Artikel Natal

Asal Usul Kado Natal

Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia." Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur. (Mat 2:1-2, 11)

Pohon Natal Buatan

Menjelang akhir tahun 1800-an, muncullah jenis pohon Natal tradisional yang lain: pohon Natal buatan. Pohon buatan ini asli dari Jerman. Pohon yang dibuat dari kawat logam itu ditutupi dengan bulu itik besar, kalkun, burung unta, atau angsa. Bulu-bulu tersebut dicat hijau agar menyerupai daun-daun pinus yang tajam.

Natal: Lahirnya Putra Mahkota

Coba bayangkan kalian sedang duduk di sebuah gedung pertunjukan menunggu pertunjukan yang wajib ditonton tahun ini. Layar merah mulai dibuka, dan sebuah kalimat muncul di layar:

"With the arrival of Jesus, the Messiah, that fateful dilemma is resolved" (Romans 8:1, The Message).

(Bandingkan dengan Alkitab versi BIS di bawah ini: "Sekarang tidak ada lagi penghukuman terhadap mereka yang hidup bersatu dengan Kristus Yesus" (Roma 8:1, BIS).)

Erghh, ini tidak seperti kalimat pembuka yang pantas, tetapi lebih cocok dipasang sebelum tulisan The End! Memang ....

Pohon Natal

Dari sekian banyak kebiasaan Natal, bayangan apa yang pertama melintas di pikiran Anda? Dari sekian banyak cara, pikirkanlah hal yang paling umum untuk merayakan Natal?

Sulit untuk membayangkan Natal tanpa pohon Natal. Namun kemunculannya di rumah-rumah adalah kebiasaan yang baru dimulai selama dua atau tiga ratus tahun yang lalu. Sebelum itu, orang Kristen cenderung memasang pohon di gereja, pohon itu biasanya dibiarkan tanpa dihiasi.

Apa yang Disimbolkan Pohon?
Mengapa sebenarnya ada pohon Natal?

Anak Malaf

November 2006
Umbu Rey

Hari ini saya bertanya kepada rekan-rekan sekantor yang duduk di sekitar meja kerja saya. Apa arti kata "malaf". Semuanya menggeleng tak mengerti. Yang mereka tahu adalah kata "mualaf" lantaran sering nyangkut di kuping.

"Malaf" itu sesungguhnya bukanlah "mualaf", karena kedua kata itu berbeda artinya meski (mungkin) datang atau terserap dari bahasa yang sama (Arab). Tetapi ketika menjadi bahasa Indonesia nasib kedua kata itu ibarat langit dan bumi meskipun sama-sama kata benda. "Mualaf" kini makin populer sebab ramai diucapkan orang hampir saban hari, tetapi "malaf" mungkin sudah mati.

Natal adalah "D-Day"

Ada dua macam pandangan tentang sejarah. Yang pertama, sejarah sebagai lingkaran. Sejarah dipandang sebagai rentetan peristiwa yang berputar dan berulang kembali tanpa arah dan tujuan. Seperti perputaran matahari atau bulan, sejarah adalah perputaran peristiwa yang tak berujung pangkal. Sejarah adalah ibarat lingkaran yang tidak ada habis-habisnya. Apa yang dulu lenyap akan muncul lagi untuk kemudian lenyap lagi dan kemudian muncul lagi.

Yang kedua, sejarah sebagai garis lurus. Sejarah dipandang sebagai rentetan peristiwa yang berkaitan satu sama lain dan mempunyai satu arah dan suatu tujuan. Jadi, sejarah mempunyai makna. Sejarah adalah ibarat garis lurus yang terus memanjang dan bahkan menanjak menuju masa depan.

Pandangan kedua inilah yang dikembangkan umat Israel sepanjang Kitab Perjanjian Lama. Umat itu menghayati peristiwa demi peristiwa sebagai titik demi titik yang terus memanjang dan membentuk garis lurus.

Kegunaan Baru Pohon Natal

Pohon yang berada di sebelah serambi nampak kosong pada hari Minggu pertama bulan Desember di Gereja Kristus Titusville, (Pensylvania). Tetapi menjelang Natal, cabang-cabang dari pohon itu sudah mulai bergelantungan dengan bermacam-macam kartu-kartu yang dipasang oleh para anggota gereja. Pada tiap kartu telah dituliskan suatu perbuatan baik yang ingin dilakukan oleh penulisnya untuk orang lain.

"Seorang anggota yang ahli dalam dunia salon biasanya menawarkan perawatan rambut tanpa bayar," kata pendeta John W. Morris. Orang lain yang bekerja sebagai penghias kue tart profesional menawarkan menghias kue tart apa saja pada perayaan Natal ini. Sedangkan yang lain menawarkan makan bersama di restoran -- lalu kaum muda juga ingin berpartisipasi dengan menawarkan bantuan untuk memotong rumput taman atau mencuci kendaraan."

Untuk Menyembah Sujud

Orang majus jarang ketinggalan dalam cerita atau kartu Natal. Anda tentunya pernah melihat gambar yang menunjukkan tiga orang majus sedang berlutut di depan palungan bersama Maria, Yusuf, dan para gembala. Gambar yang bagus namun sebenarnya juga kurang tepat. Sedikitnya ada empat hal di gambar itu yang sebenarnya kurang berdasar yaitu bahwa (1) orang majus datang bersamaan waktunya dengan gembala, (2) mereka datang ke palungan, (3) mereka berjumlah tiga orang, dan (4) mereka bertemu dengan Yusuf. [Red: perhatikan juga hal ini dalam pengajaran Anda di SM.]

Natal, Masa untuk Menggali Kenangan

Pada suatu musim panas, keluarga saya memberi pekerjaan kepada seorang pengembara meskipun kami menduga orang itu peminum. Pada musim gugur, ia meninggalkan kami, tetapi pada hari Natal, sebuah kartu Natal dikirim dari tempat yang ratusan mil jauhnya -- tak ada pesan yang tertulis, hanya ada tanda tangan. Lalu pada musim semi, ia datang menemui kami.

"Saya sudah berhenti minum-minum," katanya. "Saya akan mendapat pekerjaan tetap." Waktu kami mengucapkan terima kasih atas kartu yang dikirimnya, ia mengatakan itu satu-satunya kartu yang dikirimnya. "Saya ingin berterima kasih melalui kartu itu, bukan karena pekerjaan yang kalian berikan, tetapi karena kalian menghargai saya. Itu membantu saya memasuki kehidupan yang baru."