Cerita/Kesaksian

Pra Natal: Lupakan Gadis Korek Api

Oleh: Yvonne Sumilat

Ironi Natal apa yang Anda ingat? Gadis Korek Api adalah judul sebuah cerita dari Eropa yang dikarang oleh Hans Christian Andersen. Itu tak lebih dan tak kurang adalah sebuah ironi. Gadis yang tergeletak di pinggir jalan ternyata dia meninggal kelaparan tatkala semua orang berpesta dalam suasana Natal dan Tahun Baru. Lupakan saja Gadis Korek Api itu.

Ada 3 orang menginap di rumah saya. Mereka adalah satu keluarga, masih family, sepupu dari suami saya.

Hanya sekedar menghabiskan waktu maka kami bercerita sana sini tanpa pokok yang direncanakan. Ngobrol seadanya bahan.

Sampailah bahan perbincangan soal rajutan. Ada banyak buku rajutan yang bisa dibuka-buka. Memang dengan sengaja saya mengadakan banyak buku rajutan dan tentu polanya untuk hadir di rumah saya.

Ada ready stock tas rajutan. Saya berkata, "Ambillah" untuk Tante dari suami saya karena itu modelnya model for oma-oma.

Tradisi "Tamale"

Sehari sebelum Natal merupakan hari yang kacau bagi kakak perempuanku, Carmen. Ia seorang perawat sekolah yang penuh dedikasi. Meskipun murid-murid sedang liburan, orang tua mereka tidak libur. Para orangtua murid datang ke sekolah untuk menemui para pejabat kesehatan sekolah dan negara bagian secara berbondong-bondong. Mereka marah dan khawatir serta meminta agar sekolah mengeluarkan seorang murid karena menderita suatu penyakit menular.

Sekitar 100 orangtua memenuhi ruang makan. Ada yang duduk, berdiri, dan ada pula yang berkerumun. Mereka meneriakkan ancaman-ancaman untuk mengeluarkan anak-anak mereka jika masalahnya tidak segera diselesaikan. Keadaan mereka yang emosional sangat memengaruhi suasana. Ini membuatku khawatir terhadap kakak perempuanku. Aku segera mengerti mengapa aku berada di sana. Aku justru tidak berbelanja untuk keperluan Natal pada saat yang terakhir. Kakak perempuanku membutuhkanku.

Menunggu di Sini Untukmu

Natal. Kita punya banyak waktu untuk mempersiapkannya, namun sebelum kita menyadarinya, Natal sudah berlalu secepat ia datang. Untuk apa semuanya itu? Apakah benar ada harapan bagi kita hari ini di dalam cerita tentang seorang bayi yang lahir dua ribu tahun yang lalu? Pertanyaan ini dijawab di dalam janji Adven.

Hadiah Natal Terindah

Dan bagi seseorang yang hanya berjuang hidup untuk melewati hari demi hari, Natal tidak banyak berbeda dengan hari-hari lainnya. Karenanya, apa yang terjadi pada suatu malam Natal tidak banyak yang diingatnya.

Malam itu di seluruh negeri berlangsung kemeriahan suasana natal. Setiap orang mempersiapkan diri menghadapi makan malam yang berlimpah. Tetapi di kantong Egar hanya terdapat 10 dolar, jumlah yang pas-pasan untuk makan malamnya dan tiket bis ke Baldwin, tempat dia mungkin mendapatkan pekerjaan untuk ongkos hidupnya selama beberapa berikutnya.

Menjelang malam, ketika lonceng dan lagu-lagu Natal terdengar di mana-mana, senyum dan salam Natal diucapkan tiap menit, Egar menaikkan kerah bajunya dan menunggu kedatangan bis pukul 20:00 yang akan membawanya ke Baldwin.

Bagaimana mereka akan mengenal Dia?

Lukas 2:11,12

Kita tidak ada di sana untuk menyaksikannya tetapi sama seperti para gembala, kita akan melihat tanda dan mengenali Dia. Injil Lukas memberikan gambaran yang sangat hidup tentang malam Natal pertama itu. Melalui firman yang tertulis kita dapat mengenal Firman yang Hidup.

Bagi ratusan suku bangsa di Indonesia, cerita dari Injil Lukas ini tidak dikenal. Dan Kristus, Firman Yang Hidup, walaupun disediakan untuk semua orang, seringkali tidak dikenali oleh berjuta-juta orang karena firman Tuhan yang tertulis belum tersedia dalam bahasa mereka.

