bukan menantikan diskon atau liburan atau hal duniawi lainnya, mereka menantikan Mesias! Tetapi at the end of the day, mereka kecewa dan menolak Yesus, Sang Mesias yang dinantikan. Apa yang salah dari penantian mereka? Alkitab sebenarnya sudah memberi bocoran mengenai jawaban ini melalui kisah berbagai macam orang yang menantikan Kristus juga, mulai dari Perjanjian Lama hingga Perjanjian Baru.

Saat Natal Jauh dari Menyenangkan

Natal telah lama mewakili pertemuan keluarga yang menyenangkan dan berbagi tradisi liburan dari masa ke masa. Iklan televisi, papan reklame di jalan raya, dan bahkan acara hiburan tahunan menggambarkan kebahagiaan sebagai keluarga utuh yang merayakannya dalam kedamaian dan harmoni. Kesedihan memiliki sebuah cara untuk mengocok emosi selama masa ini. Natal, terutama, dapat membawa kesedihan ke permukaan yang tersmpan jauh di dalam hati kita setelah kehilangan yang berarti. Kita memohon kepada Tuhan untuk mempercepat kita dalam melewati hari-hari di bulan Desember. Terlepas dari iman yang dalam, banyak dari kita yang secara emosional terpaku pada bulan November dan Desember, menarik napas lega saat kalender menyambut Januari.

Pages