Halaman Tidak Ditemukan
Hi... pengunjung natal.sabda.org. Selamat Natal ya..... biarlah terang mu bercahaya..
"Pernahkah Anda mencium bau rumput segar?"
Aristar, anak pertanian, memulai kisahnya. "Seperti menangkap inti sari musim semi dan membungkusnya sebelum kesegarannya hilang. Maria dan Yusuf menciumnya saat mereka tiba di kandang setelah perjalanan panjang mereka."
Tahanan lain mendengarkannya dengan saksama saat Aristar berbicara dengan jelas tentang peristiwa kelahiran itu. "Kuda-kuda di sana akan menyendengkan telinganya mendengarkan tangisan Sang Juru Selamat saat Ia lahir. Kuda-kuda itu merupakan pendengar yang baik, kita juga harus demikian saat Yesus berbicara.
Di luar penjara Roma di Tirgul-Ocna itu, ketebalan salju lebih dari satu meter. Saat itu malam menjelang Natal dan sangat dingin. Para tahanan hanya punya beberapa pakaian, sedikit makanan, dan hanya selembar selimut seadanya. Mereka semua merindukan keluarga mereka, dan mendengarkan kisah Aristar tentang kelahiran Kristus untuk menenangkan diri.
Pemeran:
1. Maria (Sebaiknya diperankan sebagai anak yang lebih besar).
2. Malaikat Gabriel.
3. Orang yang takut akan Tuhan (di atas pentas duduk dengan sikap doa dan membaca Firman Tuhan).
4. Orang yang congkak (berjalan dengan sombong).
5. Orang yang berkuasa (pakai mahkota raja).
6. Orang yang rendah hati (pakai pakaian sederhana dan membungkuk di hadapan raja).
7. Orang yang lapar (memegang perutnya yang sakit).
8. Orang yang kaya (kelihatannya sombong).
9. Israel -- diperankan oleh beberapa/semua anak yang sisa (duduk bergerombol di tengah pentas).
10. Suara wanita (bisa disuarakan oleh guru wanita).
11. Suara pria (bisa disuarakan oleh guru pria).
Keterangan:
Salah satu acara Natal yang sangat disukai anak-anak adalah Drama Natal. Nah, untuk membuat anak-anak dapat terlibat lebih aktif dalam persiapannya, maka berikut ini kami ajak Anda memperhatikan hal-hal penting untuk mempersiapkan pementasan drama yang sederhana, baik untuk SM, keluarga, atau untuk tempat lain.
Ubah rumah, atau sebuah ruangan di gereja menjadi teater dan panggung drama Natal. Bisa drama anak-anak, dewasa, atau acara untuk seluruh keluarga.
Kesibukan dalam menyambut Natal tanpa kita sadari bisa merebut sukacita Natal kita. Makna Natal yang sejati larut dalam kesibukan diri sendiri. Kisah Natal, bukti kasih Allah kepada kita melalui kelahiran Putra-Nya sebagai Tuhan dan Juru Selamat, hilang maknanya.
Buku yang ditulis oleh G.A. Myers ini menghadirkan kembali kisah indah yang terjadi ribuan tahun lalu. Disajikan dalam delapan bab berupa cerita fiksi, Anda diajak menelusuri kisah yang diawali dari pemberitaan malaikat kepada Maria, sampai pemberitaan kabar baik kepada para gembala. Selain itu, Myers juga menyertakan puisi dan renungan Natal, termasuk kalimat-kalimat yang dapat menggugah Anda.
Persiapan
Empat orang anak mengenakan pakaian seperti gembala untuk deklamasi.
Salah seorang boleh membawa domba mainan dan yang lain memegang
tongkat.
Cerita
Hari ini, kita akan duduk di lereng bukit Betlehem bersama para
gembala dan melihat Allah menyatakan semua terang di langit.
Sementara para gembala duduk membungkuk mengerumuni api yang mereka
nyalakan dan mengulurkan tangan mereka untuk menghangatkannya,
perasaan mereka mungkin tidak begitu senang. Mereka membenci kaisar
Roma yang memerintah mereka. Mereka memberontak melawan keharusan
untuk membayar pajak. Malam itu sangat gelap dan dingin. Pasti
mereka ingin pulang ke rumah dan tidur di tempat tidurnya. Pasti
mereka tidak senang.
Natal sudah menjadi hari libur yang sangat umum. Karena sibuk
membeli hadiah, orang-orang cenderung lupa pada makna Natal yang
sesungguhnya. Di samping mengadakan makan malam istimewa dan memberi
hadiah-hadiah yang mahal, ada cara lain untuk merayakan Natal yang
mencerminkan makna Natal sebenarnya.
Berikut tips yang dapat Anda gunakan untuk merayakan natal.
"Maukah engkau menggendong bayi ini?"
Maria yang lembut mungkin berkata begitu
Kepada gembala-gembala yang sedang berlutut
Di sisi tempat tidur bayi yang kudus.
Pada malam ketika Tuhan Yesus dilahirkan, para malaikat dan bala tentara surga memuji Allah dan berkata,
"Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya" (Lukas 2:14)
Betapa sederhananya kedua kalimat pujian tersebut, namun di dalamnya terkandung dua pemberitaan penting, yakni: KEMULIAAN dan DAMAI SEJAHTERA. Berita pertama berkenaan dengan yang berada di tempat yang mahatinggi dan berita kedua berkenaan dengan yang berada di bumi. Di tempat yang mahatinggi ada KEMULIAAN dan di bumi ada DAMAI SEJAHTERA. KEMULIAAN dan DAMAI SEJAHTERA saling berkaitan erat, tetapi urutannya terlebih dahulu harus ada KEMULIAAN di tempat yang mahatinggi, barulah kemudian ada DAMAI SEJAHTERA di bumi. Jika kita terlebih dahulu mengutamakan KEMULIAAN di surga, barulah kita bisa mendapatkan DAMAI SEJAHTERA Allah di bumi.