Humor

ORNAMEN NATAL

John diminta untuk membawa dan menyimpan ornamen-ornamen Natal di loteng untuk dapat dipakai lagi tahun depan. Ia membawa banyak kotak penuh dengan ornamen-ornamen Natal. Saat menaiki dua anak tangga, ia terpeleset dan terjatuh.

Istrinya mendengar sesuatu dan berteriak, "Suara apa itu?"

"Aku baru saja jatuh dari tangga," katanya.

Istrinya segera berlari menghampirinya lalu berkata, "Apa ada yang patah?"

"Tidak, tidak ada, aku baik-baik saja."

Setelah terdiam beberapa saat, istrinya kemudian berkata, "Bukan kamu, maksudku ornamen Natalnya; apa ada ornamen yang patah?"

"dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga." (Filipi 2:4)

Sumber: Buffalosjokes

TRADISI NATAL

Ibu guru Jones sangat ingin tahu bagaimana setiap muridnya itu merayakan Natal. Dia lalu bertanya kepada Patrick Murphy, "Patrick, ceritakan apa yang kamu lakukan pada waktu Natal?"

Patrick lalu berdiri di depan kelas dan bercerita, "Biasanya, aku dan keduabelas saudara-saudaraku menghadiri kebaktian tengah malam dan kami menyanyikan lagu-lagu slow (hymn), lalu kami pulang setelah larut malam, menaruh roti daging di belakang pintu dan menggantung kaus kaki kami. Kemudian kami segera pergi tidur dan menunggu Sinterklas datang memberi kami mainan."

"Wah, menyenangkan sekali, Patrick," jawab Bu Guru itu.

"Sekarang, Jimmy Brown, apa yang kamu lakukan pada waktu Natal?" tanya ibu guru itu.

INSIDEN MALAM NATAL

Boni terkenal sebagai anak ugal-ugalan. Dia sering mengendarai motor tanpa menaati aturan yang ada. Pada malam Natal, Boni pulang dengan wajah babak belur.

Mama: Kamu kenapa lagi, Bon? Pada hari Natal saja kamu tetap berulah.

Boni: Boni menabrak bapak-bapak tua yang sedang duduk, Ma.

Mama: Apa??!! Sekarang, bagaimana keadaan bapak itu? Apa dia sudah dibawa ke rumah sakit? Kok kamu babak belur gitu? Kamu saja babak belur gitu, apalagi bapak-bapak itu?”

Boni: Ma, ....

(Sebelum Boni dapat menjelaskan, si Mama nyerocos saja, menanyakan banyak hal tentang kejadian itu.)

Mama: Sudah ada pihak keluarga yang dihubungi apa belum? dst..

Boni: Ma! Tenang dulu dong, bapak-bapak itu tidak terluka sedikit pun, (si Mama terbengong) .... Lha wong bapak itu duduk di dalam mobil.

Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan. (Amsal 14:29) < http://alkitab.sabda.org/?Ams+14:29 >

Lubang

Seorang pria terjatuh kedalam sebuah lubang dan tidak bisa keluar sendiri.

Orang yang subjektif melewatinya dan berkata, "Saya sangat bersimpati atas kejatuhan Anda."

Orang yang objektif akan berkata, "Suatu hal yang sangat logis bila seseorang bisa jatuh ke lubang tersebut."

Seorang Farisi berkata, "Hanya orang-orang jahat yang bisa jatuh ke lubang tersebut."

Seorang Fisika-wan akan menghitung besarnya gravitasi yang menyebabkan orang tersebut jatuh.

Seorang Reporter menginginkan wawancara eksklusif disiarkan langsung dari lubang tersbut.

Berdoa Cuaca Cerah

Johny hendak bersiap merayakan natal di gerejanya di kawasan Depok. Sebelum berangkat, Johny terlebih dahulu berdoa, "Tuhan biarlah cuaca cerah Engkau kirim di sepanjang perjalanan Johny menuju ke Depok, Amin."

Setelah berdoa demikian, barulah ia berangkat menuju gerejanya naik sepeda motor. Karena ini adalah bulan Desember, ternyata sepanjang perjalanan hujan turun dengan lebatnya, semua itu di luar perkiraan Johny.

Akhirnya Johny hanya bisa berteduh di sebuah halte bis sembari berdoa, "Akh...Tuhan...masa Depok saja nggak tahu!"

Kelelahan

Sepulang dari kebaktian Natal, seorang istri pendeta berbaring di sofa karena kelelahan. Ia menumpahkan kekesalannya, "Aduuuh, Aku benar-benar merasa capek."

