Sungguh Mulia (KJ 118)
Submitted by admin on Tue, 12/16/2008 - 17:44
Sungguh mulia, berkarunia Hari Natal yang kudus.
Damai sorgawi nyata kembali. Mari bernyanyi dengan merdu!
Sungguh mulia, berkarunia Hari Natal yang kudus.
Damai sorgawi nyata kembali. Mari bernyanyi dengan merdu!
Hai anak semua, cepat marilah!
Masukilah kandang yang amat rendah dan lihatlah
Bayii yang tidur nyenyak, tergolek dalam palungan ternak.
O, lihatlah Dia bersinar terang,
lembut bercahaya di malam kelam meski dalam lampin,
lebih mulia dibanding malaikat di sorga cerah.
Terbaringlah Ia di rumput kering;
Maria dan Yusuf tenang dan hening dan para gembala
Sujud menyembah, malaikat di atas memuliakanNya.
Sekarang pun kita hendak bertelut
di muka palungan Sang Bayi lembut; marilah semua
bernyanyi senang bersama malaikat yang putih terang.
Dan kita berdoa: ya Yesus kudus,
kesalahan kami hendak Kautebus; Kau lahir di kandang
yang hina rendah dan rela menanggung salib Golgota.
Terimalah hati yang kami beri,
dan buatlah kami pun suci bersih, supaya beroleh
sentosa penuh, bersatu abadi dengan diriMu!
Yang dipuji kaum gembala dan disambut malak Allah.
Yakni Raja Kemuliaan juga lahir bagimu.
Berlutut di palunganMu, ya Yesus, Sumber Hidup,
kubawa persembahanku yang memang hak milikMu:
hatiku, roh dan jiwaku, seluruh isi hidupku, padaMu berkenanlah!
Mari, lihatlah semua tanda kasih Allahmu;
lihatlah harapan dunia dalam Bayi yang kudus!
Firman, namun tanpa kata, Tuan, namun tanpa hak,
Raja, namun tanpa takhta, Nur di malam yang gelap.
Lihat Dia, Yang Mulia, tidak diberi tempat.
Lihat Dia dalam lampin, bersahaja dan lemah
Yang menunggang sayap angin dan di sorga disembah.
Lihat Bayi ditidurkan, tidak sadar harkatNya,
Yang di sorga diluhurkan: Hikmat Allah yang baka!
Lihat Tuhan di palungan: Yang memangku semesta.
Bayi Yesus, ya Tuhanku dalam rupa yang lemah,
b''rilah daku itikadMu, b''rilah hati yang rendah.
Buat aku asuhanMu, suci oleh kurbanMu,
Bebas oleh tanggunganMu, Buat aku jadi baru,
Hidup oleh matiMu!
Dalam kota raja Daud ada kandang yang rendah.
Di palungan dibaringkan Bayi mungil yang lemah.
Yesus Kristus namaNya dan Maria bundaNya
Anak Maria dalam palungan, miskin dan hina, namun besar,
rela sengsara bagi manusia; dihapuskanNya dosa cemar.
HidupNya suci waktu di dunia, hatiNya murni dan merendah;
kini mulia Penebus kita: musuhNya tunduk selamanya.
Sabda nubuat: Ia Mesias; para malaikat memujiNya:
layaklah Ia dimuliakan; kita milikNya, bahagia.
Di palungan dibaringkan Putra Allah yang kudus;
tidurNya di kandang hewan, kandang domba dan lembu.
Berbahagia gembala mendengar beritanya,
Segera pergi ke sana dan padaNya menyembah.
Di Betlehem t'lah lahir seorang Putera.
Semoga 'ku menjadi abadi milikNya,
Sungguh, sungguh, abadi milikNya.
Hatiku kubenamkan di dalam kasihNya;
padaNya kuserahkan diriku s'lamanya,
sungguh, sungguh, diriku s'lamanya.
Ya Yesus, Kau kucinta sepanjang hidupku;
bagiku makin indah cahaya kasihMu,
sungguh, sungguh, cahaya kasihMu
Tandanya kuaminkan jaminan janjiMu:
padaMu kutitipkan seluruh hatiku,
sungguh, sungguh, seluruh hatiku.
Hai mari, berhimpun dan bersukaria!
Hai mari semua ke Betlehem!
Lihat yang lahir, Raja Balasorga!
Sembah dan puji Dia, sembah dan puji Dia,
Sembah dan puji Dia, Tuhanmu!