Kuasa Natal

Oleh: Peserta Kelas Diskusi Natal Nov/Des 2011 - Colombus

Saya adalah orang yang sangat beruntung, selamat dari kematian dan memperoleh hidup yang kekal didalam Yesus Kristus. Keselamatan ini bukanlah karena usahaku, namun nyawaku yang telah ditebus dengan kematian Kristus di atas kayu salib.

Memasuki bulan Desember semua hal menjadi lebih ceria, karena banyak persiapan untuk merayakan Natal. Semua ingin mendapat peran dalam perayaan Natal. Jika ada organisasi atau tempat kerja pastilah berusaha untuk mengadakan perayaan Natal untuk lingkungan di mana kita berada. Sangat baik sekali kalau kita mendapat peran penting dalam Perayaan Natal, terutama sebagai pengurus yang dipakai untuk persiapan perayaan Natal. Saya berpengalaman satu kali sebagai bidang liturgi waktu perayaan Natal sewaktu SMA. Sangat senang sekali kurasakan atas bagian yang kuterima. Sangat beruntung dan dapat menyalurkan tenaga untuk kemuliaan Tuhan.

Namun yang terjadi sebenarnya pada saat menjadi anggota panitia dalam perayaan Natal adalah kebanggaan tersendiri dapat dianggap menjadi orang yang lebih rohani. Karena saya bisa tampil dan dihargai teman-teman. Sehingga yang kulakukan sebenarnya adalah perhatian yang berpusat pada diriku sendiri. Kita menjadi diperhatikan dan kita mendapat pujian, mungkin karena kita pusat kemeriahan waktu perayaan Natal itu. Baju baru sedapat mungkin menjadi baju yang sangat berbeda dengan yang dipakai oleh orang lain, penampilan lebih baik dari hari hari sebelumnya, ini sering kita perhatikan dalam perayaan Natal.

Sewaktu Yesus lahir pada masa pemerintahan Kaisar Agustus, di sana terdapat kejadian untuk pendataan penduduk dan semua orang kembali ke kampung halamannya untuk melaksanakan perintah kaisar ini. Yusuf dan Maria adalah orang perantau yang berusaha kembali ke kampung halaman mereka. Mereka berusaha mendapat tempat menginap namun tidak ada.

Pada saat ini meskipun hotel penuh dan kita sudah tinggal di dalam suatu penginapan lebih dulu, tapi kalau di datangi oleh penguasa dan mereka punya uang, kemungkinan posisi kita bisa digantikan oleh penguasa tersebut. Dalam perayaan Natal yang kita lakukan, pasti menyediakan tempat duduk kepada orang yang kita anggap terhormat dan sering kita menyediakan secara khusus dengan sofa yang lebih baik. Adakah pembaca renungan ini melihat hal itu dalam perayaan Natal? Pastilah ini terjadi setiap perayaan Natal.

Namun kedatangan Yesus tidak menjadi orang yang terhormat, karena orang tua jasmani-Nya tidak mendapat tempat penginapan yang layak. Semua penuh, semua terisi dan Yesus yang di dalam kandungan nampaknya seperti janin dalam kandungan lainnya, tidak ada yang spesial terlihat.

Yesus telah lahir dalam kandang dan sekarang kita merayakan dalam kemegahan. Kedatangan Yesus pertama kali membuat seluruh Istana bingung, kenapa raja agung mau lahir kok penguasa yang ada tidak tahu yang waktu itu adalah Herodes. Malah memberi tanda kepada orang jauh dan kepada gembala yang sedang di penggembalaan. Gembala dan orang jauh ini tidak masuk dalam daftar yang menjadi pusat perhatian, mereka adalah orang yang dikaruniai untuk memperoleh Kuasa Natal. Jika saudara tidak menjadi orang yang terpandang dan tidak mendapat bilangan pada hari ini, jika saudara tidak sempat untuk membeli baju baru dan menyiapkan pohon Natal di rumah juga tidak menjadi bagian panitia dalam perayaan Natal atau tidak memperoleh hadiah Natal, kalau begitu saudara akan mendapat Kuasa Natal. Karena Yesus lahir bagimu yang dikasihi-NYA.

Selamat Hari Natal
Colombus