Bahan Terbaru

Pilihan Natal

Nats: Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka (Matius 2:10)

Bacaan: Matius 2:1-12

Kilauan dekorasi yang cerah, suara sukacita kidung Natal, anak-anak yang bergembira, dan ucapan riang "Selamat Natal", kadang-kadang memberi kesan bahwa setiap orang merasakan kegembiraan karena Yesus telah datang ke planet kita. Namun, saat ini, hal itu tidak sepenuhnya benar, dan sebelumnya pun tidak pernah demikian.

Di Manakah Bayi Yesus?

Nats: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud (Lukas 2:11)

Bacaan: Lukas 2:1-12

Semua sepertinya dating lebih awal setiap tahunnya. Toko-toko memasang hiasan Natal. Surat kabar mengiklankan, "hadiah Natal sempurna". Iklan-iklan mainan menyelingi berbagai pertunjukan di televisi. Musik Natal berkumandang di mana-mana. Sebelum Anda sempat menyadarinya, ada jamuan makan yang harus Anda hadiri, pesta-pesta yang tidak bisa Anda lewatkan, hadiah-hadiah yang mesti dibungkus, pertemuan keluarga yang perlu direncanakan, kue-kue panggang yang harus disiapkan, dan seabrek kegiatan lain yang dapat mengimpit makna Natal yang sesungguhnya.

Imanuel

Nats: Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel -- yang berarti: Allah menyertai kita (Matius 1:23)

Bacaan: Yesaya 8:1-10

Sejak hari Natal pertama 2.000 tahun yang lalu, jaminan bahwa Allah menyertai umat-Nya telah memiliki suatu makna yang baru. Sebelum Yesus lahir, umat Israel telah diyakinkan bahwa sekalipun mengalami penghakiman Allah, mereka dapat memiliki pengharapan karena Allah menyertai mereka (Yesaya 8:8,10). Namun mereka tidak betul-betul mengenal Allah sebagaimana yang kita alami sekarang.

Beban Berat di Saat Natal

Nats: Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, ... untuk membebaskan orang-orang yang tertindas (Lukas 4:18,19)

Bacaan: Lukas 4:14-21

Dalam perjalanan menuju Museum Seni Metropolitan di New York pada bulan Desember, saya berhenti sejenak untuk mengagumi pohon Natal yang menakjubkan. Pohon itu dihiasi boneka malaikat dan dasarnya dikelilingi oleh patung-patung dari abad ke-18 yang menggambarkan kelahiran Kristus. Jumlahnya hampir 200 patung. Di antaranya terdapat para gembala, orang majus, dan penduduk kota. Mereka memandangi palungan dengan penuh harap atau menatap para malaikat dengan takjub.

Para Gembala

Nats: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan (Lukas 2:12)

Bacaan: Lukas 2:8-20

Seorang malaikat melintasi Yerusalem, pusat kegiatan keagamaan di Israel. Ia tidak pergi ke Herodium, vila Herodes yang ada di dekat Betlehem. Ia justru menampakkan diri kepada para gembala yang sedang menjaga kawanan ternak mereka (Lukas 2:8,9).

Saat itu, tak ada yang mengira kalau Alah akan tertarik kepada para gembala, atau sebaliknya, para gembala akan tertarik kepada Allah. Para gembala waktu ituterkenal sebagai orang-orang yang tidak religius. Oleh para rabi mereka disejajarkan dengan pelacur dan "kaum pendosa" lainnya. Mereka adalah sampah masyarakat yang dikucilkan oleh rohaniwan dan masyarakat yang terhormat. Para gembala itu berpikir bahwa Allah tidak akan menerima mereka, sehingga mereka pun takut kepada-Nya.

Kado Natal Istimewa

"Ada apa?" Tanyaku ketika memasuki dapur dan kulihat ayahku duduk di kursi dapur. Kepalanya yang beruban bertumpu pada tangannya. Pada hari Sabtu, aku singgah untuk mengunjungi ayahku. Kebiasaan ini kulakukan setelah kematian ibuku setahun yang lalu. Ketika mendengar suaraku, ayah menengadah. "Aku perlu ke dokter. Aku merasa tak sehat."

"Tetapi, Dokter Halloway sedang keluar kota," kataku. "Dia mengatakannya kepadamu di gereja Minggu lalu. Ia akan melewatkan Natal dengan memancing."

Hadiah Malam Natal

Pada tanggal 24 Desember telepon rumah kami di California berdering.

"Halo," sapa saya.

"Hadiah Malam Natal!" terdengar suara dari Forth Worth, Texas.

"Oh, Bibi Butis, Bibi menangkap basah saya! Bibi menang!" ujar saya.

Sukacita yang Besar

Sukacita yang besar telah diberikan kepada kita
Oleh karena Yesus, Sang Juru Selamat yang telah lahir ke dunia

Mari kita bersujud menyembah-Nya
Bersorak tak henti memuji-Nya
Nyanyikan lagu untuk memuliakan-Nya

Yesus, Sang Juru Selamat kita
Lahir dalam kesederhanaan
Membawa kita dalam kehidupan yang kekal

Mari tetap teguh beriman di dalam Yesus
Sampai selama-lamanya ... mari kita setia pada-Nya

Selamat Natal

Bintang timur gemerlap...

Orang majus cepat beranjak...

Raja Herodes terdesak...

Gembala tertawa terbahak...

Maria menyimpan makna terhebat...

Yusuf cepat tanggap...

Datang menyembah adalah keputusan yang mantap...

Karena Raja Penyelamat lahir pada waktu yang tepat...

Met Natal 25 Desember 2010

Ev. Sudiana

Satu palungan, segenggam jerami

Satu gua, palungan, segenggam jerami, dua ekor binatang; keledai dan sapi. Itulah waktu, tempat dan keadaan yang dipilih oleh Penyelenggaraan Ilahi untuk memulai tarikh kristiani. Seorang ibu yang miskin, bapa yang saleh, kain lampin yang murah, seorang Anak kecil, kandang, palungan. Kita berada di tengah-tengah musim dingin dan di tengah malam.

Jika kita merenungkan semua kemiskinan itu dan ingat bahwa Bayi itu Terang Dunia, kita tentu bertanya pada diri sendiri: apakah kita hingga sekarang menyadari -atau setidaknya sedikit mengerti- betapa pentingnya kebajikan kemiskinan untuk kehidupan kristiani kita? Tanpa kebajikan itu kita tidak dapat memasuki Kerajaan Allah.

Selamat Natal

Pages