Semangat Natal

Kelahiran Yesus Kristus sejatinya merupakan berita sentral seluruh Alkitab dari Perjanjian Lama hingga Perjanjian Baru, dan kelahiran Yesus telah menjadi perayaan massa terbesar di dunia setiap bulan Desember. Kata "Christmas" sendiri berasal dari kata "Christ" (Kristus, dalam bahasa Yunani berarti "yang diurapi") dan kata "mass", yang berarti perayaan (celebration). Secara sederhana, "Christmas" dapat diartikan perayaan tentang Kristus dan kelahiran-Nya (perayaan Natal).

Kristus dalam Natal

Kristus dalam Natal

Natal -- lampu-lampu terang, pohon yang berkilauan, jeritan kegembiraan anak-anak, bunyi genta lonceng gereja di tengah udara yang membeku, dan desakan dari para pembeli kenang-kenangan Natal. Oh ya, hampir terlupakan, dalam sebuah palungan kayu yang tergores dan reyot di halaman depan gereja, ada sebuah boneka bayi, yang jari plastiknya terangkat mengisyaratkan permohonan yang sungguh-sungguh, sendirian pada malam hari.

Natal Kog Bikin Kesal?

Natal adalah kabar sukacita. Yesus lahir ke dunia. Dia tokoh sentral dalam peristiwa Natal. Namun, pada kenyataannya tidak sedikit perayaan Natal yang mengabaikan tokoh sentral itu. Orang ramai bertukar kado, tetapi Yesus yang kelahiran-Nya diperingati justru terabaikan bahkan cenderung dilupakan.

Peringatan Natal, tentu sesuatu yang baik. Tokoh sehebat Yesus pantas diperingati hari jadi-Nya. Yesus adalah tokoh terbesar sepanjang zaman. Tokoh yang tak ada bandingnya. Dengan demikian, sangat pantas untuk memperingati hari bersejarah dalam kehidupan sang tokoh. Ini sangat masuk akal.

Yesus, Jadilah Gembalaku

Nats: Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. (Lukas 2:8)

Di atas bukit di luar kota Betlehem, para gembala memelihara anak domba tak bercacat cela, yang akan menjadi korban persembahan di Bait Suci. Berhari-hari, mereka menggiring kawanan domba itu ke padang rumput yang paling subur. Mereka setia menjaga domba-domba itu, baik saat bintang bersinar cerah maupun saat terjadi badai di malam hari.

Merayakan Natal Tak Harus Mahal

Bukan hanya merayakan tahun baru, penghujung tahun juga berarti perayaan Natal di seluruh dunia. Mungkin, Anda adalah salah satu dari mereka yang merayakannya secara meriah.

Perayaan Natal memang identik dengan ornamen yang meriah, lampu-lampu, warna terang, dan banyak kado. Secara turun-temurun, kebiasaan ini digambarkan sebagai ungkapan rasa sukacita atas lahirnya Yesus Kristus. Namun bukan berarti perayaan "wajib" ini dilakukan secara meriah, Anda bisa menyesuaikannya dengan kemampuan Anda agar tidak terkesan memaksakan.

Merayakan Natal tidaklah harus meriah dan mewah. Ada banyak cara sederhana yang dapat dilakukan untuk membuat perayaan Natal tetap berkesan dan memiliki makna, tanpa harus mengeluarkan banyak biaya dan tenaga. Berikut ini ada cara sederhana untuk merayakan Natal.

1. Kreasi pohon Natal.

Saya Mengucapkan "Mary Christmas"!

"Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata, 'Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.' Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya: 'Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.

Kado Ulang Tahun untuk Yesus

Ketika aku bertumbuh menjadi dewasa, hari ulang tahun adalah hari yang terbaik dalam tahun itu. Aku menjadi Ratu Sehari. Aku bisa memilih sarapan dan makan malam favoritku. Aku selalu mendapatkan setumpuk hadiah. Namun, itu tidak penting. Pada momentum ulang tahun, kita diperlakukan sebagai orang terpenting di dunia. Bagaimana dengan Natal? Natal memang menyenangkan, tetapi hari ulang tahun lebih menyenangkan! Itulah hari yang menjadi milikku sendiri.

Pages