Pengumuman dari Surga

Persiapan hati guru:

Bacalah: Mazmur 145:15-16,19 dan Matius 6:25-34

Selama bertahun-tahun, Zakharia dan Elisabet sangat merindukan kehadiran seorang anak dalam keluarga mereka, dan terus-menerus berdoa untuk itu. Tetapi sampai umur mereka lanjut, mereka tetap tidak memiliki anak. Walaupun mereka terus mendoakannya, Zakharia merasa bahwa mustahil bagi mereka untuk memiliki anak di usia yang sudah semakin lanjut. Tetapi segera dia belajar melalui ucapan yang diucapkan Gabriel kepada Maria, tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.

Pernahkah kita mengalami hal yang sama dengan Zakharia? Kita berhenti berdoa hanya karena merasa apa yang kita minta tidak mungkin terjadi? Teruslah berdoa sampai Tuhan menjawab doa. Dia berjanji untuk memenuhi kebutuhanmu -- bahkan keinginanmu. Adakah situasi sulit yang saat ini sedang terjadi dalam hidup kita atau murid kita? Ingatlah bagaimana Tuhan bekerja dalam hidup Zakharia. Bawalah kebutuhan dan keinginan kita maupun murid-murid kita ke hadapan Tuhan dan percayalah bahwa Tuhan akan menjawab setiap doa.

Pelajaran Alkitab

Zakharia adalah seorang imam yang tinggal di daerah yang berbukit di luar Yerusalem di daerah yang disebut Yudea. Dia dan istrinya, Elisabet, terkenal karena ketaatan dan pelayanan mereka kepada Tuhan. Selama bertahun-tahun mereka berdoa mohon agar Tuhan memberi mereka seorang anak, namun Tuhan tidak mengiyakan permohonan mereka. Sekarang Zakharia dan Elisabet sudah tua, namun mereka terus mengasihi Allah dan melayani-Nya. Sebagai seorang imam, tugas Zakharia adalah memimpin orang-orang untuk menyembah Tuhan.

Suatu hari, ketika Zakharia sedang melayani di Bait Suci di Yerusalem, dia dipilih untuk membakar ukupan di altar sedangkan orang-orang berkumpul di luar dan berdoa. Zakharia masuk ke Bait Suci. Tiba-tiba, seorang malaikat muncul di samping altar. Zakharia takut, tetapi malaikat itu berkata, "Jangan takut, Zakharia. Doamu sudah didengar. Istrimu, Elisabet, akan melahirkan seorang anak laki-laki. Namailah dia Yohanes."

Kata malaikat itu lagi, "Kamu akan bersukacita dan banyak orang akan bergembira atas kelahiran anak itu. Dia tidak akan minum anggur atau minuman keras. Dia akan dipenuhi oleh Roh Kudus. Orang-orang Israel akan berbalik kepada Allah oleh karena dia. Anakmu akan memiliki kuasa seperti Elia dan menyiapkan umat sebelum kedatangan Tuhan."

Zakharia terkejut dan ragu-ragu. "Bagaimana aku bisa tahu bahwa hal ini akan terjadi?" tanyanya. "Istriku dan aku sudah terlalu tua memiliki seorang anak."

Malaikat itu menjawab, "Akulah Gabriel, dan Tuhan mengutus aku untuk mengatakan berita gembira ini kepadamu. Tapi, karena kamu tidak percaya kepadaku, kamu akan menjadi bisu sampai apa yang aku katakan kepadamu menjadi nyata."

Orang-orang yang berada di luar Bait Suci bertanya-tanya mengapa Zakharia lama sekali di dalam Bait Suci. Akhirnya, dia keluar dan mencoba berbicara. Namun, seperti yang dikatakan Gabriel, Zakharia tidak bisa bicara. Yang dapat ia lakukan adalah memberi isyarat, dan akhirnya orang-orang menyadari bahwa dia telah melihat suatu penglihatan di Bait Suci.

Ketika Zakharia sudah menyelesaikan tugasnya di Bait Allah, dia pun pulang. Tak lama kemudian Elisabet tahu bahwa dia sedang mengandung. Allah mulai memenuhi janjinya yang diberikan empat ratus tahun yang lalu.

Enam bulan kemudian, Allah mengutus Gabriel lagi. Kali ini malaikat itu mendatangi Maria, seorang wanita yang tinggal di kota Nazaret. Dia bertunangan dengan seorang tukang kayu yang bernama Yusuf. Gabriel juga menyampaikan beberapa kabar yang mengejutkan bagi Maria. Dia berkata, "Allah sudah melihat apa yang kamu lakukan dan kasihmu kepada-Nya. Engkau sudah mengasihi Allah dengan seluruh hidupmu."

Maria bertanya-tanya apa arti ucapan itu. Dia tidak tahu apa arti semua ucapan malaikat itu.

Gabriel menjawab, "Jangan takut. Kamu akan mengandung. Anakmu berasal dari Roh Kudus dan kamu akan menamai Dia Yesus. Dia akan disebut Anak Allah. Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada Dia takhta Daud."

"Tapi ... bagaimana bisa?" tanya Maria. "Aku belum menikah."

Gabriel berkata, "Engkau akan mengandung dari Roh Kudus. Anak ini akan menjadi Anak Allah." Kemudian malaikat itu mengatakan kepadanya tentang bayi istimewa yang akan dilahirkan oleh Elisabet, sepupunya. "Di dalam Tuhan, tidak ada yang tidak mungkin," kata malaikat itu.

