Bernavigasi Menggunakan Bintang

Meskipun Bintang Betlehem sudah tidak bercahaya lagi di langit, bintang itu masih tetap ada dalam kehidupan kita: kini Allah ada di tengah-tengah kita, sama seperti saat Ia berada dalam cahaya bintang yang menuntun orang-orang Majus pada waktu dahulu. Ia ingin menuntun kita sama seperti Ia menuntun orang-orang bijak itu. Ia ingin kita "menjalani" hari lepas hari dengan terus-menerus mengarah pada kehadiran Roh-Nya dalam hidup kita.

Masalahnya adalah kebanyakan orang zaman sekarang tidak belajar untuk mengikuti Bintang. Mereka melihat "cahaya" yang lain atau mengacu pada bagan dan peta yang berseberangan dengan rencana Allah untuk hidup kita. Akibatnya, banyak orang menjadi tersesat. Mereka mengembara tanpa tujuan di gurun ambisi pribadi, kepuasan atas nafsu pribadi dan keserakahan, serta ketidakacuhan terhadap tanda jelas yang diberikan Allah kepada kita dari Kerajaan-Nya yang ekstradimensi.

Kelompok masyarakat yang lain sebenarnya yakin bahwa mereka mengikuti Allah dengan menjalankan kehidupan yang bermoral atau menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab atau memberikan pujian semu terhadap keyakinan dan tradisi orang-orang Kristen yang ditanamkan kepada mereka pada masa muda. Tetapi, ini hanyalah penipuan diri sendiri. Kita tidak dapat menjangkau Allah dengan usaha kita sendiri, melalui keluarga, atau mandat gereja. Allah meminta kesempurnaan individu. Namun, sekeras apa pun kita berusaha untuk hidup sesuai standar-Nya, kita akan selalu terjatuh.

Satu-satunya cara untuk mengatasi keterbatasan kita sebagai manusia dan berdiri dengan berani dalam cahaya hadirat Allah adalah dengan memasuki Kerajaan ektradimensi tempat Allah tinggal. Dan, pintu yang menuntun ke "alam semesta" Allah yang cemerlang dan pararel hanya dapat dibuka oleh satu Orang: sang Mesias, Yesus Kristus, yang karya dan takdir-Nya digambarkan dalam Bintang Betlehem.

Jika Anda merasa ragu tentang apakah Anda sebenarnya menjadi bagian dari Kerajaan supernatural Allah atau tidak, atau jika Anda menginginkan cara sederhana untuk menjelaskan tentang bagaimana cara berpindah dari kehidupan tiga dimensi kepada teman-teman Anda, perhatikanlah tiga langkah berikut! Ketiga langkah ini adalah perpindahan yang perlu Anda lakukan untuk mencapai dan memasuki pintu supernatural tempat Kristus menunggu.

Langkah pertama: Akuilah bahwa Anda "jatuh" dari kemuliaan dan kebenaran Allah. Hal ini seharusnya tidak terlalu sulit untuk dilakukan. Duduklah selama beberapa saat dan evaluasilah pikiran, tindakan, dan hubungan pribadi Anda. Anda mungkin menyimpulkan bahwa Anda berperilaku "tidak begitu buruk" atau bahkan "cukup baik," tetapi apakah sempurna? ... Tidak mungkin! Allah, menurut definisi, adalah sempurna, dan kita, berdasarkan bukti empiris, tidak sempurna. Rasul Paulus menunjukannya dalam Roma 3:23 ketika dia berkata, "Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah."

Langkah kedua: Terimalah kenyataan bahwa Yesus Kristus telah mati bagi Anda, membayar lunas semua dosa dan pemberontakan Anda, bahwa Ia telah bangkit dari kematian dan sekarang memerintah di surga -- di sebelah kanan Bapa. Anda mungkin tidak setuju dan berkata, "Bagaimana saya dapat menerima atau memercayai hal semacam itu jika hal itu terjadi dahulu kala dan saya tidak melihatnya dengan mata kepala saya sendiri?" Mudah saja! Ketika Anda membaca sebuah buku sejarah yang di dalamnya menceritakan tentang Julius Ceasar yang hidup lebih dari dua ribu tahun yang lalu dan kemudian dibunuh oleh Brutus, Anda percaya bukan? Dan ketika Anda membaca surat kabar pagi yang mengatakan bahwa ada perang yang sedang terjadi di belahan dunia yang lain, Anda menerimanya sebagai fakta. Langkah kedua yang akan menuntun Anda ke dalam Kerajaan Allah yang ekstradimensi juga sama. Sebuah buku sejarah, Alkitab, mengatakan semua itu benar, jadi yang perlu Anda lakukan hanyalah memercayainya. Pada tahap ini, Anda hanya memberikan pembenaran intelektual Anda.

