Artikel

Cerita natal? Ah, Paling Juga Begitu Saja ....

Oleh: Wiji Suprayogi

Berkali-kali aku menjumpai rapat Natal yang memutuskan untuk
menggantikan acara cerita Natal yang berupa kisah kelahiran Yesus
dengan cerita lain. Anggapan yang muncul adalah semua sudah hafal
dan semua bisa membacanya di Alkitab, jadi tidak perlu lagi
membahasnya. "Paling kisahnya itu-itu juga, jadi mending kita ganti
dengan cerita lain yang lebih seru dan menarik jemaat," begitu
komentar beberapa orang.

Kucoba membaca kisah kelahiran Yesus beberapa kali, dan aku mendapat
beberapa pelajaran. Aku tak begitu ingat apakah beberapa pelajaran
ini berasal dari timbunan ingatanku -- yang berasal dari berbagai
buku -- atau memang murni dari interpretasiku, tetapi inilah yang
muncul ketika aku membacanya berulang kali suatu malam.

MARIA YANG TEGAR DAN MEMILIKI HATI YANG TAAT

Tiga Simbol Natal

Ada tiga simbol yang berarti Natal -- yang benar-benar bermakna Natal.

Yang pertama adalah buaian bayi. Dengan kata-kata yang mudah
dipahami oleh manusia, Alkitab menggambarkan Tuhan dalam bentuk
manusia! Dalam sosok seorang bayi kecil! Di sana, di Bethlehem,
dalam buaian yang berisi harapan dan impian dunia yang sedang
sekarat. Tangan kecil dan montok yang mengenggam jerami dalam
palungan-Nya itu akan menyembuhkan mata yang buta, telinga yang
tuli, dan meredakan keganasan lautan. Kaki-kaki kecil itu akan
mengantarkan-Nya ke tempat mereka yang sedang sakit dan membutuhkan.
Kaki-kaki itu juga yang akan dipaku pada kayu salib Kalvari.

Palungan di Bethlehem yang terpencil menjadi penghubung yang
mengikat dunia yang terhilang kepada Tuhan yang penuh kasih.

Membantu Anak dalam Menemukan Arti Natal yang Sesungguhnya

Natal! Kata itu sendiri telah mencerminkan perasaan sukacita yang luar biasa. Di setiap tempat ada banyak hal yang mengingatkan tentang hari yang menggembirakan ini. Namun pastikan bahwa anak-anak mengetahui apa arti sebenarnya dari sukacita Natal tersebut.

Kebanyakan anak-anak saat ini hanya mengetahui bahwa hari Natal adalah hari dimana mereka mendapatkan hadiah-hadiah. Bagaimana guru SM dan orangtua menolong anak-anaknya untuk menyadari bahwa Natal merupakan suatu perayaan penghormatan kepada Allah karena Dia sudah menyatakan kasih-Nya melalui kelahiran Yesus?

Banyak aktivitas-aktivitas sederhana yang dapat dilakukan oleh guru dan orangtua untuk membantu anak merasakan makna Natal yang sesungguhnya. Beberapa cara berikut ini dapat Anda pakai sehingga aspek-aspek Natal yang spiritual dan alkitabiah bisa memberikan arti yang dalam dan menarik bagi anak-anak.

Kristus Adalah Semua

"Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu" (Kol. 3:11b)

Kata-kata dalam pernyataan ini sedikit, ringkas, dan cepat selesai bila diucapkan. Tetapi kata-kata ini penuh makna bagi orang percaya sejati. Kata-kata ini merupakan dasar dan intisari dari Kekristenan. Jika kita memahaminya dalam hati kita, maka kita boleh yakin bahwa iman kita sedang memimpin kita ke arah yang benar. Itulah sebabnya saya ingin membahas pernyataan yang luar biasa ini. Barangsiapa mengejar kekudusan tidak akan mengalami kemajuan, kecuali Kristus diberi tempat yang benar dalam pikiran mereka.

1.Marilah kita memahami bahwa Kristus ada di dalam keseluruhan pikiran Allah mengenai manusia

Mengajarkan Yesus kepada Anak-Anak Melalui Natal

Orang tua atau guru biasanya memberikan pengaruh-pengaruh yang terpenting dalam perkembangan rohani anak-anak mereka. Perkembangan rohani ini termasuk di dalamnya tanggung jawab dan kesempatan. Dalam hal tanggung jawab, orang tua diperintahkan oleh Allah untuk mengajarkan kepada anak-anak mereka tentang Allah dan kasih-Nya (Ulangan 4:10; 6:7). Dalam hal kesempatan, anak-anak cenderung melihat orang tua mereka "menyerupai allah" dalam hal kekuasaan dan kepercayaan.

