Tradisi Perayaan Natal di Inggris
Puding, plum dan pie adalah makanan khas yang disajikan pada waktu Natal di Inggris. Kartu Natal pertama kali juga diciptakan di negara ini.
Sumber: Majalah KITA Edisi 23 tahun 1995, LRII, Halaman: 20 -- 21
Puding, plum dan pie adalah makanan khas yang disajikan pada waktu Natal di Inggris. Kartu Natal pertama kali juga diciptakan di negara ini.
Sumber: Majalah KITA Edisi 23 tahun 1995, LRII, Halaman: 20 -- 21
Keluarga di Tanah Hijau/Greenland harus mengimpor pohon Natal dari luar negeri karena di negara mereka pohon itu tidak tumbuh.
Sumber: Majalah KITA Edisi 23 tahun 1995, LRII, Halaman: 20 -- 21
Di Venezuela anak-anak mendapat hadiah Natalnya pada tanggal 6 Januari, yaitu pada perayaan hari tiga orang Majus. Sebelum tidur, anak-anak menaruh jerami bagi unta-unta orang Majus, dan pada pagi harinya mereka akan menemukan hadiah dari orang Majus.
Sumber:
Majalah KITA Edisi 23 tahun 1995, LRII, Halaman: 20-21
Hari raya Santa Lusia tanggal 13 Desember adalah perayaan pertama Natal di Swedia. Nama Santa Lusia dipakai untuk mengingat seorang gadis kecil bernama Lusia yang membawakan makanan bagi orang-orang Kristen yang bersembunyi ratusan tahun yang lampau. Anak tertua dalam sebuah keluarga mengenakan lilin di atas kepalanya dan membawa roti untuk sarapan bagi keluarga mereka di tempat tidur.
Sumber: Majalah KITA Edisi 23 tahun 1995, LRII, Halaman: 20 -- 21
Pada malam Natal di Irlandia, anak terkecil dalam sebuah keluarga menyalakan lilin dan meletakkannya pada jendela terbesar. Lilin itu akan dibiarkan menyala sepanjang malam untuk menerangi jalan bagi orang yang mencari tempat berteduh, seperti Maria dan Yusuf pada Natal pertama.
Sumber: Majalah KITA Edisi 23 tahun 1995, LRII, Halaman: 20 -- 21
Anak-anak Kristen di Tiongkok menghias rumah dan pohon Natal mereka dengan lentera dan bunga-bunga dari kertas. Lentera itu mengingatkan mereka akan Yesus, Sang Terang dunia.
Sumber: Majalah KITA Edisi 23 tahun 1995, LRII, Halaman: 20 -- 21
Tidak seperti suasana Natal yang seringkali digambarkan jatuh pada musim dingin, Natal di Australia justru jatuh pada musim panas. Karena itu, banyak aktivitas bernuansa Natal yang mereka lakukan di kolam renang, pantai, atau pusat perbelanjaan. Permainan kriket yang dimulai sehari sesudah Natal dan perlombaan perahu dayung (yacht) dari Sydney ke Hobart di Pelabuhan Sydney adalah dua acara olah raga penting yang diadakan tiap Natal. Namun, seperti layaknya tradisi Natal di berbagai negara lain, keluarga Kristen di Australia biasanya juga meluangkan waktu untuk berkumpul dan makan bersama di malam Natal.
Sumber: Situs Natal UK Petra (http://www.petra.ac.id)
Anak-anak di Korea mempunyai tradisi sendiri dalam merayakan Natal, yaitu dengan saling memberi kartu Natal. Tidak peduli berapa banyak teman sekolah atau teman bermain, mereka akan mengirim dan membalas semua kartu yang mereka terima, meski dengan demikian anak-anak di Korea harus melewatkan jam tidur malamnya hanya untuk membalas kartu-kartu Natal tersebut. Uniknya, setiap kartu memiliki isi yang berbeda. Ini menunjukkan bagaimana mereka mengekspresikan perasaan mereka pada setiap orang yang mereka kenal.
Sumber: Situs Natal UK Petra (http://www.petra.ac.id)
Orang Filipina sangat menyukai Natal, lagu-lagu Natal sudah mengudara di berbagai stasiun radio bahkan sejak September. Pada 16 -- 24 Desember pagi diadakan misa khusus yang disebut "Misa de Gallo", dan seusai misa biasanya disediakan berbagai sajian makanan khas daerah yang terbuat dari beras. Pada malam Natal, seusai mengikuti misa tengah malam, para keluarga Filipina berkumpul untuk menikmati makan malam bersama. Menunya pun cukup mengundang selera, yaitu babi panggang utuh, daging asap, aneka keju serta masakan lainnya. Ini adalah saat ketika keluarga berkumpul untuk memohon kesehatan dan keselamatan bagi setiap orang. Lalu, hadiah Natal pun dibuka dengan gembira.
Sumber: Situs Natal UK Petra (http://www.petra.ac.id)
Pada malam Natal, anak-anak Perancis biasa meletakkan sepatu mereka di depan perapian sambil berharap Santa Claus (Pere Noel) akan memenuhi sepatu mereka dengan berbagai hadiah. Jamuan tengah malam di malam Natal adalah daging yang disebut "le reveillon". Reveillon berarti bangun, atau panggilan untuk hari pertama. Jadi reveillon adalah simbol kebangkitan spiritual dari arti kelahiran Yesus. Daging tersebut bisa terdiri dari tiram, sosis, arak, ham bakar, unggas panggang, salad, buah-buahan dan kue tart. Di Perancis Selatan ada satu tradisi yang unik. Pie/kue daging Natal (pain calendeau) dipotong secara bersilang dan dimakan hanya setelah bagian yang pertama diberikan kepada orang yang miskin.
Sumber: Situs Natal UK Petra (http://www.petra.ac.id)