Humor

KAHLIL GIBRAN

Sepanjang liburan Natal, seorang guru memberi tugas kepada semua muridnya untuk membuat puisi dan dikumpulkan pada saat masuk kembali.

Pada saat semua murid telah mengumpulkan tugas, sang guru meminta seorang muridnya tinggal di kelas sebentar seusai pelajaran. Sambil memegang kertas tugas murid tersebut, guru itu bertanya, "Apakah puisi ini kau sendiri yang membuatnya?"

"Setiap kata, Pak!" jawab sang murid bangga.

"Kalau begitu, sungguh suatu kehormatan bagi saya untuk dapat bertemu dengan Anda, Tuan Kahlil Gibran," sahut guru itu sambil tersenyum, "Kupikir, Anda sudah meninggal puluhan tahun yang lalu...."


"Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya," (Kolose 3:9)

Sumber: Redaksi

Khotbah Natal

Pada hari Natal tahun itu, sang pendeta senior pergi untuk menghadiri acara pernikahan anaknya di luar negeri selama 1 minggu sehingga yang menyampaikan kotbah Natal adalah pendeta muda di gerejanya. Setelah ia kembali dari luar negeri, ia bertanya kepada anggota jemaat, "Bagaimana khotbah pada malam Natal kemarin lusa?"

"Bagaimana ya, Pak. Khotbahnya amat membosankan. Tidak ada nilai-nilainya"

Saat bertemu dengan pendeta pembantunya, ia menanyakan hal yang sama kepadanya. Si pendeta muda menjawab, "Cukup baik acaranya. Namun aku tidak sempat mempersiapkan khotbahku karena sibuk mempersiapkan acara itu sendiri. Tapi, aku beruntung menemukan salah satu naskah khotbahmu. Kemudian, aku menggunakannya untuk khotbah malam Natal itu."

Tuhan Masih Bisa Mendengar

Jimmi dan Bill, usia 6 dan 10 tahun, tinggal bersama nenek mereka selama seminggu saat orang tuanya ke luar kota.

Saat itu beberapa hari menjelang Natal, dan anak-anak bersiap-siap tidur. Nenek mereka ada di ruang sebelah dan menunggu mereka sampai tidur sehingga ia bisa mematikan lampu kamar mereka.

Jimmi berdoa dan kemudian menyelimuti dirinya sendiri. Bill, masih bersujud, terus berdoa memohon banyak hadiah Natal. Saat dia berdoa, suaranya semakin lantang, dan ia mengulang-ulang doanya.

Merasa terganggu, Jimmi bangun dan mengeluh, "Hei, kamu ngga perlu berdoa keras-keras seperti itu; Tuhan itu ngga tuli!"

Kemudian dengan ketus Bill menjawab, "Tuhan memang tidak tuli tapi nenek di sebelah kan sudah terganggu pendengarannya!".

Kriminal Natal

Menjelang Natal, seorang hakim yang hatinya bersuka cita, bertanya pada seorang napi, "Kamu ditangkap atas tuduhan apa?"

Napi itu menjawab, "Karena belanja kebutuhan menjelang Natal." Hakim itu segera berkata, "Wah kalo itu sih bukan pelanggaran. Jam berapa sih kamu belanja?"

Napi itu dengan kalemnya menjawab, "Sebelum toko itu buka, Pak!"

Sumber: Majalah Cosmo Girl, Desember 2007, 60

Berburu Kado

Seminggu sebelum hari Natal tiba, Tom memutuskan akan mencari hadiah super istimewa untuk pacarnya. Jadi, dia pergi ke sebuah departement store.

Tom bertanya, "Boleh lihat parfumnya, Mbak?" yang disambut penjaga toko dengan menunjukkan botol tinggi seharga Rp. 500.000,-.

"Agak mahal, ya?" kata Tom sehingga penjaga toko mengambil botol lain yang lebih kecil dengan harga Rp. 300.000,-.

Tom mengeluh, "Hmmm, yang ini masiih kemahalan juga..."

Ayahku Sinterklas

Desi selalu yakin bahwa ia akan mendapatkan banyak hadiah saat Natal tiba.