Anda dapat mengambil bagian dalam membawa Alkitab bagi orang-orang yang masih menunggu. Anda dapat memberi diri untuk berdoa dengan setia bagi suku-suku bangsa yang belum memiliki firman Tuhan.

Mendengar lagi kisah Natal . . . untuk pertama kali

Hadiah Tanpa Diskon, Hadiah Tanpa Bau Toko

Dikirim oleh: Yvonne Sumilat (sumilatxxx@xxx)

Tibalah bulan Desember,
Belum pernah dilakukan survei, tetapi sebagian ibu-ibu dengan sengaja meluangkan waktu untuk mengunjungi butik dan mal. Dengan tujuan untuk mencari, atau lebih tepatnya membeli baju baru. 'Diskon' menjadi kata kunci keberuntungan yang mengetuk sejuta senyum lebar. Ayo Kaum Hawa....., Engkau jangan pura-pura alergi dengan kata sihir 'diskon'. Karena itu sungguh-sungguh akan menyihirmu menjadi lebih cantik bahkan sangat cantik.

Sebagian ibu-ibu menekankan pada poin 'baru'. Yang penting 'baru'. Sehingga acapkali terlihat kurang arif bahkan sembarang saja memilih warna dan modelnya. Untuk ibu-ibu yang 'rewel' (baca: hati-hati) mau tampil dengan standar yang tinggi. Mereka tidak boleh kelihatan sembarangan. Kalau bisa, terlihat seanggun mungkin, kata orang elegant.

Apa yang paling Anda ingat ketika Anda mendengar kata "Natal"?

Delon Boberz: Natal itu harus bersama sama dengan keluarga, sahabat, saudara

Shmily Tilestian: Palungan

Nina Syani: Pulang kampung, ngumpul bareng keluarga N teman2 plus tetangga! Pokokx reunian the!!!

Vhee Linvi Karos: Natal itu penuh kedamaian.

Yoel Gpib Sion Jahab: Kasih... Karena melalui Kasih Kita dapat Merasakan Natal Setiap hari... Melalui Kasih Kita juga bisa mendapat perubahan yang Berarti... X.Mas

Tonny Osse Lumoindong: Ingat kue Natal n pohon Natal..heheh.n YOH 3:16

Tonny Osse Lumoindong: Ehhh lupa...n LAGU Natal lha.....OH HOLY NIGHT

Piaa Rante Bone: Teringat saat natal bersama di kampung halamanku, Teringat oleh mama papaaa yg aq kasihii.., (aq pasti menangis stiap dengar lagu ini )

Kimson Riau Daratan Simarmata: Kedamaian

Momy Syane: Sukacita, damai, makan besar

Wiga Reksanto: Yesus juru selamat datang

Nhita Kalumata Inga: mama dg papa n keluarga di kampung

Saat Natal Datang Menemui Kennedy

Kami dikenal di pasar-pasar Zambia sebagai "Natal". Jika tim kami yang terdiri dari 12 orang berjalan melalui kios-kios tempat para pedagang menjual mangga segar, ikan kering yang berbau tajam, serta berbagai barang lainnya, mereka akan memanggil kami dan berkata, "Tolong, berikan Natal kepada kami. Saya juga menginginkan Natal!"

Setahun yang lalu, istri pemimpin kelompok kami, Moira, ingin menghentikan segala tekanan dan kekacauan Natal. Ia telah membaca di Nehemia 8:10, "... Pergilah kamu, makanlah sedap-sedapan dan minumlah minuman manis dan kirimlah sebagian kepada mereka yang tidak sedia apa-apa, karena hari ini adalah kudus bagi Tuhan kita! Jangan kamu bersusah hati, sebab sukacita karena TUHAN itulah perlindunganmu!". Berdasarkan ayat itu, impian Moira untuk membawa Natal pada anak-anak yatim piatu dan anak-anak yang yang lemah di Zambia dimulai. Satu per satu, kami bergabung dengan mimpinya untuk sebuah perayaan Natal yang berbeda.

Boneka dan Mawar Putih

Aku bergegas ke pasar swalayan terdekat untuk mendapatkan beberapa hadiah Natal di menit-menit akhir. Aku mengamati semua orang dan mulai menggerutu, "Aku akan berada di sini selamanya padahal masih ada banyak hal yang harus aku lakukan." Natal mulai berubah menjadi semacam hambatan. Aku sedikit berharap bahwa aku bisa tidur selama Natal ini, tetapi aku berusaha semaksimal mungkin untuk melewati orang-orang dan menuju ke bagian mainan.

Pages