Natal

Natal adalah "D-Day"

Ada dua macam pandangan tentang sejarah. Yang pertama, sejarah sebagai lingkaran. Sejarah dipandang sebagai rentetan peristiwa yang berputar dan berulang kembali tanpa arah dan tujuan. Seperti perputaran matahari atau bulan, sejarah adalah perputaran peristiwa yang tak berujung pangkal. Sejarah adalah ibarat lingkaran yang tidak ada habis-habisnya. Apa yang dulu lenyap akan muncul lagi untuk kemudian lenyap lagi dan kemudian muncul lagi.

Yang kedua, sejarah sebagai garis lurus. Sejarah dipandang sebagai rentetan peristiwa yang berkaitan satu sama lain dan mempunyai satu arah dan suatu tujuan. Jadi, sejarah mempunyai makna. Sejarah adalah ibarat garis lurus yang terus memanjang dan bahkan menanjak menuju masa depan.

Pandangan kedua inilah yang dikembangkan umat Israel sepanjang Kitab Perjanjian Lama. Umat itu menghayati peristiwa demi peristiwa sebagai titik demi titik yang terus memanjang dan membentuk garis lurus.

Kegunaan Baru Pohon Natal

Pohon yang berada di sebelah serambi nampak kosong pada hari Minggu pertama bulan Desember di Gereja Kristus Titusville, (Pensylvania). Tetapi menjelang Natal, cabang-cabang dari pohon itu sudah mulai bergelantungan dengan bermacam-macam kartu-kartu yang dipasang oleh para anggota gereja. Pada tiap kartu telah dituliskan suatu perbuatan baik yang ingin dilakukan oleh penulisnya untuk orang lain.

"Seorang anggota yang ahli dalam dunia salon biasanya menawarkan perawatan rambut tanpa bayar," kata pendeta John W. Morris. Orang lain yang bekerja sebagai penghias kue tart profesional menawarkan menghias kue tart apa saja pada perayaan Natal ini. Sedangkan yang lain menawarkan makan bersama di restoran -- lalu kaum muda juga ingin berpartisipasi dengan menawarkan bantuan untuk memotong rumput taman atau mencuci kendaraan."

Katakan "Saya Menyayangimu" pada Orang yang Sudah Lama Tidak Mendengarnya

"Berita gembira yang besar, berita bahagia yang besar, Berita tentang kelahiran Raja kita yang benar." (On Christmas Night)

Hari-hari menjelang Natal adalah saat ketika banyak dari kita berhenti sejenak untuk mengingat orang-orang yang kita sayangi dengan hadiah, kartu, telepon, atau saat-saat tenang untuk mengenang masa indah bersama. Natal juga merupakan waktu kita mengingat akan kasih Allah pada kita, sehingga Ia mengirim Anak Tunggal-Nya supaya kita mempunyai hubungan baru yang lebih dalam dengan-Nya. Pesan Natal adalah kasih Allah yang dicurahkan bagi manusia.

"SAYA MENYAYANGIMU" -- I Love You!

Kadang-kadang ketika kita menunjukkan kasih sayang, kita lupa mengatakannya. Cari waktu pada masa Advent ini untuk mengatakan pada seseorang bahwa Anda menyayanginya dengan kata-kata. Katakan "Saya menyayangimu" pada seseorang yang sudah cukup lama tidak mendengarnya.

Untuk Menyembah Sujud

Orang majus jarang ketinggalan dalam cerita atau kartu Natal. Anda tentunya pernah melihat gambar yang menunjukkan tiga orang majus sedang berlutut di depan palungan bersama Maria, Yusuf, dan para gembala. Gambar yang bagus namun sebenarnya juga kurang tepat. Sedikitnya ada empat hal di gambar itu yang sebenarnya kurang berdasar yaitu bahwa (1) orang majus datang bersamaan waktunya dengan gembala, (2) mereka datang ke palungan, (3) mereka berjumlah tiga orang, dan (4) mereka bertemu dengan Yusuf. [Red: perhatikan juga hal ini dalam pengajaran Anda di SM.]

Menghargai Natal di dalam Hati Kita

Bagaimana kita seharusnya merayakan Natal? (Renungkan Lukas 2:8-20)

Jika Anda bukan orang Kristen, cara yang terbaik untuk merayakan Natal adalah dengan menjadi orang Kristen, yaitu dengan percaya kepada Tuhan Yesus, meminta Dia agar masuk ke dalam hati Anda dan mengambil keputusan untuk mau mengikut Dia sebagai murid-Nya.

