Bahan Terbaru

Seandainya Saya Berada di Betlehem

Dr. W. A. Criswell

Matius 2:1-7

Kami mengucapkan selamat datang bagi ribuan orang dari anda semua yang sedang bergabung dengan kami pada jam ibadah ini, yang sedang mendengarkannya melalui siaran radio maupun yang sedang menyaksikannya melalui siaran televisi. Ini adalah Gereja First Baptist Dallas. Dan ini adalah Pendeta yang sedang menyampaikan khotbah yang berjudul: Seandainya Saya Telah Berada Di Betlehem.

Kita akan membuka Alkitab kita dari Injil yang Pertama yaitu, Injil Matius pasal dua—Matius pasal 2:

Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia." Ketika raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem. Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan. Mereka berkata kepadanya: "Di Betlehem di tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi: Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel."

Seandainya saya berada di Betlehem pada masa itu, maka saya akan sangat takjub, dipenuhi oleh rasa kagum dan rasa heran terhadap hal-hal yang saya lihat dan yang saya dengar. Salah satu hal yang akan membuat saya heran adalah tentang ahli Taurat ini, para pemimpin ini serta para pengajar dari kehidupan rohani di dalam komunitas Israel. Seluruh dunia telah mengharapkan: Seorang anak yang akan lahir, menjadi raja dunia, untuk membawa damai dan pengharapan terhadap bencana perang yang dikhawatirkan oleh umat manusia.

Virgil, yang meninggal sekitar 22 atau 23 tahun sebelum Kristus lahir, di dalam “Fourth Eclogue” yang dia tulis—sebuah eclogue adalah puisi pengembalaan—di dalam “Fourth Eclogue,” Virgil menulis tentang harapan yang universal itu. Inilah “Fourth Eclogue” yang dia tulis itu:

Waktunya Sudah Genap

Dr. W. A. Criswell

Galatia 4:4

Kami mengucapkan selamat datang kepada anda sekalian yang menghadiri kebaktian yang patut mendapatkan pujian ini bersama kami di the First Baptist Church of Dallas. Dan saya, gembala sidang, yang akan menyampaikan sebuah khotbah mengenai penjelasan dari ayat di dalam Galatia 4:4, yang saya beri tema Waktunya Sudah Genap.

Ayat di dalam Galatia 4:4 berbunyi :

“Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada Hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak” (LAI)---dengan demikian kita termasuk menjadi bagian dari keluarga Allah yang indah, berharga dan menyembah-Nya..

“Setelah Genap Waktunya”---pleroma, diterjemahkan dengan “genap”. Kata tersebut mempunyai arti, persiapan yang sudah rampung. Tujuan kasih karunia Allah berjalan sepanjang tahun, abad, dan selama beribu-ribu tahun. Pleroma (kegenapan) Allah. Persiapan menyeluruh yang dikerjakan Tuhan Allah untuk kedatangan Anak-Nya ke bumi.

Kasih untuk Dunia yang Terhilang

Oleh: Dr. W. A. Criswell

Diadaptasi: Dr. Eddy Peter Purwanto

“Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya” (Yohanes 3:14-18, 36).

Seluruh dunia, alam semesta, seluruh ciptaan telah jatuh dan berada di bawah kutuk dosa. Begitu juga manusia yang diam di bumi ini adalah manusia yang telah mengalami kerusakan dan terhilang di dalam kegelapan. Mengapa Allah tidak melenyapkannya saja? Mengapa Allah harus peduli terhadap alam semesta yang telah jatuh dan manusia yang telah bobrok dan mengalami kerusakan ini? Mengapa Allah tidak mengabaikan kita?

KKR Natal Malang 2011

Malang - Graha Cakrawala 16 Desember

Allah akan menyelamatkan umatNya dari dalam dosa, bukan menyelamatkan siapapun yang mau percaya padaNya. Karena kalau keselamatan seorang didasarkan atas dia mau percaya atau tidak, maka dia menjadi penentu bagi keselamatannya. Padahal tidak, keselamatan adalah ANUGERAH Tuhan, tanpa anugerahNya, tak seorangpun bisa beriman padaNya.
-Pdt. Dr. Stephen Tong-

Mitos Natal

Oleh: Mark Fogarty

Ada banyak mitos yang kita punyai tentang kisah Natal yang sesungguhnya. Beberapa yang kita percaya adalah benar-benar kisah Natal sebenarnya hanyalah asumsi atau kisah kreatif berdasarkan cerita Natal lama atau drama Natal terkenal.

Satu hal yang tidak saya cantumkan di video ini adalah bagaimana orang Kristen memandang kisah Natal dan percaya bahwa kisah tersebut terjadi di sebuah malam yang tenang dan teduh.

I don't think so!

Coba pikirkan... mereka mungkin tidak tinggal di kandang yang bersih dan nyaman, tetapi di sebuah gua di luar kota yang biasa dipakai oleh para gembala.

Saya sudah pernah bekerja bertahun-tahun di peternakan di luar kota Lunenburg, dan saya dapat memberitahu Anda bahwa di tempat kandang binatang ada bau tidak sedap, kotoran, lalat, laba-laba, debu, dan... kotoran binatang.

Pages