Natal

Dari Timur, Jauh Benar (KJ-129)

Dari Timur, jauh benar, kami cari Raja besar.
Lewat gurun, naik turun, dituntun binatangNya.
O, bintang pandu yang cerah, bintang Raja mulia.
Jalan kami kausinari, langkah kami tuntunlah!

Lahir Raja damai baka. Mas kubawa kepadaNya,
kar''na Ia, memerintah, sampai selamanya.
O, bintang pandu yang cerah, bintang Raja mulia.
Jalan kami kausinari, langkah kami tuntunlah!

Aku bawa dupa menyan, lambang doa yang beriman.
Ya Tuhanku, pujianku kiranya berkenan.
O, bintang pandu yang cerah, bintang Raja mulia.
Jalan kami kausinari, langkah kami tuntunlah!

Damar pahit yang kuberi, lambang dukacita pedih
dan sengsara tak bertara dan kubur yang sepi.
O, bintang pandu yang cerah, bintang Raja mulia.
Jalan kami kausinari, langkah kami tuntunlah!

Siapakah Yang Menerima (KJ 124)

Siapakah yang menerima kabar mulia sorgawi?
Bukan para ahli Kitab, bukan pula para nabi,
Bukan raja Yerusalem, bukab kaisar dari Roma:
Hanyalah gembala di Betlehem.

Apakah berita baru yang disiarkan malaikat?
Bukan kabar peperangan, bukan pengumuman iklan,
Bukan mengenai wabah, bukanlah bencana alam:
Raja damai lahir di Betlehem.

Dan di manakah tempatnya Anak Raja dilahirkan?
Bukan di rumah sakit, diawasi bidan ahli,
Bukanlah tempat yang mewah, rumah orang pangkat tinggi,
Tapi kandang domba di betlehem.

Lalu, sipakah di sana menunggui Bayi Yesus?
Bapak Yusuf, ''bu Maria yang merawat dan menjaga,
Biri-biri ikut juga dan gembala sederhana.
Bayi tidur aman di Betlehem.

Dunia Kedinginan (KJ 121)

Dunia kedinginan, kaku membeku:
damai yang sejati tiada bertemu.
Wabah kekerasan, siksa tirani
Sampai masa kini tidak berhenti.

Tapi Firman Allah tak terbelenggu:
Kasih mencairkan hati yang beku.
Dalam dunia dingin kandang cukuplah
Untuk mengenali Khalik semesta.

Segenap malaikat memuliakanNya
dan gembala miskin sujud menyembah;
Yusuf dan Maria saleh bersyukur;
Pemberian Majus: mas, menyan dan mur.

Kuberikan apa, Yesus bagiMu?
Andai ''ku gembala, kub''ri dombaku;
Andai ''ku Majusi: mas,menyan dan mur.
Kuberikan apa? Hati bersyukur!

Hai Anak Semua (KJ 117)

Hai anak semua, cepat marilah!
Masukilah kandang yang amat rendah dan lihatlah
Bayii yang tidur nyenyak, tergolek dalam palungan ternak.
O, lihatlah Dia bersinar terang,
lembut bercahaya di malam kelam meski dalam lampin,
lebih mulia dibanding malaikat di sorga cerah.

Terbaringlah Ia di rumput kering;
Maria dan Yusuf tenang dan hening dan para gembala
Sujud menyembah, malaikat di atas memuliakanNya.

Sekarang pun kita hendak bertelut
di muka palungan Sang Bayi lembut; marilah semua
bernyanyi senang bersama malaikat yang putih terang.

Dan kita berdoa: ya Yesus kudus,
kesalahan kami hendak Kautebus; Kau lahir di kandang
yang hina rendah dan rela menanggung salib Golgota.

Terimalah hati yang kami beri,
dan buatlah kami pun suci bersih, supaya beroleh
sentosa penuh, bersatu abadi dengan diriMu!

Mari, Lihatlah Semua (KJ 114)

Mari, lihatlah semua tanda kasih Allahmu;
lihatlah harapan dunia dalam Bayi yang kudus!
Firman, namun tanpa kata, Tuan, namun tanpa hak,
Raja, namun tanpa takhta, Nur di malam yang gelap.
Lihat Dia, Yang Mulia, tidak diberi tempat.

Lihat Dia dalam lampin, bersahaja dan lemah
Yang menunggang sayap angin dan di sorga disembah.
Lihat Bayi ditidurkan, tidak sadar harkatNya,
Yang di sorga diluhurkan: Hikmat Allah yang baka!
Lihat Tuhan di palungan: Yang memangku semesta.

Bayi Yesus, ya Tuhanku dalam rupa yang lemah,
b''rilah daku itikadMu, b''rilah hati yang rendah.
Buat aku asuhanMu, suci oleh kurbanMu,
Bebas oleh tanggunganMu, Buat aku jadi baru,
Hidup oleh matiMu!

Di Betlehem T'lah Lahir Seorang Putera (KJ 110)

Di Betlehem t'lah lahir seorang Putera.
Semoga 'ku menjadi abadi milikNya,
Sungguh, sungguh, abadi milikNya.

Hatiku kubenamkan di dalam kasihNya;
padaNya kuserahkan diriku s'lamanya,
sungguh, sungguh, diriku s'lamanya.

Ya Yesus, Kau kucinta sepanjang hidupku;
bagiku makin indah cahaya kasihMu,
sungguh, sungguh, cahaya kasihMu

Tandanya kuaminkan jaminan janjiMu:
padaMu kutitipkan seluruh hatiku,
sungguh, sungguh, seluruh hatiku.

Takhta Mulia di Tempat Baka (KJ 108)

Takhta mulia ditempat Kautinggalkan, ya Tuhanku.
Tapi tiadalah tempat yang lega menjelang kehadiranMu.
Hatiku, ya Tuhan Yesus, jadikanlah rumahMu.

Langit bergetar, kidung terdengar menyebut kebesaranMu.
Tapi adakah yang lebih rendah daripada palunganMu.
Hatiku, ya Tuhan Yesus, jadikanlah rumahMu.

Oleh FirmanMu yang kekal teguh Kaubebaskan manusia.
Tapi hanyalah siksa dan cerca Kauterima di dunia.
SalibMu, ya Tuhan Yesus, tempat perlindunganku.

Gita menggegap, bila Kau kelak datang lagi, ya Tuhanku.
SandaMu benar akan terdengar, "Kuberi tempat bagimu."
Bersuka besar hatiku, ya Tuhan, menyambutMu.

Pages