Renungan Natal 2010 (Lanita Cicilia)
Sejak kejatuhan manusia dalam dosa, manusia semakin jauh dengan Allah, bahkan putus hubungan dengan Allah, padahal rencana Allah menjadikan manusia adalah supaya manusia menjadi wadah kasih Allah, diciptakan agar menjadi serupa dengan gambar-Nya sendiri. Karena manusia telah berdosa, maka harus ada korban penghapus dosa supaya manusia menjadi kudus, sama seperti Allah adalah Kudus dan bisa dekat dengan Allah.
Oleh sebab itu, maka Allah berinisiatif mengirim anak-Nya agar misi penyelamatan manusia bisa terlaksana dengan baik, dalam Yohanes 3:16, "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia mengaruniakan anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal."
Apa yang mustahil bagi manusia, tidak mustahil bagi Allah. Manusia tidak mungkin selamat karena adanya dosa. Dan manusia tidak mungkin bersama-sama dengan Allah. Tetapi melalui pengorbanan Yesus di kayu salib, kita mendapatkan anugerah keselamatan. Kita tidak sendirian menghadapi masa-masa sulit, sakit-penyakit atau apa pun yang bisa membuat kita merasa sendirian. Ada Yesus, Dia Imanuel selalu menyertai dalam setiap langkah hidup kita.
Mari kita meresponi kerinduan hati Tuhan untuk senantiasa menyertai umat-Nya dan menjadikan hidup kita berkemenangan. Dalam Matius 1:23 menyatakan, "Sesungguhnya anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan dia: Imanuel -- yang berarti: Allah menyertai kita." Biarlah Imanuel itu menjadi bagian dalam hidup kita dengan selalu berdoa, merenungkan firman-Nya dan melakukannya, dan berserah penuh dalam tangan kuasa-Nya.