Renungan Masa Adven: Natal Adalah Akhir dari 'Ikuti Kata Hati'
Di daerah yang sama, ada beberapa gembala yang tinggal di padang untuk menjaga kawanan domba mereka pada waktu malam. Tiba-tiba, malaikat Tuhan berdiri di depan mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar di sekeliling mereka sehingga mereka sangat ketakutan. Akan tetapi, malaikat itu berkata kepada mereka: "Jangan takut sebab dengarlah, Aku memberitakan kepadamu kabar baik tentang sukacita besar yang diperuntukkan bagi semua bangsa: 'Hari ini telah lahir bagimu raja, yaitu Kristus, Allahmu. Pada hari ini, telah lahir bagimu seorang Juru Selamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.'" (Lukas 2:8-11, AYT)
Renungkan
Para gembala ini belum pernah melihat sebuah kota yang jauh menerangi langit tengah malam. Lampu listrik masih 18 abad lagi. Dan mereka tentu saja belum pernah melihat kembang api. Setiap malam, kegelapan turun lagi untuk menyelimuti mereka, menelan mereka. Tidak ada kategori yang ada di benak mereka untuk pertunjukan memukau yang menerangi langit—dan kehidupan mereka—malam itu.
Tidak heran mereka sangat ketakutan.
Namun, alih-alih penghakiman, mereka justru mendengar kata-kata yang menenangkan: "Jangan takut" (ayat 10). Sebelum kita beralih kepada penjelasan malaikat, kita tidak berani menerima begitu saja penjelasan yang diberikan. Allah yang kudus tidak berkewajiban untuk memberi kita alasan untuk mempercayai-Nya. Dia memiliki hak untuk memberi tahu kita apa yang harus kita lakukan — "Berhentilah takut," misalnya — dan membiarkan saja. Hanya karena kita menginginkan sebuah alasan, bukan berarti kita berhak mendapatkannya.
Namun, Allah tidak hanya kudus; Dia juga murah hati dan baik hati. Dia memberi kita apa yang tidak layak kita terima, termasuk berbagai alasan untuk menaati perintah-Nya dan mempercayai hati-Nya.
Allah tidak hanya kudus, Dia juga murah hati dan baik hati. Dia memberi kita apa yang tidak layak kita terima, termasuk berbagai alasan untuk menaati perintah-Nya dan mempercayai hati-Nya.
Jadi, dengan latar belakang domba-domba yang mengembik dan ketakutan yang menyolok ini, malaikat menjelaskan mengapa para gembala tidak memiliki alasan untuk merasa takut: "Aku memberitakan kepadamu kabar baik tentang sukacita besar yang diperuntukkan bagi semua bangsa." (ay. 10). Seolah-olah ia berkata, "Bangunlah! Kamu dapat bernapas sekarang. Kami datang bukan untuk menghakimi kamu; kami datang untuk memberitakan kabar yang paling luar biasa yang pernah kamu dengar."
Dan apakah berita itu? "Pada hari ini, telah lahir bagimu seorang Juru Selamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud" (ayat 11).
Perhatikan dua hal dalam ayat-ayat ini.
Pertama, kabar ini baik dan sukacita yang besar karena kabar ini untuk semua orang. Raja di palungan tidak akan pelit dengan belas kasihan-Nya; Ia memiliki misi untuk menyelamatkan semua jenis pemberontak. Pada dasarnya, janji ini berarti orang Yahudi dan bukan Yahudi, namun secara luas janji ini mencakup yang paling besar hingga yang paling kecil—penguasa dan gembala, miliarder dan pengemis, misionaris dan pembunuh, yang saleh dan yang tidak saleh.
Jika Anda tahu diri Anda bangkrut secara moral dan rohani, Anda bukanlah bagian dari misi Juru Selamat ini; Anda adalah pusatnya. Dia tidak sedang mencari bakat-bakat yang lebih baik. Dia datang untuk para gembala yang tidak dikenal di pinggiran kekaisaran, yang tidak terlihat oleh para elit namun sangat dikasihi oleh Allah. Tidak peduli siapa Anda atau di mana Anda berada, kabar baik ini adalah untuk Anda.
Kedua, perhatikanlah siapa yang telah lahir bagi kita: "Juru Selamat, yaitu Kristus, Tuhan." Ini bukanlah sebuah sanjungan. Kita begitu tersesat dan kecanduan dosa sehingga tidak ada yang dapat membebaskan kita selain operasi penyelamatan kosmik.
Tidak peduli siapa Anda atau di mana Anda berada, kabar baik ini adalah untuk Anda.
Beberapa orang ingin memiliki Yesus sebagai Juru Selamat tanpa mau repot-repot mengikuti-Nya sebagai Tuhan. Mungkin hal itu juga berlaku bagi Anda. Saya berharap Dia mengampuni dosa saya. Saya hanya tidak ingin Dia mengacaukan hidup saya. Tetapi teman, itu berarti menginginkan manfaat dari Jumat Agung tanpa kewajiban-kewajiban pada hari Minggu Paskah. Apakah Anda hanya ingin dibebaskan dari rasa bersalah karena dosa, tetapi tidak ingin dibebaskan dari kuasa dosa? Jika demikian, maka Anda mungkin religius, tetapi Anda belum diselamatkan.
Namun, kabar baik ini seharusnya membawa sukacita yang besar: bagimu telah lahir bukan hanya Juru Selamat yang dapat mengampuni, tetapi juga seorang Raja yang dapat mengubahkan. Maukah Anda mempersilakan Dia? Maukah Anda memberikan kendali kepada-Nya? Bagaimanapun juga, kabar baik Injil jauh lebih baik daripada "Ikuti kata hatimu." Karena Anak di palungan itu telah tumbuh dan berkata, "Ikutlah Aku." Jangan sampai ketinggalan.
Tanggapan
Manakah yang lebih sering Anda pikirkan: Saya terlalu buruk, sehingga dosa saya tidak dapat diampuni atau saya diampuni, sehingga dosa saya tidak terlalu buruk? Luangkanlah waktu untuk mengaku dosa di hadapan Tuhan, bersyukurlah kepada-Nya karena belas kasihan-Nya di dalam Kristus telah menutupi semua dosa Anda. Dengan penuh doa, pertimbangkanlah area-area dalam hidup Anda di mana Anda dapat meminimalkan dosa. Mintalah kepada Tuhan untuk memberikan Anda keinginan yang baru untuk taat dengan sukacita dan percaya kepada kuasa Allah untuk mengubah Anda.
Bersukacitalah
Bersukacitalah, hai segala bangsa, bangkitlah,
Bergabunglah dengan kemenangan di langit;
Dengan bala tentara malaikat memberitakan:
"Kristus telah lahir di Betlehem."
Dengarlah, para malaikat pembawa berita bernyanyi,
"Kemuliaan bagi Raja yang baru lahir!"
- Charles Wesley, "Dengarlah! Para Malaikat Pembawa Berita Bernyanyi"(t/Yosefin)
Diambil dari: | ||
Nama situs | : | The Gospel Coalition |
Alamat artikel | : | https://www.thegospelcoalition.org/article/advent-meditation-follow-heart/ |
Judul asli artikel | : | Advent Meditation: Christmas Is the End of ëFollow Your Heartí |
Penulis artikel | : | Matt Smethurst |
Tanggal akses | : | 18 Desember 2023 |