Kristus Datang Membawa Damai Sejahtera di Tengah Kekacauan dan Penderitaan

Tuhan Yesus meninggalkan damai sejahtera untuk setiap orang percaya, dan damai sejahtera itu tidak sama dengan damai yang diberikan oleh dunia. Kalau dunia menilai damai sejahtera itu dari harta, kedudukan, status sosial, dan lain-lain, semua itu sifatnya tidak kekal. Tuhan datang memberikan damai sejahtera yang sifatnya kekal di dalam keadaan/situasi apa pun. Apakah kita sudah menerima damai sejahtera itu?

Kristus Datang bagi Saya, bagimu, dan bagi Mereka

Semua orang berdosa adalah orang yang terhilang dari Tuhan Yesus. Mungkin selama ini kita tidak dipedulikan oleh orang-orang di sekitar kita, tapi tangan Tuhan selalu terbuka menyambut kita. Setiap orang percaya harus menjadi saluran berkat buat orang lain. Melalui hidup kita, semua orang dapat melihat bahwa Allah disediakan bagi semua orang. Kristus datang untuk orang-orang berdosa. Biarlah Natal bukan hanya di bulan Desember, tapi kebaikan orang-orang percaya boleh dirasakan oleh semua orang setiap hari.

Mempersiapkan Drama

Salah satu acara yang sangat disukai anak-anak, khususnya pada waktu perayaan Natal, adalah pertunjukan DRAMA, betul tidak? Nah, bagi guru-guru Sekolah Minggu yang tahun ini memikirkan untuk membuat pertunjukkan drama di acara Natal Sekolah Minggu, maka akan sangat baik kalau anda mengetahui sedikit seluk beluk tentang metode drama lebih dahulu.

Drama adalah suatu cerita yang diperankan oleh beberapa orang di atas panggung, dimana mereka mengucapkan dialog langsung atau bisa juga hanya dengan menirukan suatu tingkah laku tertentu yang jalan ceritanya dibacakan oleh narator. Kegiatan drama seperti bermain peran, drama pendek (skit), wayang/boneka, pantomim dan sebagainya merupakan kesempatan belajar yang sangat berharga bagi anak-anak, karena anak dapat ikut terlibat secara langsung. Bagaimana metode drama ini dipakai untuk mengajarkan Firman Tuhan? Bagaimana kita memanfaatkannya untuk mengajarkan kebenaran Alkitab kepada anak-anak?

Ucapan Natal Non-Kartu

Natal datang lagi. Bersamaan dengan itu, datang pula kartu-kartu Natal berisi ucapan selamat. Kini dengan berbagai desainnya yang bervariasi, kartu Natal memang semakin menarik. Namun bila dipikir-pikir, kok mengucapkan Natal melulu dengan kartu. Apa tak ada cara lain untuk mengucapkannya, yang tak kalah spesial dan tak kalah mengesankan dibanding kartu Natal yang bisa menyanyi?

Ayo kita coba menggali ide-ide baru dalam mengucapkan Natal bagi orang tua, pasangan hidup, kekasih, sahabat, dan kolega-kolega lain.

Lewat SMS

Dengan semakin maraknya pengguna HP, tak ada salahnya kita mengucapkan selamat Natal lewat SMS. Bahkan lebih cepat sampai dan lebih murah daripada kartu. Habiskan jatah karakter yang ada untuk sekali kirim dengan menambahkan ucapan yang membangun dan mendorong semangat.

Lewat telepon langsung

Gratis: YLSA Desember 2007

Berikut beberapa referensi bahan renungan dan artikel seputar Natal yang disajikan melalui publikasi-publikasi YLSA. Harapan kami, referensi ini dapat membantu Anda untuk menikmati masa-masa perayaan Natal tahun ini dengan taburan Firman Tuhan.

Kiranya menjadi berkat!

* Bahan Natal di Publikasi e-Konsel
Edisi e-Konsel di bulan Desember tahun 2007 ini, mengangkat tema Natal yang terdiri dari topik Kesaksian Natal dan Renungan Natal. Silakan menyimak dan selamat berbagi kasih Natal kepada orang-orang disekeliling Anda.

==> http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/149/
==> http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/150/

Cerita natal? Ah, Paling Juga Begitu Saja ....

Oleh: Wiji Suprayogi

Berkali-kali aku menjumpai rapat Natal yang memutuskan untuk
menggantikan acara cerita Natal yang berupa kisah kelahiran Yesus
dengan cerita lain. Anggapan yang muncul adalah semua sudah hafal
dan semua bisa membacanya di Alkitab, jadi tidak perlu lagi
membahasnya. "Paling kisahnya itu-itu juga, jadi mending kita ganti
dengan cerita lain yang lebih seru dan menarik jemaat," begitu
komentar beberapa orang.

Kucoba membaca kisah kelahiran Yesus beberapa kali, dan aku mendapat
beberapa pelajaran. Aku tak begitu ingat apakah beberapa pelajaran
ini berasal dari timbunan ingatanku -- yang berasal dari berbagai
buku -- atau memang murni dari interpretasiku, tetapi inilah yang
muncul ketika aku membacanya berulang kali suatu malam.

MARIA YANG TEGAR DAN MEMILIKI HATI YANG TAAT

Tiga Simbol Natal

Ada tiga simbol yang berarti Natal -- yang benar-benar bermakna Natal.

Yang pertama adalah buaian bayi. Dengan kata-kata yang mudah
dipahami oleh manusia, Alkitab menggambarkan Tuhan dalam bentuk
manusia! Dalam sosok seorang bayi kecil! Di sana, di Bethlehem,
dalam buaian yang berisi harapan dan impian dunia yang sedang
sekarat. Tangan kecil dan montok yang mengenggam jerami dalam
palungan-Nya itu akan menyembuhkan mata yang buta, telinga yang
tuli, dan meredakan keganasan lautan. Kaki-kaki kecil itu akan
mengantarkan-Nya ke tempat mereka yang sedang sakit dan membutuhkan.
Kaki-kaki itu juga yang akan dipaku pada kayu salib Kalvari.

Palungan di Bethlehem yang terpencil menjadi penghubung yang
mengikat dunia yang terhilang kepada Tuhan yang penuh kasih.

Sebuah Kisah Natal

Baca: Filipi 2:5-11

"Seandainya ada seorang raja yang mengasihi pelayan wanitanya yang miskin," begitulah seorang filsuf Denmark, Soren Kierkegaard (1813 -- 1855), mengawali perumpamaannya. Bagaimana cara sang raja menyatakan kasihnya kepada pelayan wanita itu? Mungkin si pelayan akan menanggapinya karena takut atau terpaksa, padahal sang raja menginginkan pelayan itu mengasihinya dengan tulus.

Kemudian, sang raja yang sadar bahwa jika ia tampil sebagai raja, hal itu akan menghancurkan kebebasan orang yang dikasihinya, memutuskan untuk menjadi orang biasa. Ia meninggalkan takhta, melepas jubah kebesarannya, dan memakai pakaian compang-camping. Ia bukan hanya menyamar, tetapi benar-benar memiliki identitas baru. Ia benar-benar hidup sebagai pelayan untuk memikat hati sang pelayan wanita tersebut.

Pages