Renungan Natal 2010 (Husin Gunawan)
Sebagai manusia sering kita bertanya apakah Tuhan memang benar-benar ada dan mengapa banyak hal terjadi tidak sesuai dengan keinginan kita, padahal dikatakan bahwa Tuhan selalu beserta kita? Terus dimana Tuhan pada saat kita menghadapi masalah yang tidak dapat kita selesaikan sendiri.
Tuhan menyatakan diri dalam berbagai hal kepada manusia baik dalam firman-Nya, maupun apa yang ada di dalam alam semesta ini. Dan secara khusus dalam Perjanjian Lama Tuhan menyatakan diri kepada bangsa Israel melalui berbagai wujud penyataan dan mukjizat.
Selama hidup dan pelayanan-Nya, Yesus banyak melakukan perbuatan ajaib, mengajar, menyembuhkan orang sakit, membebaskan yang terikat (Lukas 4:18-21). Di kayu salib Tuhan Yesus berseru kepada Bapa, mengapa Bapa meninggalkan-Nya seorang diri dalam pergumulan yang berat (Mazmur. 22:1; 27:9; 38:21; 71:11). Seperti halnya Tuhan Yesus, kita juga sering bertanya mengapa Tuhan menyembunyikan wajah-Nya, meninggalkan kita sendiri dalam pergumulan yang begitu berat. Sesungguhnya dalam saat-saat yang terkelam sekalipun dan dalam lembah bayang-bayang maut, Dia tetap setia, menyertai, menuntun dan memimpin setiap langkah kehidupan kita.
Penyertaan-Nya sempurna, sebagaimana yang telah Yesus janjikan. Dia tidak akan meninggalkan kita seorang diri dalam setiap pergumulan hidup kita. Yesus akan senantiasa menyertai kita, kapan pun, dimana pun dan dalam kondisi apa pun. Ketika kita mencari dan membutuhkan-Nya, Dia ada (Ibrani 11:6). Melalui kematian-Nya kita dilayakkan untuk menghampiri takhta kudus-Nya dan kasih karunia-Nya (Ibrani 4:16). Suatu anugerah yang luar biasa kita peroleh dalam hidup kita. Imanuel.