Sukacita

Menyembah Allah dengan Sukacita karena Injil yang Tak Terkekang

Haleluya. Nyanyikanlah bagi Tuhan suatu nyanyian baru,

pujian bagi-Nya dalam kumpulan orang-orang saleh! Biarlah Israel bergembira atas Penciptanya, biarlah anak-anak Sion bersorak-sorai atas raja mereka. Biarlah mereka memuji nama-Nya dengan tari-tarian, biarlah mereka menyanyikan mazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi. Sebab, TUHAN berkenan kepada umat-Nya, Dia memahkotai orang-orang rendah hati dengan keselamatan. Biarlah orang-orang saleh bersukaria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidurnya. (Mzm. 149:1-5, AYT)

Sukacita dalam Nyanyian

Para gembala bernyanyi
Memuliakan Allah yang telah memberikan terang

Terang bagi hidup manusia
Terang bagi jalan-jalan kita

Terang itu mengantar kita pada seorang bayi mungil
Terang itu akhirnya terlihat nyata di depan kita

Bayi mungil itu ... Yesus
Yesus yang terlahir dari perawan Maria
Penuh kekudusan, penuh kesederhanaan

Bersorak-sorai haleluya
Memuji nama Allah di tempat yang mahatinggi
Sebab damai sejahtera telah Ia turunkan
Dan sukacita melimpah telah kita rasakan

Sukacita dalam Realitas Natal

Ditulis oleh: N. Risanti

Bertumbuh dalam keluarga Kristen yang sudah mengenal Kristus semenjak lama, membuat keluarga besar kami memiliki tradisi Natal yang kental di bulan Desember. Dimulai dengan memasang dan menghias pohon Natal besar di rumah Nenek saya, membuat kue-kue khas Natal, membeli dan membungkus hadiah Natal, menjalani latihan drama atau paduan suara untuk acara Natal di gereja, sampai merayakan malam Natal bersama keluarga besar di rumah Nenek yang penuh dengan nuansa keakraban dan kegembiraan. Semua tradisi dan kesibukan itu sungguh membawa kesan dan memori yang menyenangkan bagi saya sebagai anak-anak, yang bahkan masih terbawa hingga saat ini. Desember dan Natal kemudian bermakna sebagai masa-masa yang penuh dengan kesenangan dan kegembiraan berdasarkan kenangan indah saya semasa kanak-kanak.

Apa yang paling Anda ingat ketika Anda mendengar kata "Natal"?

Delon Boberz: Natal itu harus bersama sama dengan keluarga, sahabat, saudara

Shmily Tilestian: Palungan

Nina Syani: Pulang kampung, ngumpul bareng keluarga N teman2 plus tetangga! Pokokx reunian the!!!

Vhee Linvi Karos: Natal itu penuh kedamaian.

Yoel Gpib Sion Jahab: Kasih... Karena melalui Kasih Kita dapat Merasakan Natal Setiap hari... Melalui Kasih Kita juga bisa mendapat perubahan yang Berarti... X.Mas

Tonny Osse Lumoindong: Ingat kue Natal n pohon Natal..heheh.n YOH 3:16

Tonny Osse Lumoindong: Ehhh lupa...n LAGU Natal lha.....OH HOLY NIGHT

Piaa Rante Bone: Teringat saat natal bersama di kampung halamanku, Teringat oleh mama papaaa yg aq kasihii.., (aq pasti menangis stiap dengar lagu ini )

Kimson Riau Daratan Simarmata: Kedamaian

Momy Syane: Sukacita, damai, makan besar

Wiga Reksanto: Yesus juru selamat datang

Nhita Kalumata Inga: mama dg papa n keluarga di kampung

Natal Kog Bikin Kesal?

Natal adalah kabar sukacita. Yesus lahir ke dunia. Dia tokoh sentral dalam peristiwa Natal. Namun, pada kenyataannya tidak sedikit perayaan Natal yang mengabaikan tokoh sentral itu. Orang ramai bertukar kado, tetapi Yesus yang kelahiran-Nya diperingati justru terabaikan bahkan cenderung dilupakan.

Peringatan Natal, tentu sesuatu yang baik. Tokoh sehebat Yesus pantas diperingati hari jadi-Nya. Yesus adalah tokoh terbesar sepanjang zaman. Tokoh yang tak ada bandingnya. Dengan demikian, sangat pantas untuk memperingati hari bersejarah dalam kehidupan sang tokoh. Ini sangat masuk akal.