Humor

BUAT BELANJA

Suami: "Ma, papa minta maaf, Natal tahun ini papa ngga bisa kasih kado mama. Uang papa sudah habis"

Istri: "Tidak apa-apa, Pa. Mama juga minta maaf ya, soalnya kemarin mama pakai kartu kredit papa buat belanja."

Suami: "$&^&*%^%!$*&????"

SAMA SAJA

Suami: "Apa yang kauinginkan sebagai hadiah Natal besok?"

Istri: "Aduh, Papa mau ngasi mama hadiah?! (Ini tidak pernah terjadi) Apa ya...? hm... Aku sendiri tidak tahu"

Suami: "Baiklah, kalau begitu, Papa beri waktu mama satu tahun untuk memikirkannya."

BINTANG TIMUR

Rina yang masih berusia 7 tahun akan memanjatkan doa pada malam Natal.

Ibu: "Nak, yuk! Kita berdoa supaya kita seperti matahari yang menjadi terang bagi semua orang."

(Rina teringat akan drama kebaktian Natal sekolah Minggu pagi itu)

Rina: "Nggak, Ma. Rina ngga mau jadi matahari. Matahari kan bersinar pada waktu siang. Rina mau jadi bintang timur saja, yang bersinar pada malam yang gelap."

TELAT MALAM NATAL

Mama: Cindy, kenapa kau berteriak dan menjerit-jerit seperti itu? Sungguh menakutkan suaramu itu!! Cobalah bermain seperti Eddie. Lihat tuh, dia hanya diam saja tidak bersuara!

Mary: Tentu saja Eddie cuma diam, Ma! Karena itu bagian dari permainan kami. Kami sedang bermain drama yang berjudul "Telat Malam Natal". Eddie berperan sebagai papa yang pulang terlambat, dan aku adalah Mama!

"Mulut orang benar mengucapkan hikmat, dan lidahnya mengatakan hukum." (Mazmur 37:30)

Sumber: Redaksi

SUHU

Elizabeth yang sedang mengunjungi orang tuanya untuk merayakan hari Natal bersama sedang diinterogasi sang mama mengenai caranya memandikan bayi.

Mama: Elizabeth, jika kau memandikan bayimu, apakah kau menggunakan termometer untuk mengukur suhu airnya seperti yang pernah aku katakan padamu?

Elizabeth: Tidak, Ma, aku bisa kok mengetahui suhu airnya tanpa menggunakan termometer. Kalau airnya terlalu panas, kulit bayiku akan berubah menjadi merah, kalau airnya terlalu dingin, kulitnya akan berubah menjadi biru.

"Hai anakku, peliharalah perintah ayahmu, dan janganlah menyia-nyiakan ajaran ibumu." (Amsal 6:20)

Sumber: The Big Book of Jokes & Riddles, p.375

Siapa Berani??

Setelah pertunjukan sirkus untuk memeriahkan acara Natal di sebuah desa terpencil, pemilik sirkus memarahi seorang penjaga binatang.

Pemilik sirkus: Kenapa kau tidak pernah menutup pintu kandang singa waktu malam?

Penjaga: Tenang saja, Pak. Siapa sih yang berani mencuri singa?

"Apakah orang yang mempunyai hikmat menjawab dengan pengetahuan kosong, dan mengisi pikirannya dengan angin?" (Ayub 15:2)

Gigi Baru

Aldo : Kek, Apa yang Kakek persiapkan untuk Natal kali ini, Kek?

Kakek: Gigi palsu yang baru, Cu!

Aldo : Lho?

Kakek: Iya, supaya Kakek bisa makan daging sepuasnya!

"Seperti ada tertulis dalam kitab nabi Yesaya: "Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan bagi-Mu;" (Markus 1:2)

PAPA PELIT

Seorang suami yang pelit bercakap-cakap dengan istrinya sehari sebelum hari Natal tiba.

Istri: Pa, Mama minta uang. Mama harus belanja untuk persiapan Natal. Kita butuh pohon Natal, kalkun, dan beberapa hadiah untuk anak kita.

Suami: Ma, Mama tahu ngga hal yang penting yang seharusnya kita persiapkan untuk Natal?

Istri: Apa, Pa?

Suami: Tubuh, roh, dan jiwa kita.

Istri: Idih, Papa itu emang pelit, sih!

"Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri," (2 Timotius 3:2)

Sumber: Redaksi

HIASAN NATAL

Guru sekolah minggu sibuk mengurus keperluan untuk persiapan ibadah Natal di pos masing-masing. Setiap anak wajib membawa hiasan Natal untuk mendukung acara. Ada beberapa anak yang membawa kertas emas, ada beberapa lainnya yang membawa pita, kaus kaki merah putih, lilin warna-warni, dan hiasan-hiasan Natal lainnya.

Tiba-tiba seorang anak yang terkenal nakal di pos tersebut masuk dan tidak membawa hiasan apa-apa. Sang guru lalu bertanya, "Jo, apakah kamu tidak membawa hiasan Natal seperti teman-temanmu yang lain?"

"Enggak, Bu. Tapi saya membawa sesuatu yang penting!"

Lalu dia mengeluarkan korek api, "Ini, Bu. Kalau ngga ada korek ini. Ibu mau menghidupkan lilin dengan apa?"

MENGASIHI

Setelah mendengar khotbah Natal tentang saling mengasihi, seorang anak meminta sesuatu kepada ibunya untuk diberikan kepada bapak-bapak tua yang menurutnya butuh petolongan.

"Bu, boleh saya minta uang Rp 500,00 untuk Bapak tua yang menjerit-jerit di luar itu, Bu?"

"Oh tentu saja, Nak. Tapi, apa sih yang dijeritkan Bapak tua itu?"

"Es krim! Es krim! Rp 500,00 saja!"


Barangsiapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang, dan di dalam dia tidak ada penyesatan. (1 Yohanes 2:10)

Sumber: Redaksi

Pages