Natal

Mahaterpuji Allahku (KJ-079)

Mahaterpuji Allahku: Ia lepaskan kita dari kuasa seteru
dan segenap derita. Tanda selamat diberi membuat wajah berseri:
Mesias akan datang! Kini terkabul dan genap janji
Nubuat Alkitab, yang lama didambakan.

Yang dalam nista tercengk''ram akan dibebaskanNya;
janjiNya pada Abraham kini menjadi nyata: umatNya bersejahtera
''kan beribadah padaNya dan hidup badi Dia.
Nabi Yohanes, kau seg''ra ''kan meratakan jalanNya, Sang Raja yang mulia!

Agar umatNya mengerti hidup kekal sentosa,
Yang Mahakasih memberi rahmat ampunan dosa.
Sang Surya Pagi t''lah dekat! Orang yang jalannya gelap melihat cahayaNya.
Kita tak lagi bersedih, tapi berjalan ke neg''ri yang damai selamnya!

Waktu Herodes Raja di Yudea (KJ-078)

Waktu Herodes raja di Yudea, ada imam bernama Zakharia,
nama istrinya Elisabet, ialah bibi Maria.

Di waktu Zakharia beribadah, turun malaikat Gabriel padanya,
ia terperanjat terkelu: apakah akan terjadi?

"Janganlah takut, bapa Zakharia, aku utusan dari sorga;
''ku bawa kabar bagimu." Itulah kata malaikat.

"Doamu dikabulkan oleh Tuhan: kau akan dianugerahi put''ra,
dilahirkan oleh ist''rimu; namakan dia Yohanes."

"Dan engkau akan sorak bergembira, kar''na Roh Kudus akan besertanya;
umat yang dibatis olehnya akan kembali ke Allah."

Natal: Saatnya Merenungkan Hadiah Terindah

Hampir setiap orang pasti pernah menerima hadiah. Entah itu dari kekasih, sahabat, orang tua, bahkan orang yang tidak dikenal sekalipun. Aku sendiri pernah mendapat hadiah, dan aku bersyukur atas semuanya itu.

Kekasih banyak memberi hadiah. Tidak hanya waktu ulang tahun, hari jadi jalinan kasih, atau hari-hari khusus lainnya, bahkan pada hari yang tidak spesial sekalipun, banyak kekasih sering kali memberikan hadiah -- dompet, kaos, coklat, dan lain sebagainya.

Pengharapan yang Terkabul (Lukas 2:25-32)

Harapan Simeon

Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya, dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan. Ia datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus.

Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat, ia menyambut Anak itu dan menatang- Nya sambil memuji Allah, katanya: "Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat- Mu, Israel." (Lukas 2:25-32 TB)

Pengharapan yang Terkabulkan

Membantu Anak Fokus pada Makna Natal

Anda sedang mencari ide-ide baru untuk merayakan Natal tahun ini? Namun, tak satu pun yang muncul dalam benak Anda? Jangan khawatir, cobalah ide-ide segar berikut ini. Kiranya dapat membantu anak untuk tetap fokus pada makna Natal yang sesungguhnya.

Kelahiran seorang anak laki-laki

Bagilah anak-anak dalam kelompok-kelompok. Mintalah mereka bekerja sama membuat suatu pengumuman kelahiran Yesus -- lengkap dengan cap kaki bayi yang baru lahir (mintalah izin dari orang tua bayi tersebut terlebih dahulu). Foto kopilah pengumuman ini rangkap dua untuk dibawa pulang oleh masing-masing anak. Satu untuk disimpan dan yang satu untuk diberikan kepada orang lain.

Aku ada di sana

Natal adalah "D-Day"

Ada dua macam pandangan tentang sejarah. Yang pertama, sejarah sebagai lingkaran. Sejarah dipandang sebagai rentetan peristiwa yang berputar dan berulang kembali tanpa arah dan tujuan. Seperti perputaran matahari atau bulan, sejarah adalah perputaran peristiwa yang tak berujung pangkal. Sejarah adalah ibarat lingkaran yang tidak ada habis-habisnya. Apa yang dulu lenyap akan muncul lagi untuk kemudian lenyap lagi dan kemudian muncul lagi.

Yang kedua, sejarah sebagai garis lurus. Sejarah dipandang sebagai rentetan peristiwa yang berkaitan satu sama lain dan mempunyai satu arah dan suatu tujuan. Jadi, sejarah mempunyai makna. Sejarah adalah ibarat garis lurus yang terus memanjang dan bahkan menanjak menuju masa depan.

Pandangan kedua inilah yang dikembangkan umat Israel sepanjang Kitab Perjanjian Lama. Umat itu menghayati peristiwa demi peristiwa sebagai titik demi titik yang terus memanjang dan membentuk garis lurus.