Dengan demikian, Anda akan memiliki beberapa bacaan Alkitab yang relevan dengan poin-poin tadi. Perhatikanlah apa yang Rasul Paulus katakan dalam 2 Korintus 5:21, "Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah." Dan dalam 1 Korintus 15:3-5 dan 8, ia berkata, "Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya.... Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya."

Langkah ketiga: Terimalah anugerah keselamatan gratis yang Kristus tawarkan kepada Anda. Dua langkah sebelumnya akan percuma jika Anda tidak mengambil langkah yang ketiga dan melakukan ketiganya. Bagian yang harus Anda lakukan ini tidak mencakup tindakan moral atau usaha apa pun untuk membersihkan kehidupan Anda. Yang perlu Anda lakukan hanyalah mengulurkan tangan dan menerima Dia. Dengan kata lain, Anda harus menerima Kristus di dalam hidup Anda atau menyerahkan kehidupan Anda kepada-Nya. Atau, seperti proses yang digambarkan dalam Yohanes 1:12, "Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya."

Sejak Anda mengambil langkah ketiga ini, Kristus dan kehendak-Nya akan menjadi prioritas utama dalam hidup Anda. Bukannya memberontak dan terpisah dari Allah, Anda justru akan mulai mengarahkan semua tindakan dan pikiran kepada-Nya. Dengan kata lain, Anda mulai mengarahkan hari-hari Anda pada kehadiran dan kemulian-Nya, yang disimbolkan dengan Bintang Betlehem.

Ketika mencapai tahap terakhir dari perubahan rohani ini, Anda sungguh-sungguh akan berjalan melalui pintu yang memimpin Anda dari alam semesta ini menuju Kerajaan ekstradimensi Allah. Anda tidak harus melihat para malaikat dan cahaya hadirat Allah yang menyilaukan, dan Anda mungkin tidak merasa terlalu berbeda. Akan tetapi, Anda berbeda. Semakin dalam pengertian Anda akan kerajaan Allah, semakin nyata dan menariklah hal ini bagi Anda.

Yesus sendiri menegaskan perpindahan cepat dari kehidupan tiga dimensi kepada kehidupan multidimensi ketika Ia berkata, "Aku berkata kepadamu: 'Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.'" (Yohanes 5:24)

Masalah yang dihadapi banyak orang setelah mereka mengambil tiga langkah ini adalah menjadi berkecil hati dan bingung oleh kepedulian dan godaan dunia ini, yang masih dikontrol oleh setan. Setan akan menggunakan keadaan di sekitar kita, nilai-nilai budaya, dan orang-orang skeptis yang kita temui setiap hari untuk menjauhkan kita dari Allah. Jika ia tidak berhasil di area itu, ia setidaknya terus mencoba untuk memperlambat perkembangan kita sebagai ciptaan yang memiliki kenyataan dan ekstradimensi yang baru dalam hidup kita. Salah satu tujuan utamanya adalah membuat dunia rohani menjadi tidak senyata yang sebenarnya. Jika setan dapat menyakinkan kita bahwa dunia tiga dimensi ini adalah hal yang paling penting dan bagian paling nyata dalam hidup kita, dan bahwa kerajaan supernatural Allah sama sekali tidak dekat atau tidak penting, maka ia sudah mendapatkan kemenangan besar di dalam peperangan rohani yang di dalamnya kita semua terlibat.

Berikut adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk membuat kerajaan ekstradimensi Allah menjadi lebih nyata dan juga beberapa petunjuk bagaimana Anda menjadi mahir dalam peperangan rohani.

  1. Persenjatai diri Anda dengan senjata ekstradimensi. Setelah Anda memasuki kekuatan terang Allah, awalnya Anda akan mendapati diri Anda mengenakan baju zirah dan ikat pinggang perang yang tepat sebelum Anda melawan kekuatan ekstradimensi. Gambaran yang paling baik dari baju zirah dan senjata yang Anda butuhkan dapat ditemukan dalam Efesus 6:10-18.

