Seandainya Kita Ada di Sana

Beberapa di antara kita ... ada yang berfikir, "Seandainya saya ada di sana! Pasti saya akan segera menolong bayi itu. Saya akan mencucikan kain lenan-Nya. Alangkah gembiranya seandainya saya bersama para gembala pergi menjenguk Tuhan yang berbaring di palungan!" Ya, kita akan bergembira! Kita mengatakan begitu karena kita tahu betapa agungnya Kristus, tetapi seandainya kita ada di sana pada waktu itu, kita tidak akan berbuat lebih baik dari orang- orang di Betlehem ... Mengapa kita tidak melakukannya sekarang? Kristus ada di tengah-tengah sesama kita. [Martin Luther]

"Setelah malaikat-malaikat meninggalkan mereka dan kembali ke surga, gembala-gembala itu berkata satu sama lain, "Mari kita ke Betlehem dan melihat peristiwa yang terjadi itu, yang diberitahukan Tuhan kepada kita." MEREKA SEGERA PERGI, lalu menjumpai Maria dan Yusuf, serta bayi itu yang sedang berbaring di dalam palungan. Ketika para gembala melihat bayi itu, MEREKA MENCERITAKAN apa yang dikatakan para malaikat tentang bayi itu." (Lukas 2:15-17)

Kasih yang Datang ke Dunia pada Hari Natal

Kasih datang ke dunia pada hari Natal,

Kasih dari segala kasih, kasih ilahi;

Kasih lahir pada hari Natal,

Bintang dan para malaikat menjadi tanda.

Ibadah kita kepada Tuhan,

Kasih yang menjelma, kasih ilahi;

Ibadah kita kepada Yesus;

Tetapi apa yang menjadi tanda yang kudus?

Kasih yang akan menjadi tanda,

Kasih akan menjadi milikmu dan milik saya,

Kasih kepada Allah dan sesama,

Kasih sebagai permohonan, karunia, dan tanda.

[Christina Rossetti]

"Inilah Kasih Itu:
Bukan kita yang telah mengasihi Allah,
tetapi Allah yang telah mengasihi kita
dan yang telah mengutus Anak-Nya
sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita."

(1Yohanes 4:10)

"Dan Hiduplah di dalam Kasih,
sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu
dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai
persembahan dan korban yang harum bagi Allah."

(Efesus 5:2)

Sumber:

Judul buku : Kisah Nyata Seputar Natal
Penerbit : Yayasan Kalam Hidup, Bandung 1998
Halaman : 161 dan 134

Artikel ini juga dapat Anda baca di Publikasi e-Konsel 30