Maria mengangguk. "Terjadilah apa yang engkau katakan." Kemudian malaikat itu meninggalkan Maria.

Maria segera mengunjungi Elisabet, sepupunya itu. Ketika ia sampai dan memberi salam kepadanya, Elisabet sudah mengetahui bayi istimewa yang dikandung Maria. Elisabet berkata kepada Maria, "Terpujilah engkau di antara para wanita. Ketika aku mendengar suaramu, bayi yang ada dalam kandunganku melonjak kegirangan! Namun, ada apakah sehingga ibu dari Tuhanku datang mengunjungiku?"

Maria hanya bisa memuji Tuhan. "Tuhan sudah melakukan hal-hal yang besar kepadaku. Aku memuji Tuhanku. Dia menggenapi janji-Nya kepada Abraham." Maria dan Elisabet bersukacita karena Tuhan telah mengirimkan Juru Selamat yang telah dijanjikan-Nya sejak zaman dahulu.

Maria tinggal bersama Yohanes dan Elisabet selama tiga bulan, kemudian ia kembali ke rumahnya.

Tak lama setelah itu, anak Zakharia dan Elisabet lahir. Para tetangga dan sanak saudara datang untuk bersukacita bersama mereka. Mereka mengira bayi itu akan diberi nama Zakharia, namun mereka terkejut ketika mendengar Elisabet berkata, "Tidak. Bayi ini akan diberi nama Yohanes."

Mereka menjawab, "Tapi kamu tidak memiliki saudara yang bernama Yohanes." Mereka bertanya kepada Zakharia tentang nama untuk anak itu. Zakharia memberi isyarat meminta batu tulis dan menulis, "Namanya adalah Yohanes."

Tiba-tiba Zakharia dapat berbicara lagi. Dia mengucap syukur kepada Tuhan, "Terpujilah Tuhan, Allah Israel. Ia melawat umat-Nya untuk membawa kelepasan baginya. Anak ini akan disebut nabi Allah yang Mahatinggi. Ia akan menyiapkan jalan bagi Tuhan. Ia akan mengabarkan keselamatan kepada umat-Nya."

Semua orang heran pada apa yang mereka dengar, dan mereka semua menjadi lebih takut lagi kepada Tuhan. Mereka mengabarkan berita ini ke seluruh daerah tempat mereka tinggal.

Pertanyaan-pertanyaan:

Dalam cerita ini, nubuat apa yang dipenuhi?
==> Tuhan akan mengirimkan seseorang sebelum Yesus; Tuhan akan mengirimkan seorang Juru Selamat; Zakharia dan Elisabet akan memiliki seorang anak; seorang wanita (perawan) akan mengandung.

Tuhan menepati janji-Nya kepada Maria, Elisabet, dan Zakharia. Janji apa yang Tuhan berikan kepadamu?
==> (Jawaban bisa bermacam-macam.)

Akankah Dia menepatinya?
==> Ya

Bagaimana jika janji itu lama sekali baru digenapi? Apakah kamu akan tetap percaya kepada Tuhan jika tidak terjadi apa-apa pada saat ini?
==> (Doronglah anak-anak untuk membahas tentang menunggu janji Tuhan.)

Tuhan tahu Yohanes akan mulai berkhotbah sebelum Yesus memulai pelayanan-Nya. Itulah sebabnya Yohanes disebut perintis. Dia menyiapkan jalan supaya umatnya percaya bahwa Mesias akan segera datang. Bahkan sebelum Tuhan menciptakan bumi dan segala isinya, Ia sudah tahu bahwa ini akan terjadi. Tuhan memberi keluarga kepada Yohanes dan sifat yang dia perlukan untuk dapat mengerjakan tugasnya ini.

Apa artinya ini bagi dirimu sendiri?
==> Tuhan mengenal aku dan masa depanku. Tuhan sudah memberiku sifat-sifat khusus untuk melakukan apa yang harus aku lakukan.

Yohanes dan Yesus, keduanya datang untuk melakukan apa yang Tuhan ingin mereka lakukan. Mereka mengabarkan berita keselamatan kepada orang lain.

Bagaimana kamu tahu apa yang Tuhan ingin kamu lakukan?
==> Membaca Alkitab, meminta Tuhan menunjukkan kehendak-Nya kepadaku, mendengarkan nasihat-nasihat dari orang tua dan guru.

Doa

Mengucap syukurlah karena Tuhan sudah menggenapi janji-Nya dan menjawab doa-doa kita. Minta pada Tuhan supaya menolong murid-murid Anda mengikuti rencana istimewa-Nya untuk kehidupan murid-murid Anda. (t/Ratri)

Bacaan Alkitab: Lukas 1:5-79

Ayat hafalan: Matius 1:21

Tujuan pelajaran: Di akhir pelajaran diharapkan murid dapat:

- mengetahui bahwa kelahiran Yohanes Pembaptis dan Yesus sudah dinubuatkan dalam Perjanjian Lama dan dalam Perjanjian Baru dikatakan kembali oleh malaikat Gabriel;
- menyadari bahwa Allah selalu menepati janji-Nya;
- mengetahui bahwa Allah memiliki rencana khusus bagi setiap orang.

Sumber:
Judul Buku: The Early Life of Jesus
Pengarang: Sue Hoijer, Mary Nelson
Halaman: 12 - 14
Penerbit: Accent Bible Curriculum, Colorado, 1994