Hai Dengar Tembang Malaikat (KJ 104)

Hai, dengar tembang malaikat bergema di Efrata:
"Bagi Allah kemuliaan ditakhtaNya yang megah!"
Damai sorga diberiNya diantara manusia
Yang sedia menerima Yesus Kristus, Penebus!
Yesus datang dalam dunia bagai anak yang kecil,
tapi sungguh, Anak itu adalahh Imanuel!
Damai sorga diberiNya diantara manusia
Yang sedia menerima Yesus Kristus, Penebus!

PeraduanNya palungan, bahkan salib takhtaNya;
Yesus rela menderita agar kita s''lamatlah.
Damai sorga diberiNya diantara manusia
Yang sedia menerima Yesus Kristus, Penebus!

Di palungan dan salibNya kita sujud menyembah
dan percaya bahwa Dia Jurus''lamat dunia.
Damai sorga diberiNya diantara manusia
Yang sedia menerima Yesus Kristus, Penebus!

Dengarlah Kidung (KJ 103)

Dengarlah kidung di malam sepi, "Nina bobo, tidurlah!"
Wajah Maria cerah berseri: Bayi yang kudus dibuainya.

Juga di padang gema terdengar, "Hai gembala, bangunlah!
T''rimalah kabar gembira besar: Lahir Sang Raja Sejahtera!"

Senandung indah mengalun mesra, "Nina bobo, tidurlah!"
Suara malaikat menyambut serta, "Damai di bumi, Haleluya!"

Mari, teruskanlah kidung megah, "Puji Allah yang kudus!"
Seluruh alam kelak menyembah Putra ilahi, Sang Penebus.

Bayi Yesus

Bacaan
------
Matius 1, 2 dan Lukas 2

Cerita
------
Maria, seorang gadis muda yang lembut dan baik, tinggal di kota
Nazaret. Dia akan segera menikah dengan seorang tukang kayu yang
bernama Yusuf. Suatu hari, dia didatangi oleh malaikat Gabriel yang
mengatakan kepadanya bahwa dia akan memiliki seorang anak dan anak
itu dinamainya Yesus. Malaikat itu mengatakan bahwa Roh Kudus akan
bersama dengannya dan anak itu akan menjadi Anak Allah.

Maria dan Yusuf menikah. Kemudian pada suatu hari mereka harus pergi
ke Betlehem untuk mendaftarkan diri dalam sensus penduduk. Ini
adalah perjalanan yang panjang. Ketika mereka sampai di Betlehem,
tidak ada tempat bagi mereka untuk menginap. Mereka menghabiskan
malam di kandang binatang. Malam itu Maria melahirkan bayinya.
Mereka menamai bayi itu Yesus, seperti yang dikatakan oleh malaikat.

Perempuan di Kamar A-14 (Kesaksian)

Waktu itu satu minggu menjelang Natal 1969 di Tegucigalpa, Honduras, tempat tugas suami saya. Minggu itu sangat sibuk karena setiap orang terlibat dalam kegiatan di sekolah, gereja atau perkumpulan, selain bersiap-siap untuk merayakan Natal di rumah masing-masing.

Perkumpulan Wanita Pemerintah Amerika Serikat (PWPAS) telah merencanakan acara sosial tahunan, sebuah pesta Natal di panti wreda Asilo de Invalidos. Sebagai sekretaris PWPAS, tugas saya adalah menelepon semua anggota, mengingatkan mereka untuk memanggang kue dan menolong kami menghibur pasien-pasien. Hampir setiap kali saya menelepon mereka, jawabannya selalu, "Saya senang sekali memanggang kue, tetapi saya tidak bisa datang ke pesta." Sebelum selesai menelepon untuk terakhir kalinya, saya sudah merasa jengkel.

Pages