"Ibuku kenal Sinterklas secara pribadi," katanya. "Dia bahkan tahu nomor teleponnya, meski jaraknya jauh."

"Wah, bagus dong," kataku. "Pasti Natalmu akan sangat menyenangkan nanti."

"Yeah," katanya. "Sinterklas selalu meninggalkan lebih banyak hadiah di rumahku daripada di rumah-rumah lain."

"Wow, keren. Tapi aneh ya??..." tanyaku

"Soalnya Sinterklasnya tu ayahku"

Ancaman Natal

Seorang bocah sangat menginginkan sebuah sepeda baru untuk hadiah Natalnya. Karena itu, ia menyiapkan sebotol susu untuk Sinterklas yang ia harap akan datang ke rumahnya dan kemudian memberikannya sebuah sepeda baru.

Dan benar, pada tengah malam, datanglah Sinterklas ke rumahnya. Saat ia melihat segelas susu dengan label "Untuk Sinteklas" tersebut, ia sangat senang. Di malam yang dingin, ia pun meneguk habis susu hangat yang disiapkan oleh bocah tadi.

Setelah menghabiskan susu segelas itu, ia menemukan sepucuk surat di samping gelas susu tadi, tertulis: "Sinterklas, jika kamu menaruh sebuah sepeda baru di bawah pohon Natal, aku akan berikan penawar racun yang aku campur dalam susu yang kau minum. Timmy."

"Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." (Ibrani 13:5)

Pemerasan Natal

Natal akan segera tiba, dan Sam bertanya pada ibunya apakah ia bisa memiliki sepeda baru. Jadi, sang ibu memberitahunya untuk memintanya dengan menulis surat kepada Sinterklas. Tapi, Sam malah ingin menulis surat pada bayi Yesus. Ibunya membolehkannya.

Sam pergi ke kamarnya dan menulis, "Yesus, aku sudah menjadi anak yang baik dan ingin mendapat hadiah Natal berupa sepeda."

Namun, ia tidak terlalu puas dengan tulisannya itu ketika ia membacanya ulang. Maka ia mencoba untuk menulis lagi, dan kali ini ia menulis, "Yesus, selama ini aku sering menjadi anak yang baik, dan sekarang ingin sepeda untuk hadiah Natal."

Ia membacanya lagi dan tidak puas juga dengan tulisan itu. Ia mencoba menulis lagi untuk ketiga kalinya, "Yesus, aku bisa menjadi anak yang baik dan aku akan sangat berusaha untuk menjadi anak yang baik jika aku mendapatkan sepeda baru."

Penyakit Aneh

Seorang dokter menerima pasiennya yang terakhir pada malam Natal. Seorang ibu masuk ke ruang periksa dengan anak perempuannya, dan meminta sang dokter untuk memeriksanya karena ia menunjukkan gejala aneh, termasuk peningkatan berat badan yang drastis, mual pada pagi hari, dan sejumlah idaman aneh.

Dokter itu memeriksanya dengan saksama dan akhirnya memberitahu sang ibu bahwa putrinya hamil. Setelah mendengarnya, ibu itu protes, "Jangan konyol, Dok, pacaran pun anakku tidak pernah."

Gadis itu memastikan pernyataan ibunya dan ia mengaku bahwa mencium pria pun ia tidak pernah.

Dokter itu memeriksa gadis itu lagi dan dalam hati terkejut, kemudian berjalan menuju jendela dan melihat keluar.
Mengira sesuatu yang buruk terjadi, sang ibu bertanya pada dokter apakah ada masalah.

"Tidak, tidak ada masalah," jawab dokter. "Mungkin hanya kebetulan, namun terakhir kali hal ini terjadi, sebuah bintang yang terang muncul di Timur."

Selalu Baju untuk Natal

Ben yang berusia 8 tahun nampaknya memiliki kenangan yang indah dengan Natal-Natal yang dahulu dilaluinya.

"Saat aku bayi, semua orang selalu memberiku baju saat Natal. Bagi mereka, tidak ada yang lebih baik untukku selain baju, dan aku tidak bisa protes waktu itu karena aku belum bisa bicara!"

Pages