Bagaimana Mengundang Anak-Anak Menerima Kristus?
Sesudah mengikuti pelajaran dan guru memberikan undangan bagi anak untuk menerima Yesus sebagai Juru selamat, dan anak menunjukkan keinginan untuk menjawab undangan tsb. lalu bagaimana? Anjuran- anjuran berikut ini akan membantu guru membimbing anak menerima Kristus:
1. Berbicaralah dengan anak itu sendiri, jika mungkin.
Kalau ia berasal dari sebuah keluarga Kristen, maka latar belakang dan pengertiannya akan berbeda dari seorang anak dari lingkungan bukan Kristen. Bahkan anak-anak dari keluarga yang sama akan mengalami pengalaman yang berbeda. Jadi berbicaralah secara pribadi dengan anak tsb. supaya memberi kesempatan kepada guru untuk mengajukan pertanyaan, atau membiarkan anak mengajukan pertanyaan.
2. Ajukan pertanyaan-pertanyaan kepadanya.
Misalnya: Pernahkah engkau berbicara dengan seseorang sebelumnya mengenai menerima Yesus sebagai Juruselamatmu? Apakah dosa itu? Mengapa Yesus mati? Apa yang perlu engkau lakukan untuk menjadi seorang Kristen? Bagaimana bunyi ayat ini? Apa artinya? Tentu saja, pertanyaan-pertanyaan itu diajukan sesuai dengan kebutuhan. Beberapa di antara pertanyaan-pertanyaan itu mungkin tidak perlu dipakai sama sekali. Penggunaan pertanyaan menolong kelangsungan percakapan antara guru dan anak. Pertanyaan membuat anak memperhatikan apa yang sedang dialami. Selain itu, pertanyaan menolong guru mengetahui apakah si anak memahami kebenaran atau tidak.
3. Luangkan waktu dan jangan tergesa-gesa.
Diperlukan waktu untuk berbicara dengan anak itu, mendengarkan apa yang hendak dikatakannya, mengajukan pertanyaan kepadanya, dan menjawab pertanyaannya. Seorang guru boleh saja meminta seorang anak untuk mengulangi doa yang diucapkannya kata demi kata dan kemudian memberitahu anak tersebut bahwa ia telah menjadi seorang Kristen. Selama beberapa waktu anak tersebut anak berpikir bahwa itulah pengalaman keselamatannya. Akan tetapi maksud utama bukanlah supaya anak itu melakukan tindakan-tindakan tertentu, tetapi untuk menolong dia mengerti arti kematian Kristus baginya, dan untuk menolong dia benar-benar menerima Kristus sebagai Juruselamat.
4. Gunakan Alkitab.
Jika anak itu memiliki sebuah Alkitab, sebaliknya Alkitab itu yang dipakai. Biarkan anak membaca ayat-ayat itu sendiri. Jika anak tidak bisa membaca, guru dapat membacakannya untuk dia. Ayat-ayat harus dibaca dan diterangkan satu demi satu. Kalau Alkitab yang dibawa oleh anak itu adalah miliknya sendiri, maka ayat-ayat dapat digaris- bawahi atau dicatat di halaman depan. Cara lain ialah meletakkan potongan kertas pada halaman di mana ayat-ayat itu terdapat. Hal ini akan menolong anak itu menemukan kembali ayat-ayat tersebut. Gunakan ayat secukupnya saja. Jika terlalu banyak ayat dipakai, anak akan bingung. Ada ayat-ayat yang dapat digunakan antara lain: Kis. 16:31; Rom 10:9-10. Guru harus mengetahui ayat- ayat tsb. agar dapat memilih ayat mana yang paling cocok untuk anak itu.
5. Mintalah anak itu berdoa.
Jangan heran jika ia berkata, "Saya tidak tahu apa yang harus saya katakan." Bicarakan hal itu dengan dia, mungkin dengan menggunakan lagi pertanyaan-pertanyaan seperti: Apakah engkau akan memberitahu Yesus bahwa engkau menyesal akan dosa-dosamu? Apakah engkau ingin memohon agar Dia mengampunimu? Apakah engkau ingin mengatakan kepada-Nya bahwa engkau percaya bahwa kematian-Nya di kayu salib adalah bagimu? Setelah beberapa pertanyaan, anak itu mungkin siap untuk berdoa. kalau tidak, ia boleh mengulangi doa guru, kata demi kata. Jika ia dan gurunya telah membicarakan semuanya, ia akan mengerti dengan lebih baik apa yang sedang diucapkannya. Banyak kali setelah pembicaraan pendek dengan guru, maka anak akan merasa lebih tenang dan akan bisa berdoa sendiri.
6. Berbicara lebih lanjut dengan dia.
Ajukan pertanyaan lain kepadanya: Apa yang baru saja engkau lakukan? Apakah Yesus mengampuni dosa-dosamu? Bagaimana engkau tahu? Jika seseorang bertanya kepadamu apakah engkau seorang Kristen, bagaimana jawabmu? Bagaimana engkau tahu? Sarankan anak itu untuk menggunakan Alkitabnya ketika ia menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, karena penting bagi anak untuk dapat menjawab pada waktu gurunya tidak mendampingi.
7. Ingatlah anak itu.
Apabila seorang anak menerima Kristus sebagai Juruselamatnya, pekerjaan guru belum selesai. Suatu pekerjaan besar baru saja dimulai. Anak tersebut perlu diberi pelajaran. Ia harus dikunjungi. ia perlu belajar dan diberi pelajaran. ia harus dikunjungi. Ia perlu belajar berdoa, membaca Alkitabnya, dan menjalani kehidupan yang berkenan pada Allah. Banyak anak yang menerima Kristus disuruh pergi dengan kata-kata begini "Sekarang engkau adalah seorang Kristen. Engkau harus berdoa dan membaca Alkitabmu setiap hari." Hanya itulah bimbingan lanjutan yang ia peroleh dari orang yang menuntun dia kepad Kristus. Hal itu kurang tepat. Rasul Paulus bahkan tidak memperlakukan orang dewasa dengan begitu enteng. Rasul Paulus menulis kepada mereka; ia berdoa bagi mereka ia mengajar mereka; ia mengutus orang-orang lain mengunjungi mereka; ia sendiri pergi mengunjungi mereka.
Sumber: (Bahan diedit)
Judul Buku | : | Menerangkan Keselamatan kepada Anak-anak |
Penulis | : | Marjorie Soderholm |
Penerbit | : | Penerbit Gandum Mas, Malang |
Halaman | : | 30 - 33 |