    "Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu. Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera; dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh yaitu firman Allah, dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus."

    Marilah kita memulai dari atas dan memikirkan secara lebih detail enam perlengkapan kunci peperangan rohani. Ketopong keselamatan akan menjadi milik Anda ketika Anda membangun hubungan pribadi dengan sumber keselamatan Anda, Yesus Kristus. Baju zirah keadilan sebagian mengacu pada tujuan peperangan yang akan Anda laksanakan -- memperbaiki hal-hal yang salah dalam masyarakat dan mendorong orang-orang untuk berbalik dari jalan mereka yang jahat kepada Kristus. Ini juga mengacu pada kehidupan yang sempurna secara moral bagi orang-orang Kristen. Bahkan, pola amoral yang terus-menerus dapat mengindikasikan bahwa orang yang bersalah itu bukanlah orang Kristen. (Baca 1 Korintus 6:9-11; 1 Yohanes 3:6.) Perisai iman adalah keyakinan Anda pada kemenangan mutlak kuasa terang atas kuasa kegelapan. Anda mengetahui rencana perangnya dan Anda mengetahui Allah dapat melakukan segala sesuatu, tidak peduli apa pun yang setan coba lakukan untuk menghentikan-Nya. Sekarang, percayalah pada hasil dari sesuatu yang sudah Anda ketahui benar!

    Ikat pinggang kebenaran yang melingkar di pinggang Anda adalah tanda bahwa Anda dalam keadaan siaga dan siap untuk berperang pada waktu yang diberitahukan. Ikat pinggang ini tidak akan membuat Anda sedikitpun lupa bahwa Anda sangat terlibat dalam perjuangan spiritual. Berjaga-jagalah senantiasa terhadap serangan tiba-tiba dari musuh yang dapat membuat Anda terguling-guling, dan bahkan membuat Anda tak berdaya sementara. Pedang Roh, yaitu firman Allah, adalah semua kebenaran yang langsung diberikan Allah kepada kita melalui firman yang diilhamkan-Nya, Alkitab. Jika Anda selalu memunyai ayat yang tepat untuk bertahan atau membalas kebohongan-kebohongan yang disebarkan Iblis, Anda akan mengetahui bahwa Anda adalah pejuang yang efektif. Kasut kerelaan mungkin mengacu pada kerelaan untuk pergi ke seluruh dunia dan menyebarkan Injil kepada mereka yang masih menjadi bagian dari pasukan kegelapan. Juga, mengandung pengertian adanya kondisi kerohanian yang baik dan memiliki ketahanan yang kuat untuk menerobos pertahanan musuh dan memperoleh kemenangan mutlak.

    Terakhir, seluruh perlengkapan perang dan senjata ini harus disatukan dengan komitmen untuk tetap doa seperti yang disebutkan pada dua ayat terakhir. Semua senjata rohani dan alat pertahanan yang menjadi bagian kita dapat dipertajam, diperkuat, dan disediakan untuk siap pakai asalkan kita berkomunkasi secara terus-menerus dengan Kepala pasukan kita, Kristus.

  2. Belajarlah untuk mengenali kekuatan kegelapan. Kita sudah membahas tentang beberapa cara yang digunakan Iblis dan pasukannya untuk memperdayakan dan mengalahkan pasukan terang dan juga Bintang Betlehem. Iblis mungkin menggunakan "benda terbang" yang tidak dikenali. Ia pasti ada di daerah-daerah kumuh, pelacuran, dan pusat pornografi di kota-kota besar.

    Dengan kekuatan yang lebih besar, ia mungkin juga ada di tempat-tempat yang tidak pernah kita sangka-sangka -- negara-negara eksklusif, sekolah-sekolah swasta berlatar belakang agama, gereja-gereja lokal, dan keluarga yang kelihatannya teladan. Kekuatan terbesarnya terletak pada kemampuannya dalam menyesatkan, jadi carilah dia di area-area yang Anda anggap tidak ada setan. Untuk mendapatkan salah satu kumpulan argumen terbaik tentang bagaimana Iblis bekerja, cobalah tulisan lucu namun memprovokasi dalam "The Screwtape Letters" karangan C. S. Lewis.