Tetapi, mungkin Anda sudah menjadi orang Kristen. Mungkin Anda sudah percaya kepada Tuhan Yesus. Kalau demikian, bagaimana seharusnya Anda merayakan Natal?

Kisah tentang Maria, para gembala, dan para malaikat akan memberikan beberapa petunjuk.

Natal, Masa untuk Menggali Kenangan

Pada suatu musim panas, keluarga saya memberi pekerjaan kepada seorang pengembara meskipun kami menduga orang itu peminum. Pada musim gugur, ia meninggalkan kami, tetapi pada hari Natal, sebuah kartu Natal dikirim dari tempat yang ratusan mil jauhnya -- tak ada pesan yang tertulis, hanya ada tanda tangan. Lalu pada musim semi, ia datang menemui kami.

"Saya sudah berhenti minum-minum," katanya. "Saya akan mendapat pekerjaan tetap." Waktu kami mengucapkan terima kasih atas kartu yang dikirimnya, ia mengatakan itu satu-satunya kartu yang dikirimnya. "Saya ingin berterima kasih melalui kartu itu, bukan karena pekerjaan yang kalian berikan, tetapi karena kalian menghargai saya. Itu membantu saya memasuki kehidupan yang baru."

Tuhanku Yesus (KJ-019)

Tuhanku Yesus, Raja alam raya, Allah dan Manusia,
Kau kasihi, Kau Junjunganku, Bahagiaku yang baka.

Indah tamasya, indah sawah ladang, sunggu elok berseri;
yang lebih indah Kau, Tuhan Yesus: Engkau menghibur yang sedih.

Indah t'rang surya, indah sinar bulan, alam bintang yang megah;
Jauh lebih indah, Yesus, terangMu di sorga dan di dunia.

Indah kesuma, insan lebih indah pada masa mudanya;
bunga 'kan layu, insan berlalu. Yesus kekal selamanya.

Apa yang indah dalam dunia ini nampak dalam diriMu.
Yang Mahaindah, Harta sorgawi, hanya Engkau, ya Tuhanku!

Mempersiapkan Drama

Salah satu acara yang sangat disukai anak-anak, khususnya pada waktu perayaan Natal, adalah pertunjukan DRAMA, betul tidak? Nah, bagi guru-guru Sekolah Minggu yang tahun ini memikirkan untuk membuat pertunjukkan drama di acara Natal Sekolah Minggu, maka akan sangat baik kalau anda mengetahui sedikit seluk beluk tentang metode drama lebih dahulu.

Drama adalah suatu cerita yang diperankan oleh beberapa orang di atas panggung, dimana mereka mengucapkan dialog langsung atau bisa juga hanya dengan menirukan suatu tingkah laku tertentu yang jalan ceritanya dibacakan oleh narator. Kegiatan drama seperti bermain peran, drama pendek (skit), wayang/boneka, pantomim dan sebagainya merupakan kesempatan belajar yang sangat berharga bagi anak-anak, karena anak dapat ikut terlibat secara langsung. Bagaimana metode drama ini dipakai untuk mengajarkan Firman Tuhan? Bagaimana kita memanfaatkannya untuk mengajarkan kebenaran Alkitab kepada anak-anak?

Ucapan Natal Non-Kartu

Natal datang lagi. Bersamaan dengan itu, datang pula kartu-kartu Natal berisi ucapan selamat. Kini dengan berbagai desainnya yang bervariasi, kartu Natal memang semakin menarik. Namun bila dipikir-pikir, kok mengucapkan Natal melulu dengan kartu. Apa tak ada cara lain untuk mengucapkannya, yang tak kalah spesial dan tak kalah mengesankan dibanding kartu Natal yang bisa menyanyi?

Ayo kita coba menggali ide-ide baru dalam mengucapkan Natal bagi orang tua, pasangan hidup, kekasih, sahabat, dan kolega-kolega lain.

Lewat SMS

Dengan semakin maraknya pengguna HP, tak ada salahnya kita mengucapkan selamat Natal lewat SMS. Bahkan lebih cepat sampai dan lebih murah daripada kartu. Habiskan jatah karakter yang ada untuk sekali kirim dengan menambahkan ucapan yang membangun dan mendorong semangat.

Lewat telepon langsung

Pages