Artikel Natal

Mempersiapkan Hati Kita untuk Natal

Masa Natal membawa perasaan yang semakin kuat bahwa sesuatu yang indah akan datang.

Dapatkah Anda merasakannya?

Seperti suara sayup-sayup di kejauhan yang semakin mendekat. Seperti penantian di bandara untuk bertemu kembali dengan orang yang kita kasihi saat mereka keluar dari terminal kedatangan. Seperti momen tepat sebelum matahari muncul dari balik cakrawala. Seperti sebuah janji yang akan menjadi kenyataan. Sesuatu yang indah akan datang.

Merebut Kembali Lagi Lagu-lagu Natal untuk Penyembahan Kita

Merayakan Kristus melalui Lagu

Ketika istri saya, Julie, dan saya membesarkan keenam anak kami, kami adalah keluarga yang sangat ketat dalam hal "tidak ada musik Natal hingga hari Thanksgiving?. Untuk beberapa alasan, kami menikmati rasa sakitnya menunggu hingga hari Kamis keempat di bulan November untuk terbangun oleh lagu-lagu yang menandai masa raya Natal dengan pemandangan, aroma, dan suaranya yang unik.

LILIN PENGHARAPAN ADVEN

LIMA LILIN SAAT NATAL (Seri Khotbah Adven)

"Lilin Pengharapan Adven" (Matius 1:22-23)

PENGANTAR: Hari ini adalah hari Minggu pertama di masa Adven. Masa Adven terdiri dari empat minggu sebelum Natal. Ini adalah tradisi lama yang berasal dari tahun 400-an ketika gereja mula-mula mengamati periode persiapan menjelang Natal.

Natal Mengingatkan Kita akan Kerinduan Terdalam Kita

Di sekeliling kita, kita melihat pajangan dan mendengar suara-suara musim ini: pohon Natal dan lampu-lampu yang terang, lagu-lagu tentang sukacita dan tentang Yesus Sang Anak. Tentu saja, Natal hari ini dapat mewakili banyak hal, termasuk keluarga, makanan, dan sepak bola. Bersamaan dengan mengepulnya secangkir cokelat panas, kita melihat kemurahan hati yang berlimpah dan keluarga-keluarga menyambut waktu bersama.

Natal Pahit dan Natal Manis

Di dunia ini tidak banyak perayaan yang -- murni-, tidak banyak kesempatan di mana kita hanya berpesta, hanya bersukacita, hanya bergembira. Terutama seiring berjalannya hidup kita, terutama seiring berlalunya tahun dan dekade, kita mengumpulkan lebih banyak hal untuk diratapi, lebih banyak hal untuk disesali, lebih banyak hal untuk ditangisi. Pada akhirnya, setiap kegembiraan diredam oleh setidaknya beberapa ukuran kepedihan, setiap kesenangan baru akan menjadi sentimentil karena kenangan akan rasa sakit.

Memahami Kedalaman Makna Natal dan Paskah dalam Kekristenan

Hari-hari raya Kristen menawarkan refleksi mendalam tentang iman, budaya, dan sejarah, dengan Natal dan Paskah sebagai pilar ketaatan umat Kristen. Perayaan-perayaan ini bukan hanya perayaan, tetapi juga ekspresi mendalam dari narasi Kristen, yang merangkum doktrin-doktrin utama dan peristiwa-peristiwa yang mendefinisikan agama ini. Bersama-sama, hari raya ini menawarkan wawasan yang kaya akan kepercayaan Kristen dan kekuatan abadi dari narasi kuno ini.

Natal dan Paskah: Perayaan Penting dalam Kekristenan

Mengapa Allah Anak Menjadi Manusia?

