Bagaimana Menyambut Kedatangan Bayi Yesus
" ... Jangan takut, aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud." (Lukas 2:10-11)
" ... Jangan takut, aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud." (Lukas 2:10-11)
Pernahkah Anda mengalami peristiwa dimana Anda hampir saja tidak ingin melakukan suatu kebaikan atau perbuatan murah hati kepada orang lain, tetapi di kemudian hari baru Anda tahu bahwa jika saat itu Anda tidak melakukannya, maka suatu kejadian yang sangat penting tidak akan mungkin terjadi atau dialami?
THE GIFT OF LISTENING...
But you must REALLY listen. No interrupting, no daydreaming, no planning your response. Just listening.
THE GIFT OF AFFECTION...
Be generous with appropriate hugs, kisses, pats on the back and handholds. Let these small actions demonstrate the love you have for family and friends.
Salah satu fakta Natal yang paling membingungkan adalah bahwa Allah datang ke bumi dalam rupa manusia dan lahir di sebuah kandang. Mengapa? Sebagai Raja Damai Ia dapat memiliki sebuah istana, tetapi Ia tidak melakukannya. Tidak ada satu hal pun dalam Alkitab terjadi secara kebetulan. Setiap peristiwa yang dicatat mempunyai tujuan tertentu. Allah mau mengajarkan kepada kita beberapa pelajaran penting melalui kelahiran Kristus dengan cara yang hina itu.
Ini merupakan doa yang menyatakan bahwa Paulus dapat kembali ke Tesalonika untuk "menambahkan apa yang masih kurang pada iman" mereka (ayat 10).
Di sekolah minggu gereja kami, Gereja Sidang Jemaat Allah, tahun lalu diumumkan supaya kami mengundi nama seseorang untuk saling menukarkan hadiah. Saya mengeluh. Sesuatu akan ditambahkan pada daftar pekerjaan saya yang sudah terlalu panjang! Tetapi pertukaran hadiah kali ini agak berbeda. Kami diminta untuk "menghadiahkan doa". Selama satu bulan kami harus mendoakan seseorang.
Beberapa tahun yang lalu pada waktu Natal yang bersalju, Kaleb (bukan nama sebenarnya) ingin pergi berbelanja. Dia adalah orang baru di Himalaya dan ingin jalan-jalan di kota sebelum meneruskan perjalanannya. Ketika itu dia memperhatikan para pejalan kaki berkerumun mengelilingi seorang gadis yang tidak sadarkan diri karena kerasukan. Gadis itu berteriak dan memutuskan rantai yang dipakai orang-orang untuk mengikatnya. Seorang dukun mencoba untuk mengusir kuasa jahat itu, tetapi tidak menunjukkan hasil.
Saya tidak bertanya kepada Timmy, sembilan tahun, atau kepada Billy, adiknya yang berumur tujuh tahun, mengenai kertas pembungkus berwarna coklat yang berkali-kali pindah tangan di antara mereka berdua setiap kali kami memasuki toko.
"Sekarang panjatkan lagu pujian kepada Tuhan, Kalian semua yang berada di tempat ini, Dan dengan kasih dan persaudaraan sejati, Masing-masing saling berpeluk-pelukan." (Lagu: God Rest Ye Merry Gentlemen)
Pada malam Natal sebelas tahun yang lalu, anak-anak perempuan kami memberikan hadiah yang sangat istimewa. Begitu istimewanya hadiah itu sehingga sampai sekarang tetap menjadi berkat dari tahun ke tahun.