Sukacita Natal

Inilah waktu yang kita tunggu dalam setahun. Desember sudah tiba, dan bersamanya datanglah semua sukacita Natal.

Namun, apakah hanya itu saja? Terkadang, kita menjadi sibuk dengan hiruk pikuk masa Natal. Hadiah-hadiah di bawah pohon Natal, berbelanja, memasak, perayaan, mendekorasi/menghias, dan semua itu hadir bersama dengan bagian yang sekuler dari Natal. Bagi banyak orang, Natal dipenuhi oleh kesedihan, kesendirian dan kesulitan.

Akan tetapi, Natal dapat menjadi masa sukacita. Ini adalah waktu saat Allah menunjukkan kasih sayang-Nya yang luar biasa kepada kita. Ini dapat menjadi waktu untuk penyembuhan dan kekuatan yang diperbarui. Natal adalah hari lahir Sang Bayi Kristus. Allah mengutus anak-Nya, Yesus, untuk dilahirkan di dunia ini. Para gembala, orang-orang Majus, dan para malaikat berbagi kegembiraan setelah mengetahui tentang peristiwa besar ini. Mereka tahu Dia bukan bayi biasa. Para nabi telah memberitakan tentang kedatangan-Nya ratusan tahun yang lalu. Bintang itu berhenti di atas Betlehem hanya untuk menandai jalan bagi mereka yang mencari Bayi istimewa ini.

"Yusuf juga meninggalkan Nazaret, kota di Galilea, dan menuju Yudea, ke kota Daud yang disebut Betlehem, karena ia berasal dari garis keturunan Daud, supaya ia didaftarkan bersama dengan Maria, tunangannya, yang sedang hamil. Ketika Yusuf dan Maria berada di Betlehem, tibalah waktunya bagi Maria untuk melahirkan. Maria pun melahirkan Anak laki-lakinya yang pertama. Ia membungkus-Nya dengan kain lampin dan membaringkan-Nya di dalam palungan karena tidak ada kamar bagi mereka untuk menginap."

"Di daerah yang sama, ada beberapa gembala yang tinggal di padang untuk menjaga kawanan domba mereka pada waktu malam. Tiba-tiba, malaikat Tuhan berdiri di depan mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar di sekeliling mereka sehingga mereka sangat ketakutan. Akan tetapi, malaikat itu berkata kepada mereka, "Jangan takut sebab dengarlah, Aku memberitakan kepadamu kabar baik tentang sukacita besar yang diperuntukkan bagi semua bangsa.Pada hari ini, telah lahir bagimu seorang Juru Selamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud."

"Inilah tanda bagimu: Kamu akan menemukan Bayi yang dibungkus dengan kain lampin dan berbaring di dalam palungan." Tiba-tiba, tampaklah bersama-sama malaikat itu sekumpulan besar tentara surgawi yang memuji Allah dan berkata, "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi, di antara orang-orang yang berkenan kepada-Nya."

"Ketika para malaikat meninggalkan para gembala itu dan kembali ke surga, para gembala itu berkata satu kepada yang lain, "Mari kita ke Betlehem untuk melihat hal-hal yang sudah terjadi ini, yang telah Tuhan beritahukan kepada kita." Lalu, mereka cepat-cepat pergi dan menemukan Maria dan Yusuf, serta Bayi yang terbaring di palungan. Ketika para gembala melihat Dia, mereka menceritakan perkataan yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. Dan, semua orang yang mendengar hal itu heran atas hal-hal yang dikatakan para gembala kepada mereka. Akan tetapi, Maria menyimpan hal itu dan merenungkannya dalam hatinya." -- Lukas 2:4--19 (AYT)

Pada masa Natal ini, renungkan tentang Yesus yang telah lahir, sehingga suatu hari kelak, pembayaran atas segala kesalahan yang telah kita lakukan dapat dilunasi. Yesus datang untuk mati di kayu salib bagi semua dosa kita. Jika kita percaya bahwa Yesus mati untuk dosa-dosa kita, kita dapat memohon kepada-Nya untuk masuk ke dalam hati kita dan mengampuni kita.

Kemudian, kita menjadi bersih dan dijadikan utuh. Kita dapat mengetahui bahwa surga adalah tujuan kita ketika hidup ini berakhir. Itu adalah alasan hebat bagi kita untuk dapat benar-benar bersukacita pada hari Natal! Apa pun yang terjadi, kita dapat mengetahui bahwa kita adalah anak-Nya. Dengan demikian kita menjadi putra putri Allah. Surga akan menjadi rumah kita suatu hari nanti.

Kiranya Allah memenuhi hati Anda dengan sukacita pada hari Natal ini! (t/Dinda)

Diterjemahkan dari:
Nama situs: KVNE
URL : https://kvne.com/the-joy-of-christmas/
Judul asli artikel: The Joy of Christmas
Penulis artikel: Amy Austin
Tanggal akses : 27 Juli 2018