Himne Natal: O Come, O Come, Emmanuel (O Datanglah Imanuel)
Dari banyak himne indah yang telah digubah untuk merayakan kelahiran Kristus, menurut saya hanya sedikit yang kedalamannya dapat menyamai O Come, O Come, Emmanuel (O Datanglah Imanuel). Asal-usul versi Latin Veni, Veni, Emmanuel tidaklah jelas. Himne ini mungkin disusun pada awal abad ke delapan. Melodi itu tampaknya berasal dari Perancis pada abad kelima belas. Himne tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Pendeta John Mason Neale pada pertengahan abad kesembilan belas. Versi bahasa Inggris awalnya terdiri dari lima bait, yang dimulai dengan Draw nigh, draw nigh, Emmanuel. Versi alternatif dari sebagian besar bait dan bait tambahan disusun kemudian, dan sekarang orang dapat menemukan banyak versi dari himne ini.
Meskipun asal-usul himne dan perkembangannya dari waktu ke waktu adalah hal yang menarik, itu bukanlah alasan himne ini dinilai memiliki kedalaman. Alasannya terletak pada temanya. Himne ini didasarkan pada nubuat dalam Yesaya 7, sebuah nubuatan yang menantikan kelahiran seorang anak yang akan diberi nama Imanuel, yang berarti "Allah beserta kita". Di Eden, Allah telah hadir bersama umat manusia, tetapi sebagai akibat dari kejatuhan dosa, manusia diasingkan dari hadirat Allah. Sejak saat itu, pemulihan kedekatan Allah dengan manusia menjadi tema utama yang dikembangkan di seluruh Kitab Suci.
Allah memilih Israel sebagai umat yang mana melalui mereka Dia akan menegakkan kembali hadirat-Nya bersama manusia, dan ini dimulai sungguh-sungguh dengan pembangunan tabernakel di padang gurun dan kemudian Bait Suci di Yerusalem. Allah berdiam di tengah-tengah umat-Nya yang kudus, tetapi hanya imam besar yang diizinkan masuk ke hadirat Allah secara langsung dan itu pun hanya setahun sekali. Pada masa pembuangan, Yehezkiel melihat kehadiran Allah meninggalkan Bait Suci sebagai akibat dari dosa umat, tetapi dia dan para nabi lainnya menantikan saat Allah akan memulihkan hadirat-Nya bersama umat-Nya dengan cara yang melampaui pembangunan Bait Suci menggunakan tangan manusia. Nubuatan Yesaya tentang anak yang disebut Imanuel mengisyaratkan hal ini.
Dan kemudian, pada waktu yang telah ditentukan, Yesus lahir, dan Matius memberi tahu kita bahwa kelahiran-Nya terjadi untuk menggenapi apa yang telah Tuhan sampaikan melalui nabi Yesaya (Mat. 1:23). Yesus adalah Imanuel. Dia adalah Allah beserta kita. Di dalam Dia semua simbol dan janji pada Perjanjian Lama yang menantikan pemulihan kehadiran Allah bersama umat-Nya digenapi. Yesus adalah Anak Allah yang berinkarnasi.
Kata-kata dari himne itu mengungkapkan pengharapan Israel, sepanjang sejarahnya, akan penggenapan janji Yesaya. Kita sebagai orang Kristen masa kini dapat melihat kembali penggenapan janji-janji itu -- ke momen yang paling menakjubkan dan tak terbayangkan dalam sejarah, kelahiran Imanuel, inkarnasi Anak Allah sendiri. Di dalam Yesus, Allah menyatakan hadirat-Nya sekali lagi bersama umat-Nya, dan Dia selalu beserta kita -- sampai akhir zaman. Bersukacitalah! (t/Jing-Jing)
Audio: Himne Natal: O Come, O Come, Emmanuel
Diterjemahkan dari: | ||
Nama situs | : | Ligonier |
Alamat situs | : | https://ligonier.org/learn/articles/christmas-carols-o-come-o-come-emmanuel |
Judul asli artikel | : | Christmas Carols: O Come, O Come, Emmanuel |
Penulis artikel | : | Keith Mathison |