Saat Natal Datang Menemui Kennedy

Kami dikenal di pasar-pasar Zambia sebagai "Natal". Jika tim kami yang terdiri dari 12 orang berjalan melalui kios-kios tempat para pedagang menjual mangga segar, ikan kering yang berbau tajam, serta berbagai barang lainnya, mereka akan memanggil kami dan berkata, "Tolong, berikan Natal kepada kami. Saya juga menginginkan Natal!"

Setahun yang lalu, istri pemimpin kelompok kami, Moira, ingin menghentikan segala tekanan dan kekacauan Natal. Ia telah membaca di Nehemia 8:10, "... Pergilah kamu, makanlah sedap-sedapan dan minumlah minuman manis dan kirimlah sebagian kepada mereka yang tidak sedia apa-apa, karena hari ini adalah kudus bagi Tuhan kita! Jangan kamu bersusah hati, sebab sukacita karena TUHAN itulah perlindunganmu!". Berdasarkan ayat itu, impian Moira untuk membawa Natal pada anak-anak yatim piatu dan anak-anak yang yang lemah di Zambia dimulai. Satu per satu, kami bergabung dengan mimpinya untuk sebuah perayaan Natal yang berbeda.

Sembari menangis, Moira menceritakan kepada kami tentang Kennedy, setelah ia bertemu dengannya dalam sebuah kunjungan ke rumah dengan beberapa relawan Hands@Work Zambia. Tetapi, apa yang ia katakan saat itu tidak membuat saya bersiap-siap untuk pertemuan langsung dengan Kennedy.

Dalam sepintas pandang, Kennedy dapat membuat Anda menahan napas, seorang anak laki-laki 12 tahun yang sangat kurus, dengan luka terbuka pada tubuh rapuhnya, yang terlipat seperti sebuah akordeon.

Tetapi, bukan itu yang menjadi fokus perhatian saya. Matanyalah yang menarik perhatian saya. Matanya mempesona saya. Saya terpaku pada tatapannya yang jernih dan bijaksana. Di sana, terdapat seorang anak, yang dalam usia 12 tahunnya, telah memahami rasa sakit emosional dan fisik serta kehilangan, melebihi yang diketahui oleh banyak orang di sepanjang hidupnya. Tetapi, matanya menyiratkan harapan. Harapan untuk sesuatu yang jauh lebih besar dari keadaannya yang tragis.

Dan, begitulah Natal datang kepada Kennedy.

Saat itu malam tahun baru dan langit tampak sangat cerah. Matahari terbenam terlihat sangat indah, dan bintang-bintang menaungi langit. Kami datang ke desa Makululu, sebuah desa berpenduduk 60.000 jiwa, untuk menunjukkan film tentang Yesus. Sebelum film dimulai, beberapa dari kami pergi ke rumah Kennedy.

Kennedy adalah seorang anak yatim piatu. Orang tuanya meninggal karena AIDS, dan ia tinggal bersama neneknya. Kennedy menghabiskan sebagian besar harinya dengan duduk dalam posisinya yang "terlipat", memandang dunia dengan matanya yang tajam. Harapan neneknya adalah mendapatkan sebuah kursi roda untuk Kennedy sehingga ia dapat pergi ke sekolah. Namun, semua orang tahu bahwa sesungguhnya, Kennedy terlalu lemah untuk dapat menggunakan sebuah kursi roda.

Malam itu, saat kami berjalan menuju ke pondoknya yang terbuat dari tanah, Kennedy sedang duduk, seolah-olah sedang menunggu sesuatu yang istimewa yang akan terjadi.

Neneknya tergesa-gesa menyediakan tempat duduk yang nyaman bagi tamu-tamunya, dan saat saya duduk di sebuah bangku yang disediakan bagi saya, Allah melakukan sesuatu yang menggembirakan. Ia mengirim seekor serangga, seekor serangga yang sangat besar. Lebih besar dari capung, yang terbang di sekitar kami. Untuk beberapa alasan, serangga ini memutuskan untuk menyerang kepala saya. Saya menjerit kencang, memekik dengan ketakutan, dan dengan cepat menutupi kepala saya dengan kerah jaket.

Awalnya, saya mendengar serangga itu, tetapi kemudian saya melihatnya. Orang-orang yang melihatnya dengan mata ke sana kemari mengikuti arah gerakan serangga dan dengan wajah yang tegang tiba-tiba pecah menjadi tawa yang bernada. Kennedy sedikit mendongak dan kemudian mulai tertawa, tertawa, dan tertawa. Anak ini, yang memiliki mata sebening kristal, yang tubuhnya didera penyakit, adalah sama seperti anak sekolah menengah pertama lainnya yang senang menertawakan orang lain yang terkena musibah.

Nenek Kennedy menggendong bocah itu di punggungnya menggunakan chitenji (kain katun bermotif dan berwarna-warni yang banyak ditemukan di Afrika, seperti di Malawi dan Zambia, red.) untuk menonton film Yesus malam itu. Mereka juga datang untuk menyaksikan film itu di malam sebelumnya, dan keduanya telah berdoa untuk menerima Yesus.

Malam itu, dalam adegan Yesus menyembuhkan orang lumpuh, saya merasa terdorong untuk mengarahkan tangan saya kepada Kennedy, tanpa menyentuhnya, saya berdoa agar Yesus yang sama, yang 2000 tahun yang lalu melakukan mukjizat-Nya bagi orang tua dan muda, akan menjamah dan mengubah hidup Kennedy.

Beberapa hari kemudian, pemimpin kelompok kami menjadwalkan kami untuk membawa Kennedy kepada seorang dokter yang berada di kota Kabwe. Kelompok Natal 12 menunggu akan kemungkinan hasil pemeriksaan bahwa Kennedy positif terkena HIV. Saya terus berdoa agar mukjizat terjadi.

Kemudian, kami mendengar hasilnya, "Ia tidak positif terkena HIV". Dan, dokternnya percaya bahwa melalui operasi, Kennedy akan dapat berjalan kembali. Saat kami berjalan kembali ke desa di sepanjang jalan yang kasar, doa dalam diam tertuju kepada Allah kami yang menakjubkan, yang dapat melakukan hal yang mustahil. Kami telah menyaksikan keajaiban.

Natal telah datang ke desa Makululu, dan kepada Kennedy. Kerlipan harapan yang saya lihat ada dalam matanya saat saya pertama kali bertemu dengannya, kini telah menjadi cahaya yang terang. Bukan hanya masa depan dan harapan untuk kondisi kesehatannya, melainkan ia sekarang adalah anak Raja, Pangeran Kennedy.

Selamat natal, Kennedy. Terima kasih telah mengajarkan kepada saya bahwa Allah dari Natal 2000 tahun yang lalu adalah Allah yang hebat, berkuasa, dan penuh kasih. Seperti halnya Kennedy menerima karunia kehidupan dan harapan kekal akan masa depan, kita yang mendapatkan hak istimewa untuk berada dalam hadirat-Nya diingatkan tentang makna Natal yang sesungguhnya. Damai di bumi dan harapan terbaik untuk semua! (t/N. Risanti)

Catatan: Saat ini, Kennedy dirawat oleh seorang perawat sukarelawan dari Hands@Work, yang membuatnya semakin bertambah kuat dan siap untuk menjalani operasi yang akan tejadi pada tahun ini (2007).

Diterjemahkan dari:

Nama situs : Thoughts About God
Alamat URL : http://www.thoughts-about-god.com/christmas/mm_kennedy.htm
Judul Renungan : When Christmas came to Kennedy
Penulis : Marilyn Muller
Tanggal akses : 18 Oktober 2013