Renungan Natal 2010 (Vika Rahelia)

Kursus ini adalah kali kedua yang saya ikuti. Sejak menikah dan pindah ke Yunani, mau tidak mau saya harus mempelajari bahasanya karena di kota tempat tinggal kami, jarang yang mengerti bahasa Inggris. Untungnya saudara ipar dan juga beberapa teman suami saya masih bisa berkomunikasi dengan bahasa Inggris sehingga dari merekalah bisa mulai mempelajari bahasa Yunani atau sering disebut Ellenika.

Diawali dengan mempelajari huruf-huruf yang biasanya kita temui dalam pelajaran fisika, semua simbol yang dipakai dalam rumus-sumus itu adalah alphabet Yunani; alpha-beta-gamma, dst. Bahasa Yunani juga dipakai dalam penulisan Alkitab terdahulu selain bahasa Ibrani dan bahasa latin kuno, terutama dalam Perjanjian Baru. Nama-nama injil, seperti Tesalonika dan Korintus adalah beberapa nama kota yang terletak sekitar 2-3 jam dari tempat tinggal kami. Dalam mempelajari bahasa Yunani, saya menemukan bahwa hampir seluruh nama dan kata-kata di dunia berasal dari bahasa ini.

Hal ini yang membuat saya semakin percaya bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan kita ternyata memang ada tujuannya. Dari semenjak saya mengerti jelas tentang kekristenan, impian saya adalah bisa mengerti akan bahasa asli Alkitab, supaya saya tidak salah dalam menginterpretasikan ayat-ayat di dalamnya karena terkadang kita menemukan arti yang berbeda dari Alkitab berbahasa Inggris dengan Alkitab berbahasa Indonesia apalagi dengan yang berbahasa Yunani. Pernah suami saya mempersepsikan satu ayat berbeda dengan apa yang tersirat dalam bahasa Indonesia.

Walaupun Imanuel dalam bahasa Yunani modern hanya berarti sebuah nama baptis dari seorang Santa yang tidak ada arti khusus seperti dalam bahasa Yahudi tetapi kata ini menarik untuk diselidiki. Dimulai dari bahan-bahan yang saya temukan mengenai asal kata, ayat-ayat yang menyebutkan Imanuel dalam Alkitab sampai pada sebuah kesimpulan. Di Yunani hampir setiap hari dalam satu tahun ada peringatan nama tertentu dan yang bernama Εμμανουήλ (Emmanouí̱l), Μανώλης (Manó̱li̱s), Μανουέλα (Manouéla), Εμμα (Emma)perayaannya jatuh pada tanggal 25 Desember sama seperti hari natal.

Perayaan nama ini diperingati sesuai dengan nama-nama meninggalnya seorang santa berdasarkan pahlawan gereja orthodox. Nama-nama santa ini pula yang dipakai sebagai nama baptis. Perayaan pesta sebuah baptisan hampir sama besarnya dengan sebuah pesta pernikahan, betapa baptisan adalah momen penting di sini.

Imanuel dalam bahasa Yunani ditulis Εμμανουήλ yang dibaca em- ma-nu-il diartikan sama dengan Tuhan beserta kita dalam bahasa Yunani kuno, seperti bahasa aslinya dari bahasa Ibrani. Dalam bahasa Ibrani Immanuel atau Emmanuel atau Imanu'el yang berarti Tuhan beserta kita. Terdiri atas dua kata: ’El, berarti ’Tuhan’ dan ‘Immānū', meaning 'with us'); standar bahasa Ibrani penulisan ‘Immanu’el, sedangkan dalam Tiberian Ibrani penulisannya‘Immānû’ēl). Dalam Alkitab kata ini muncul dalam Yesaya 7:14 ,Yesaya 8:8 dan di dalam Perjanjian baru Matius 1:23.

Jika kita membaca Alkitab dalam bahasa Indonesia dan menafsirkannya sesuai isi kalimat yang tercantum dalam Matius 1:23, maka secara awam kita akan bertanya, "mengapa akhirnya namanya jadi Yesus atau Yeshua dalam bahasa Ibrani, mengapa tidak dinamakan Imanuel sesuai dengan yang malaikat katakan?" Membaca Alkitab tidak bisa diartikan mentah-mentah sesuai dengan yang tertulis di sana, selain sudah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dan tiap penerjemah mungkin berinterpretasi lain dari bahasa aslinya, sehingga diperlukan untuk membaca ayat lain yang mendukung ayat tersebut.

Imanuel di sini digambarkan sebagai seorang individu yang lahir ke dunia dalam wujud manusia melalui seorang perawan (hamil tanpa hubungan seks). Individu ini adalah Tuhan sendiri yang telah hadir ke dunia. Ini berarti Tuhan beserta kita atau Tuhan hadir di tengah-tengah manusia dalam pribadi seorang laki-laki bernama Yesus.