Sang suami memandangnya dan berkata, "Aku heran dengan kamu. Aku telah memimpin dua kebaktian Natal kemarin malam. Hari ini memberi lima kali khotbah. Lalu, kenapa kamu yang merasa kelelahan, Bu?"

Dengan wajah masam sang istri menjawab, "Masalahnya, Aku yang harus duduk dan mendengarkan semua khotbah itu, kan?"

[Sumber: http://www.lucubanget.net/humor-kristen.php?page=3]

Punya Tempat Tidur

Menjelang Natal, Rio, anak berusia 3 tahun mengunjungi bibinya yang sedang hamil tua. Dia ingat cerita guru sekolah minggunya tentang Bayi Yesus yang akan lahir pada hari Natal. Penuh dengan perasaan penasaran, si Rio memegang perut bibinya. Dia merasakan gerakan, dan bibinya menjelaskan bahwa si bayi sedang menendang-nendang.

Kura2, kodok dan si kaki seribu

Ada 3 sahabat: Kura2, Kodok, Ulat Kaki 1000..
Mereka sedang merayakan ultah si Kura2 di rumahnya Kura2.
Gak lama si Kodok nanya,"Kur, gak ada rokok nih?"
"Gak ada, Dok. Lupa beli gw.. Beli gih Dok!" kata kura2.
"Ah gila! Masa lo yang ulang taun gw yang suruh beli?! Lo juga kan tuan rumah Kur. Edaaann lu!!" bantah Kodok.
"Gw kalo jalan lelet Dok.. Ya udah, si Ulet Kaki 1000 aja yang beli. Tolong ya Let.." bujuk Kura2.
"Hmmm... Ya udah deh gpp. Sini duitnya.." kata Ulet.
Pergilah si ulet... 1 jam... 2 jam... 3 jam.... Ulet gak pulang2.. Kodok & kura2 pun resah dan kesal si Ulet gak pulang2..
"Ke mana ya si Ulet, Dok?" tanya Kura2.
"Tau nih.. Lama banget. Susulin aja yuk!" ajak si Kodok.
Begitu buka pintu mau keluar rumah.. Alangkah kagetnya Kodok dan Kura2 ngeliat si Ulet masih di depan pintu, blom pergi2 juga..
"Woy, ngapain aja dari tadi di sini? Qta pada nungguin juga! Mana rokoknya?" tanya si Kodok.

DUDUK DALAM MOBIL

Boni terkenal sebagai anak "ugal-ugalan". Dia sering menaiki motor tanpa aturan yang benar. Pada malam Natal Boni pulang dengan wajah babak belur.

Ibu : "Kamu kenapa lagi, Bon? Pada hari Natal saja kamu tetap berulah."

Boni: "Boni menabrak bapak-bapak tua yang sedang duduk, Ma."

Ibu : "Apa??!!... Sekarang keadaan bapak itu gimana? Apa sudah dibawa ke rumah sakit? Kog, kamu babak belur gitu? Kamu aja babak belur gitu, bagaimana dengan bapak-bapak itu?"

Boni: "Ma..."

(sebelum Boni menjelaskan, si Mama nerocos aja tanya macam-macam tentang kejadian itu)

Ibu : "Sudah ada pihak keluarga yang dihubungi apa belum?..dst..."

Boni: "Ma! tenang dulu dong, bapak-bapak itu tidak terluka sedikitpun, (si Mama terbengong)... Lha wong bapak itu duduk didalam mobil."

Keponakan

Mike, sedang mengunjungi saudara laki-lakinya yang sudah berkeluarga dalam rangka merayakan Natal, terkagum-kagum ketika mendapati keponakannya, Timmy, yang masih kecil sudah bisa membantu orangtuanya membuat kue.

Setelah mereka selesai membuat kue, Ibu Timmy mengizinkan Timmy menghiasi kue tersebut dengan krim. Ketika Timmy sudah menyelesaikannya, dia membawa kue tersebut dan ditaruh di atas meja.

"Wah, kuenya kelihatan lezat sekali, Tim." puji Mike. Mike lalu mengambil sepotong kue dan menggigitnya sambil melihat pada kue-kue yang masih ada di piring. "Tim, kue ini betul-betul lezat."

Setelah Mike menghabiskan satu potong kue, dia kemudian mengambil potongan kue yang kedua dan memberi komentar kepada Timmy. "Kue-kue ini sangat indah dipandang mata," kata Mike. "Bagaimana caramu menaruh krim di atas kue ini dengan begitu rapi, tidak belepotan ke mana-mana?"

Sambil menunggu jawaban dari Timmy, Mike memakan potongan kue yang kedua dengan sekali gigit.

Pages