Pada abad kesebelas, Anselmus dari Canterbury mengajukan sebuah pertanyaan yang terkenal, "Mengapa Allah menjadi manusia?" Pertanyaan ini penting untuk diajukan karena akan membawa kita kepada dasar pemikiran tentang inkarnasi, dan dengan demikian kepada inti dari Injil. Anselmus memberi jawab atas pertanyaan itu dengan mengatakan bahwa Allah Anak menjadi manusia untuk menggenapi rencana Allah Bapa, yakni menjadi penebus dosa untuk menyelamatkan orang-orang berdosa. Tidak kurang dari itu.

Natal adalah bagi Para Peragu

Bagi banyak orang, Natal adalah waktu yang penuh sukacita, kekeluargaan, dan bahkan momen untuk berhubungan kembali dengan Allah. Akan tetapi, mungkin Natal kali ini membuat Anda merasa hampa. Pertanyaan-pertanyaan telah merasuk ke dalam hati Anda dan menggerogoti dasar-dasar iman Anda.

Mungkin pertanyaan-pertanyaan itu terasa filosofis: Mengapa Allah yang baik membiarkan begitu banyak kejahatan? Mengapa Ia tidak menghentikan serangan Hamas sebelum terjadi? Mengapa Ia membiarkan begitu banyak orang tak berdosa mati?

Mengapa Percaya kepada Tritunggal Membuat Natal Menjadi Mungkin

Mengapa Percaya kepada Tritunggal Membuat Natal Menjadi Mungkin

Meskipun kata Tritunggal tidak ditemukan dalam Kitab Suci, sangat penting bagi orang Kristen untuk mempercayainya, terutama pada saat Natal. Mengingkari Tritunggal akan menghilangkan alasan kita merayakan kelahiran Yesus, karena tanpa Tritunggal, tidak akan ada keselamatan bagi umat manusia.

Makna Natal yang Sesungguhnya

Salah satu kisah Natal yang paling luar biasa datang dari salah satu momen paling kelam dalam sejarah modern. Perang Dunia I meluluhlantakkan sebuah benua, meninggalkan kehancuran dan puing-puing di belakangnya. Korban jiwa yang mencapai jutaan orang membuat kita terkejut. Namun, di tengah-tengah konflik yang kelam ini, muncullah kisah Gencatan Senjata Natal 1914. Front Barat, yang baru beberapa bulan memasuki perang, adalah pemandangan kehancuran yang menyedihkan.

Natal yang Pertama

Apa yang kita ketahui tentang Natal yang pertama? Semakin kita mengeksplorasi tentang asal-usul Natal, semakin kita menemukan bahwa Natal adalah sebuah peristiwa yang berakar pada sejarah, bukan pada tradisi atau emosi belaka. Artikel ini membahas beberapa pertanyaan historis utama yang muncul ketika merenungkan Natal yang pertama.

Natal adalah hal yang sangat besar bagi saya saat bertumbuh dewasa.

Renungan Masa Adven: Natal Adalah Akhir dari 'Ikuti Kata Hati'

Di daerah yang sama, ada beberapa gembala yang tinggal di padang untuk menjaga kawanan domba mereka pada waktu malam. Tiba-tiba, malaikat Tuhan berdiri di depan mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar di sekeliling mereka sehingga mereka sangat ketakutan. Akan tetapi, malaikat itu berkata kepada mereka: "Jangan takut sebab dengarlah, Aku memberitakan kepadamu kabar baik tentang sukacita besar yang diperuntukkan bagi semua bangsa: 'Hari ini telah lahir bagimu raja, yaitu Kristus, Allahmu.

Hantu Natal

Apa yang Mungkin Dikatakan Orang Terkutuk

"Kamu terbelenggu," teriak Ebenezer Scrooge dalam novel A Christmas Carol karya Charles Dickens. "Kamu terbelenggu," serunya, gemetar di hadapan arwah mantan rekan bisnisnya, Jacob Marley. "Kamu terbelenggu. Katakan padaku mengapa?" (23).

Siapakah Yesus?

