Natal

Hadiah Terindah

Saya meletakkan gagang telepon dan berpaling ke arah orang tua saya. "Kata Dr. Wallwork, aku bisa pulang untuk merayakan Natal." Kami tersenyum bersama seakan-akan perkataan dokter itu adalah berita baik, tetapi kami tahu bahwa hal itu bukanlah berita baik.

Saat itu tanggal 22 Desember 1980. Sudah beberapa bulan ini kami tinggal di suatu tempat yang disebut Life Row. Gedung ini merupakan apartemen yang berdekatan dengan Rumah Sakit Stanford di Palo Alto. Di tempat inilah pasien seperti saya menunggu donor organ tubuh yang dapat digunakan untuk tranplantasi. Pada usia 18 tahun, saya menanti-nantikan jantung yang baru.

Ibu menelepon nenek yang berada di rumah kami di Napa, California. "Kami akan pulang!" katanya. "Mari kita merayakan Natal dengan baik!"

Hotel Menara Salty: Cabang Betlehem

Tujuan: Drama pendek ini menyajikan kisah kelahiran Kristus dalam cara yang lucu, dan berfungsi sebagai sebuah pengenalan yang baik pada tema kristiani yang mana saja. Karakter-karakternya mungkin mengingatkan Anda dan penonton Anda pada hotel Torquay yang menjadi terkenal dalam sebuah acara komedi situasi pada tahun 1970-an. Drama pendek ini harus ditampilkan pada situasi yang ramai sekali.

Hai!

Saat itu hari Minggu, bertepatan dengan hari Natal. Keluarga kami menghabiskan masa liburan di San Fransisco bersama orangtua suami saya. Namun supaya dapat masuk kerja pada hari Senin, kami harus pulang ke Los Angeles pada hari Natal itu dan menempuh jarak kurang lebih 650 km.
Kami berhenti untuk makan siang di rumah makan King City yang hampir kosong. Kami satu-satunya keluarga yang makan di sana dan anak-anak yang ada di situ hanyalah anak-anak kami. Saya mendengar Erik, anak saya yang berusia satu tahun, memekik kegirangan: "Hai! Hai!" Ia memukul-mukul dengan tangan mungilnya yang gemuk dan lucu pada kursi makan anak. Wajahnya tampak begitu gembira, matanya berbinar-binar, mulutnya tersenyum lebar sehingga gusinya yang tanpa gigi itu kelihatan. Ia menggeliat, mengoceh, dan tertawa-tawa gembira. Tatkala saya melihat apa yang menjadi sumber kegembiraannya ... saya tak dapat langsung mempercayai apa yang saya lihat.

Kehadiran Natal

Tujuan: Drama pendek ini bertujuan untuk menunjukkan betapa Yesus merupakan hadiah terbesar dari Allah untuk dunia, tanpa berusaha meremehkan nilai penting hadiah-hadiah yang diterima anak-anak di hari Natal.

Natal yang Sangat Benar Secara Politik

Tujuan: Untuk menunjukkan bahwa upaya-upaya untuk tampil up to date atau benar secara politik tidak selalu berhasil -- dan bahwa harapan yang sebenarnya untuk masa depan berasal dari seorang bayi yang baru lahir daripada sebuah filosofi.

Pemain: Aktor-aktor yang memerankan Maria, Yusuf, dan Gembala, serta sutradara Toby, semuanya benar-benar aktor yang emosional. Akan sangat baik apabila seorang anak kecil memainkan peran Anak Laki-laki (atau Anak Perempuan.)

Tuhan Masih Bisa Mendengar

Jimmi dan Bill, usia 6 dan 10 tahun, tinggal bersama nenek mereka selama seminggu saat orang tuanya ke luar kota.

Saat itu beberapa hari menjelang Natal, dan anak-anak bersiap-siap tidur. Nenek mereka ada di ruang sebelah dan menunggu mereka sampai tidur sehingga ia bisa mematikan lampu kamar mereka.

Jimmi berdoa dan kemudian menyelimuti dirinya sendiri. Bill, masih bersujud, terus berdoa memohon banyak hadiah Natal. Saat dia berdoa, suaranya semakin lantang, dan ia mengulang-ulang doanya.

Merasa terganggu, Jimmi bangun dan mengeluh, "Hei, kamu ngga perlu berdoa keras-keras seperti itu; Tuhan itu ngga tuli!"

Kemudian dengan ketus Bill menjawab, "Tuhan memang tidak tuli tapi nenek di sebelah kan sudah terganggu pendengarannya!".

Sumber:
Situs Aspurakutim (http://aspurakutim.co.cc/index.php/blog/cerita/74-humor-natal-tuhan-masih-bisa-mendengar.html)

Kriminal Natal

Menjelang Natal, seorang hakim yang hatinya bersuka cita, bertanya pada seorang napi, "Kamu ditangkap atas tuduhan apa?"

Napi itu menjawab, "Karena belanja kebutuhan menjelang Natal." Hakim itu segera berkata, "Wah kalo itu sih bukan pelanggaran. Jam berapa sih kamu belanja?"

Napi itu dengan kalemnya menjawab, "Sebelum toko itu buka, Pak!"

Sumber: Majalah Cosmo Girl, Desember 2007, 60

Doa di Hari Natal

Bapa yang terkasih, tolonglah kami untuk mengingat kelahiran Yesus, sehingga kami dapat turut bernyanyi bersama para malaikat, turut bergembira bersama para gembala, dan turut menyembah bersama para orang Majus.

Tutuplah pintu kebencian dan bukalah pintu kasih di seluruh penjuru dunia.

Biarlah kebaikan hati setiap orang tersalur dalam setiap pemberian hadiah dan niat baik senantiasa menyertai setiap ucapan selamat kami.

Injil Menurut Toko Serba Ada

Ada kisah tentang kebaikan dan kasih yang tercecer dari antara perayaan-perayaan Natal, semacam kisah Orang Samaria yang Baik Hati. Kisah tentang kasih yang indah ini sayangnya tidak terjadi di gereja, tetapi di sebuah toko serba ada (Dept. Store) di Amerika Serikat.

Pada suatu hari seorang pengemis wanita, yang dikenal dengan sebutan "Bag Lady" (karena segala harta-bendanya termuat dalam sebuah tas yang ia jinjing kemana-mana sambil mengemis), memasuki sebuah Dept. Store yang mewah sekali. Hari-hari itu adalah menjelang hari Natal. Toko itu dihias dengan indah sekali. Semua lantainya dilapisi karpet yang baru dan indah. Meskipun bajunya kotor dan penuh lubang, pengemis ini tanpa ragu-ragu memasuki toko ini. Badannya mungkin sudah tidak mandi berminggu-minggu. Bau badan menyengat hidung.