Natal

Mukjizat Natal

Kisah nyata ini terjadi pada malam Natal, saat Perang Dunia I pada 1914, tepatnya di front perang bagian barat Eropa. Pada saat itu, tentara Perancis, Inggris, dan Jerman saling baku tembak. Pada malam Natal yang dingin dan gelap itu, hampir setiap prajurit merasa bosan dan muak dengan berperang, apalagi setelah berbulan-bulan mereka meninggalkan rumah mereka, jauh dari istri, anak, maupun orang tuanya.

Pada malam Natal, biasanya mereka berkumpul bersama seluruh anggota keluarga masing-masing, makan bersama, bahkan menyanyi bersama di bawah pohon terang di hadapan tungku api yang hangat.

Berbeda dengan malam Natal saat itu, di mana cuaca di luar sangat dingin dan salju pun turun dengan lebatnya, mereka bukannya berada di antara anggota keluarga yang mereka kasihi, malah berada di antara musuh yang setiap saat bersedia menembak mati siapa saja yang bergerak.

Apakah Yesus Lahir Pada 25 Desember?

1. Cara yang paling tepat untuk mengetahui kelahiran Yesus Kristus adalah dengan melihat pernyataan Alkitab tentang Zakharia, ayah Yohanes pembaptis. Bacalah Lukas 1:5, ayat ini memiliki arti yang sangat besar.

Lukas 1:5 Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang imam yang bernama Zakharia dari rombongan Abia. Isterinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet.

2. Kita mengetahui dari injil Lukas bahwa Maria segera mengunjungi Elizabet saudara sepupunya setelah Maria baru saja mengandung Yesus. Pada saat itu kandungan Elizabeth berumur enam bulan sudah (ayat 36- 41).

Lukas 1:36-41

36 ==> Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu.

37 ==> Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."

Buatlah Kartu Natal Sendiri

Selain pohon Natal, ciri khas Natal yang lain adalah saling bertukar ucapan selamat Natal. Ucapan selamat ini seringkali diwujudkan dalam bentuk kartu Natal atau surat. Nah, salah satu akitivas Natal yang menarik untuk anak-anak SM adalah membuat kartu Natal sendiri. Apa saja yang bisa diisi dalam kartu Natal itu? Silakan simak beberapa pengalaman berikut ini:
Darlene dan George mengirim puisi Natal pada teman-temannya setiap tahun. Mereka tidak peduli kalau pantunnya tidak sempurna dan kami yang menerimanya juga tidak peduli.
Timothy adalah seorang penulis dan Debra adalah seorang seniman grafis, mereka mengirim ucapan selamat Natalnya bergaya tabloid, lengkap dengan judul berita yang sensasional. Mereka kirimkan untuk memberi kabar pada teman-temannya tentang acara Natal keluarga mereka.

Malam yang Sunyi Ini

Sst,
Bayi itu tidur
Dalam buaian ibu-Nya yang penuh kasih.
Malam sunyi,
Dan hewan ternak dalam kandang mendekam
Diam menyembah tanpa suara

Sst,
Dunia tertidur
Dalam mimpi bayi Yesus yang penuh kasih ini.
Hati kita tenang
Dan pikiran kita yang bercabang
Segera tenang dalam penyembahan yang tiada batasnya

Tidurlah, Nak, tidurlah
Tidur dalam kekudusan-Mu.
Tidurlah, bumi, tidurlah
Dalam perlindungan Tuhan

- Rehobeth Billings

Sumber:
Judul Buku: Kisah Nyata Seputar Natal
Pengarang: -
Halaman: 118
Penerbit: Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 1989

Lonceng Natal

Saya mendengar lonceng berdentang pada hari Natal
Lagu-lagu Natal yang sudah dikenal,
Betapa nyaring dan merdunya kata-kata yang terdengar lagi
Damai sejahtera di bumi,
Di antara manusia yang berkenan kepada-Nya!

Saya berpikir, seandainya pada hari Natal,
semua lonceng yang tergantung di menara gereja
Memainkan lagu tanpa hentinya
Damai sejahtera di bumi,
Di antara manusia yang berkenan kepada-Nya!

Dan dalam keputusasaan saya menundukkan kepala;
"Tidak ada damai di bumi," kataku;
"Karena kebencian ada di mana-mana, dan mengejek lagu
tentang
Damai sejahtera di bumi,
Di antara manusia yang berkenan kepada-Nya!"

Tetapi suara lonceng yang berdentang bergema semakin kuat:
"Tuhan tidak mati atau tertidur!
Yang jahat akan jatuh, yang benar akan menang,
Damai sejahtera di bumi,
Di antara manusia yang berkenan kepada-Nya!"

Menghargai Natal di dalam Hati Kita

Oleh: James Montgomery Boice

Bagaimana kita seharusnya merayakan Natal? (Renungkan Lukas 2:8-20)

Jika Anda bukan orang Kristen, cara yang terbaik untuk merayakan Natal adalah dengan menjadi orang Kristen, yaitu dengan percaya kepada Tuhan Yesus, meminta Dia agar masuk ke dalam hati Anda dan mengambil keputusan untuk mau mengikut Dia sebagai murid-Nya.

Tetapi mungkin Anda sudah menjadi orang Kristen. Mungkin Anda sudah percaya kepada Tuhan Yesus. Kalau demikian, bagaimana seharusnya Anda merayakan Natal?

Kisah tentang Maria, para gembala, dan para malaikat akan memberikan beberapa petunjuk.

Rumania: Aristar

"Pernahkah Anda mencium bau rumput segar?"
Aristar, anak pertanian, memulai kisahnya. "Seperti menangkap inti sari musim semi dan membungkusnya sebelum kesegarannya hilang. Maria dan Yusuf menciumnya saat mereka tiba di kandang setelah perjalanan panjang mereka."
Tahanan lain mendengarkannya dengan saksama saat Aristar berbicara dengan jelas tentang peristiwa kelahiran itu. "Kuda-kuda di sana akan menyendengkan telinganya mendengarkan tangisan Sang Juru Selamat saat Ia lahir. Kuda-kuda itu merupakan pendengar yang baik, kita juga harus demikian saat Yesus berbicara.
Di luar penjara Roma di Tirgul-Ocna itu, ketebalan salju lebih dari satu meter. Saat itu malam menjelang Natal dan sangat dingin. Para tahanan hanya punya beberapa pakaian, sedikit makanan, dan hanya selembar selimut seadanya. Mereka semua merindukan keluarga mereka, dan mendengarkan kisah Aristar tentang kelahiran Kristus untuk menenangkan diri.