Lubang
Seorang pria terjatuh kedalam sebuah lubang dan tidak bisa keluar sendiri.
Orang yang subjektif melewatinya dan berkata, "Saya sangat bersimpati atas kejatuhan Anda."
Orang yang objektif akan berkata, "Suatu hal yang sangat logis bila seseorang bisa jatuh ke lubang tersebut."
Seorang Farisi berkata, "Hanya orang-orang jahat yang bisa jatuh ke lubang tersebut."
Seorang Fisika-wan akan menghitung besarnya gravitasi yang menyebabkan orang tersebut jatuh.
Seorang Reporter menginginkan wawancara eksklusif disiarkan langsung dari lubang tersbut.
Seorang penggerutu akan berkata, "Lubang-mu ini belum ada apa-apanya dibandingkan lubangku."
Seorang Hakim akan berkata, "Kau pantas untuk jatuh ke lubang tersebut."
Seorang Psikiater berkomentar, "Lubang itu hanya ada dalam pikiranmu saja."
Seorang Psikolog menjelaskan, "Kejatuhanmu adalah akibat dari kesalahan orang-orang di sekitarmu."
Seorang Motivator berkata, "Percayalah bahwa Anda adalah orang yang kuat dan Anda bisa keluar dari lubang itu dengan kekuatan Anda."
Yesus, melihat seorang manusia jatuh kedalam lubang. Ia turun dari surga yang mulia, menjadi manusia agar bisa menolongnya keluar dari lubang tersebut. Itulah sebabnya kita merayakan Natal.
[Sumber: More Holly Humor, halaman 66]
Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.(Yohanes 3:17) < http://alkitab.sabda.org/?Yohanes+3:17 >