  3. Jadilah sukarelawan untuk tugas garis depan. Anda tidak akan pernah menjadi pejuang rohani jawara dengan duduk di belakang meja sebagai staf. Ambillah semua senjata yang sudah Allah berikan kepada Anda, keluarlah ke dunia dan hancurkanlah kekuatan kegelapan!

    Anda mungkin berkata, "Tetapi, apa yang harus saya lakukan terlebih dulu?" Cobalah untuk memberikan kesaksian atau mengatakan kepada orang lain tentang apa yang Allah lakukan dalam kehidupan Anda. Sampaikan kepada mereka bagaimana caranya mereka terdaftar dalam pasukan terang, kemudian doronglah mereka untuk bersedia berkomitmen. Kebanyakan orang adalah korban kelambanan. Banyak orang tidak akan memutuskan untuk menerima Kristus, kecuali Anda bertanya kepada mereka, "Apakah sekarang Anda mau berdoa untuk menerima Kristus dalam kehidupan Anda?"

    Tetapi, usaha Anda seharusnya tidak terbatas pada penginjilan saja. Anda juga perlu mencari mereka yang membutuhkan -- makanan, pakaian, atau teman yang menyenangkan, dan kemudian ambillah tindakan nyata untuk mencukupi kekurangan mereka. Alkitab cukup spesifik dalam menyatakan hal-hal yang harus dilakukan para prajurit Kristen untuk orang lain: Yakobus berkata dalam suratnya, "Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia." (Yakobus 1:27) Dan, Yesus memberikan perintah yang jelas bahwa mereka yang benar-benar menjadi anggota pasukan-Nya harus memedulikan orang-orang yang lapar, haus, terasing, mereka yang tidak berpakaian, orang-orang yang sakit dan narapidana (Matius 25:31-46).

  4. Hormatilah pemimpin rohani Anda. Anda tidak dapat menjadi anggota pasukan keamanan Kristen sendirian, seorang penembak daerah setan sendirian, dan thrustmenembak mati pasukan kegelapan satu per satu. Bukan begitu cara kerja peperangan ini. Ini merupakan peperangan yang membutuhkan usaha tim, dorongan yang terkoordinasi dari orang-orang Kristen yang menyadari bahwa mereka ditempatkan oleh Tuhan di tempat-tempat tertentu di seluruh dunia.

    Pendeta di gereja yang Anda datangi adalah salah satu pemimpin yang harus Anda ikuti. Jika Anda merasa mustahil untuk menaatinya karena satu dan lain hal, maka Anda menentukan harus pindah ke gereja lain. Tetapi, Anda tidak dapat duduk di rumah dan membatasi diri untuk melihat para pengkhotbah di televisi dan menganggap bahwa Anda adalah anggota prajurit Allah yang efektif. Dengan segala ketidaksempuranaannya, gereja lokal adalah alat yang dipilih Allah untuk memengaruhi masyarakat, mensponsori para pengungsi dari negara-negara lain yang tidak memiliki rumah, menyediakan fasilitas pendidikan untuk mempelajari Alkitab dan menyelami prinsip-prinsip kehidupan Kristen, dan menyediakan berbagai macam pelayanan dan dukungan yang lain untuk membantu orang-orang yang membutuhkan serta meningkatkan perkembangan kerohanian Anda.

    Anda barangkali juga ingin bergabung atau mendukung beberapa organisasi parachurch [organisasi antar denominasi gereja yang berkecimpung dalam bidang kesejahteraan - Red.] untuk membantu orang-orang miskin atau menuntut adanya reformasi sosial yang dibutuhkan atau mengerjakan pekerjaan tambahan untuk penginjilan. Akan tetapi, di dunia nyata dan di gereja lokal, sangatlah penting untuk mematuhi pemimpin organisasi yang Allah tugaskan di setiap pelayanan.

    Salah satu kesimpulan terbaik dari tanggung jawab kita sebagai pengikut Kristus dapat kita temukan dalam Ibrani 13:17, "Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya.mDengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu."

  5. Ikutilah bagan petunjuk Allah. "Bagan Petunjuk" tersebut tentu saja Alkitab. Seperti yang telah Anda lihat, beberapa tip sebelumnya tentang pertumbuhan dan peperangan rohani yang semuanya bersumber secara langsung dari Alkitab, dan tidak akan sejelas itu jika sumbernya bukan Alkitab.