Orang tua bisa memanfaatkan jendela kesempatan yang mungkin hanya terbuka selama beberapa tahun saja. Orang tua yang bijaksana akan memanfaatkan kesempatan yang ada melalui saat-saat tertentu dalam hidup anak-anak mereka untuk mengajarkan sesuatu. Salah satu saat yang bisa digunakan untuk mengajar adalah setiap Desember, di mana Natal selalu mendominasi kehidupan masyarakat, sekolah, dan keluarga Kristen.

Kepemimpinan Bintang dari Timur

Natal adalah sebuah momen yang penting; momen di mana kita sekali lagi diingatkan bahwa seorang bayi telah lahir, seorang bayi yang menjadi Juru Selamat bagi kita semua.

Seperti kita lihat pada umumnya, ada banyak cara untuk memperingati momen spesial ini. Sebut saja pementasan drama natal yang diadakan di gereja-gereja dan sekolah minggu, ibadah Natal, atau bahkan permainan-permainan yang berhubungan dengan kelahiran Yesus. Semua itu diadakan dan dijalankan setiap tahun untuk memeriahkan suasana Natal, terkhusus untuk kembali menghayati apa makna Natal sebenarnya.

Terlebih daripada itu semua, sebenarnya ada suatu teladan kepemimpinan yang dapat kita ambil dan pelajari dari apa yang terjadi lebih dari dua ribu tahun yang lalu saat Yesus lahir.

Merry Christmas Everyone.....

Peristiwa kelahiran Yesus adalah awal sejarah keselamatan, karya keselamatan itu berpuncak pada sengsara, mati dan kebangkitanNya. Kedatangan Kristus ini sudah berulang kali diberitakan kepada umat manusia dan tertulis dalam Perjanjian Lama, dan pemenuhannya itu menjadi tanda kasih setia Allah kepada kita.

KelahiranNya itu merupakan peristiwa yang unik, karena Dia yang adalah Allah sendiri itu memilih cara yang begitu humble, meminjam rahim seorang perawan dan Dia lahir sebagaimana biasa seorang bayi lahir, hanya bedanya Ia lahir bukan dari benih fana antara benih perempuan dan laki-laki. Namun bayi yang ada dalam kandungan perempuan itu adalah dari Roh Kudus (Matius 1:20).

Tanggal Berapa Yesus Lahir?

Ada yang menyelidiki bahwa Yesus Kristus lahir sekitar bulan September atau Oktober (bertepatan dengan hari raya Tebernakel/ SUKKOT).

Jika Anda ingin menyelidiki, Anda dapat memulai dari ayat ini...

Lukas 1:5,

"Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang imam yang bernama Zakharia dari rombongan Abia. Isterinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet."

Kemudian...

1 Tawarikh 24:10,

"yang ketujuh pada Hakos; yang kedelapan pada Abia;"

Keterangan :

Injil Lukas 1:5 mencatat bahwa Zakaria, suami Elisabet, kakak ipar Maria ibu Yesus, menjadi imam dari rombongan Abia. Menurut 1Tawarikh 24:10 rombongan Abia mendapat urutan ke-8 dalam tugas di Bait Suci. Tiap rombongan bertugas rutin satu minggu, dua kali dalam setahun.

Apakah Yesus Lahir Pada 25 Desember?

1. Cara yang paling tepat untuk mengetahui kelahiran Yesus Kristus adalah dengan melihat pernyataan Alkitab tentang Zakharia, ayah Yohanes pembaptis. Bacalah Lukas 1:5, ayat ini memiliki arti yang sangat besar.

Lukas 1:5 Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang imam yang bernama Zakharia dari rombongan Abia. Isterinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet.

2. Kita mengetahui dari injil Lukas bahwa Maria segera mengunjungi Elizabet saudara sepupunya setelah Maria baru saja mengandung Yesus. Pada saat itu kandungan Elizabeth berumur enam bulan sudah (ayat 36- 41).

Lukas 1:36-41

36 ==> Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu.

37 ==> Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."

Pages