Pujian Maria
Pemeran:
1. Maria (Sebaiknya diperankan sebagai anak yang lebih besar).
2. Malaikat Gabriel.
3. Orang yang takut akan Tuhan (di atas pentas duduk dengan sikap doa dan membaca Firman Tuhan).
4. Orang yang congkak (berjalan dengan sombong).
5. Orang yang berkuasa (pakai mahkota raja).
6. Orang yang rendah hati (pakai pakaian sederhana dan membungkuk di hadapan raja).
7. Orang yang lapar (memegang perutnya yang sakit).
8. Orang yang kaya (kelihatannya sombong).
9. Israel -- diperankan oleh beberapa/semua anak yang sisa (duduk bergerombol di tengah pentas).
10. Suara wanita (bisa disuarakan oleh guru wanita).
11. Suara pria (bisa disuarakan oleh guru pria).
Keterangan:
1. Teks yang ada dalam tanda kurung ( .... ) merupakan keterangan/instruksi gerakan yang harus dilakukan.
2. Semua pemain tidak perlu bersuara, hanya gerakan/ekspresi saja. Kecuali para pemeran "Israel" akan bersuara bersama-sama di akhir drama.
3. Semua kalimat/dialog disuarakan oleh suara wanita dan suara pria dari belakang panggung.
4. Latihlah anak-anak untuk menemukan gerakan dan ekspresi yang tepat sesuai dengan dialog yang disuarakan.
5. Siapkan satu lagu Natal yang akan dinyanyikan di akhir pementasan drama ini.
Naskah Drama:
Suara Pria: Bangsa Israel masih saja dijajah oleh bangsa lain, tetapi Allah telah menjanjikan seorang Juruselamat. Kapan Ia datang ... ? Dengan penuh kerinduan Bangsa Israel menantikan janji Allah, begitu juga Maria. (Maria berjalan memasuki panggung, lalu duduk termenung. Tiba-tiba Malaikat Tuhan muncul. Maria tersentak kaget dan takut. Malaikat Tuhan beradegan seolah-olah sedang berbicara kepada Maria sambil mengangkat satu tangannya ke atas kepala Maria.)
Suara Wanita: "Salam, hai engkau yang dikaruniakan, Tuhan menyertai engkau."
Suara Pria: Maria terkejut melihat malaikat Gabriel, tetapi malaikat berkata lagi kepada Maria. (Malaikat mengangkat kedua tangannya ke atas kepala Maria.)
Suara Wanita: "Jangan takut Maria, engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamakan Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah yang Mahatinggi. Dan Ia akan menjadi raja atas Israel selama-lamanya. Kerajaan-Nya tidak akan berakhir. Anak yang akan kau lahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah." (Malaikat mundur ke belakang panggung perlahan-lahan.)
Suara Pria: Maria sangat berbahagia, sebab Allah akan memberikan Yesus. Nama Yesus berarti keselamatan dari Allah. Yesus menjadi Juruselamat dan raja mereka. Sebab itu Maria memuji Allah. (Maria berdiri dan bersikap memuji Allah, sambil seluruh pemeran lainnya muncul di pentas dan beradegan seperti yang sudah disebutkan di atas.)
Suara Wanita: "Hatiku memuji Allah dan jiwaku bersukaria karena Allah penyelamatku. Ia ingat daku, hamba-Nya yang hina. Ia melakukan hal-hal yang besar padaku. Sucilah nama-Nya. Tuhan menaruh belas kasihan kepada orang yang takut kepada-Nya, yakin mereka yang melakukan perintah-Nya. (Maria menuju pada orang yang takut akan Allah dan merangkul dia dengan kasih, sambil mengantar dia ke luar pentas.)
Dengan tangan-Nya yang perkasa, Allah mencerai- beraikan orang yang sombong dan mengacaukan rencana mereka. (Maria seolah memporak-porandakan apa yang ada di sekitar orang sombong itu dan mengusir dia keluar.)
Raja-raja diturunkan dari tahtanya. (Maria menarik orang yang berkuasa dan menyuruhnya keluar.)
Orang yang rendah hati ditinggikan oleh Allah. (Maria menuju ke orang lapar lalu merangkul dan membimbingnya dengan penuh kasih ke luar pentas.)
Si kaya diusir dengan hampa. (Maria menuju ke orang kaya dan menyuruhnya keluar.)
Allah menolong Israel hamba-Nya, menurut janji-Nya pada nenek moyang mereka. Ia akan bermurah hati pada Abraham dan keturunan-Nya selama-lamanya." (Maria menuju pada Anak-anak lain yang bergerombol di tengah pentas dan menyuruh mereka berdiri dengan gerakan yang lembut.)
Israel serentak berkata: "Hatiku memuji Tuhan dan jiwaku bersukaria karena Allah penyelamatku. Ia memberi anak-Nya untuk menyelamatkan kita, sesuai dengan janji-Nya."
Suara Pria: Mari kita menyanyi memuji Allah. (Semua anak yang sudah keluar pentas, masuk kembali dan menyanyikan sebuah lagu Natal yang sudah disiapkan oleh guru.)
Judul Buku: Pedoman Sekolah Minggu Anak Kecil Umur 7-9
Tahun: Tahun III Jilid II
Penerbit: BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1992.
Halaman: 113 -- 116