    Alkitab harus menjadi sumber utama kekuasaan rohani orang Kristen. Semua pengalaman dan pengetahuan harus diuji dengan Alkitab, dan jika terdapat pertentangan, Alkitablah yang harus dipatuhi. Beberapa teolog zaman ini dan orang-orang awam telah berusaha mengganti pengalaman pribadi atau pengetahuan sekuler mereka sebagai otoritas utama kerohanian mereka, menggantikan Alkitab. Ketika hal ini terjadi, kuasa kegelapan memiliki senjata penghancur yang dapat mereka gunakan untuk melumpuhkan kekuatan samping para prajurit Allah. Tidak ada lagi standar kuat untuk kebenaran doktrinal, moralitas pribadi, atau keadilan sosial. Doktrin, moralitas, dan keadilan diyakini sebagaimana adanya. Akibatnya adalah sebuah upaya peperangan yang kuat dan sepikir menjadi perpaduan pertentangan pandangan dan keyakinan yang kacau. Kejengkelan Allah terhadap iblis kemudian berhenti, dan tentara iblis bebas menyerang sesukanya terhadap para pengikut Kristus.

    Jadi, Bagan Petunjuk Allah -- Alkitab -- sangat penting untuk diterima sebagai sumber kerohanian utama, melebihi semua pengalaman dan pengetahuan manusia yang sudah teruji. Ini bukan berarti kita menjadikan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru sebagai berhala. Keduanya hanyalah alat yang membantu kita tetap berada dalam kehendak Jenderal Perang kita, yaitu Kristus yang hidup. Akan tetapi, Alkitab haruslah menjadi petunjuk doktrinal tertinggi kita serta menjadi kode perilaku pribadi dan sosial jika kita berharap menjadi prajurit rohani yang hebat.

    Peran Alkitab dalam kehidupan kita telah digambarkan dengan tegas oleh Rasul Paulus dalam 2 Timotius 3:16-17, "Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik."

    Ketika Anda mengikuti petunjuk-petunjuk ini dan betumbuh semakin dekat dengan Kristus melalui doa dan melakukan pendalaman Alkitab bersama saudara seiman, Anda akan mendapatkan kepekaan yang semakin tajam untuk merasakan alam semesta yang ekstradimensional dan paralel, tempat Allah tinggal. Kita tidak dapat merasakan kegirangan dan kepuasan akan Kerajaan Allah hingga kita berada bersama Kristus di surga selamanya. Namun, kita dapat memperoleh gambaran yang menakjubkan tentang kemuliaan yang akan datang dengan berkonsentrasi lebih banyak pada pencarian kehendak Allah bagi kehidupan kita saat ini.

    Allah telah membangun jembatan yang unik antara dunia ini dan dunia berikutnya dengan meninggalkan Roh-Nya di tengah-tengah kita. Setelah menyerahkan hidup kepada Kristus, kita harus tetap terbuka dan responsif saat Roh Kudus bekerja di dalam dan melalui kita. Semakin sungguh kita berada di bawah pengendalian Roh Kudus, dunia Roh yang ekstradiomensi itu semakin nyata dan dapat dirasakan.

    Dengan demikian, diarahkan oleh "Bintang Betlehem" mengandung arti membawa hadirat Allah ke dalam hidup kita, lalu menemukan dan mengikuti kehendak-Nya. Samudera kehidupan terkadang bergelombang dan bahkan mengancam untuk menenggelamkan kita setiap saat, tetapi betapa tenangnya kita saat mengetahui ada cahaya yang menuntun kita sepanjang jalan. Bintang itu tentu saja tidak dapat menjadi tujuan akhirnya, tetapi ia akan tetap menjadi lentera laut, mercusuar di langit yang akan memberitakan kasih Allah kepada manusia selama-lamanya. (t/Yusak)

Diterjemahkan dari:

Judul asli buku : The return of the Star of Betlehem
Judul bab: Afterword : How to Navigate by the Star
Judul asli artikel : How to Navigate by the Star
Penulis : Ken Boa & William Proctor
Penerbit : Zondervan Publishing House, Grand Rapids 1980
Halaman : 180 -- 189