Siapakah Yesus? Jawaban yang saling bertentangan atas pertanyaan ini telah bergema sepanjang sejarah. Penganut Gnostik kuno mengajarkan bahwa Yesus adalah roh yang hanya menampakkan diri sebagai manusia. Bidat Arian mengatakan bahwa Dia adalah ciptaan Allah. Islam mereduksi Dia menjadi seorang nabi manusia biasa. Sebagian besar agama Katolik Roma pada abad pertengahan menggambarkan Dia sebagai seorang raja yang keras, yang hanya dapat didekati melalui perantara. Jika kita maju ke masa kini, ajaran sesat dan kesesatan telah berlipat ganda.

Mengapa Yesus Datang (Lukas 19:10)

Mengapa Yesus Datang (Lukas 19:10)

Salah satu pengalaman yang paling membuat frustrasi dalam hidup saya terjadi di Florida. Kami baru saja tiba, dan kami akan makan malam dengan beberapa teman. Saya sudah pernah ke sana sebelumnya, jadi saya pikir kami akan baik-baik saja. Kami keluar dan mulai berjalan ke tempat di mana kami seharusnya bertemu dengan orang-orang, tetapi saya tersesat.

Kisah-kisah tentang Yesus

Yesus datang untuk memberitakan Injil Allah -- dan Dia datang untuk bercerita. Kisah-kisah Yesus yang paling terkenal adalah perumpamaan-perumpamaan. Perumpamaan-perumpamaan itu bukanlah cerita-cerita membosankan yang dimaksudkan untuk menyampaikan pesan-pesan sentimental. Perumpamaan-perumpamaan itu tidak bersifat moralistik, seperti fabel-fabel Aesop yang terkenal.

Yesus sebagai Pusat Sejarah

Ketika kita bersiap untuk merayakan Kelahiran Tuhan, adalah tepat untuk merenungkan makna dari kelahiran Kristus. Untuk itu, saya ingin menawarkan sebuah refleksi tentang Yesus sebagai pusat sejarah. Dengan -- pusat sejarah-, tentu saja saya tidak bermaksud bahwa Dia adalah pusat temporal, seolah-olah Dia lahir tepat di tengah-tengah garis waktu alam semesta.

Makna Natal

Natal—bagi umat Kristen—adalah perayaan kelahiran Yesus, Sang Juru Selamat, ke dalam dunia yang penuh kekurangan (Lukas 1:26-38). Bagi saya, kelahiran Yesus membangkitkan emosi yang luar biasa. Hal ini karena saya melihat kelahiran-Nya sebagai awal dari sesuatu yang lebih besar, yang meliputi seluruh kehidupan, kematian, penguburan, kebangkitan, dan kenaikan-Nya ke surga.

Membantu Anak-anak Anda Melihat Injil pada Hari Natal

Setelah maraton Natal yang panjang, saya dan suami saya sering duduk di tengah-tengah tumpukan kertas kado dan remah-remah kue, bertanya-tanya apakah anak-anak kami mendengar sesuatu, menangkap sebagian dari pesan Yesus. Kami sering merasa seperti sedang bermain tarik ulur dengan makna musim ini:

Tarik: Natal adalah tentang bagaimana Yesus datang untuk menyelamatkan kita.

Ulur: Tapi, oooh, lihat! Lampu-lampu yang berkilauan dan kue-kue yang harus dipanggang!

5 Cara untuk Merespons Ketika Hal Tak Terduga Terjadi dalam Hidup Anda

Hal tak terduga dalam hidup tidak bisa dihindari. Kejutan yang tak terduga dapat meruntuhkan kita atau menjadi kesempatan untuk belajar. Hal tak terduga terjadi kepada Yusuf ketika Maria memberitahunya tentang kehamilannya yang -- mengejutkan-. Namun, kisah dalam Matius 1 memberi kita 5 wawasan tentang bagaimana cara merespons hal-hal tak terduga yang terjadi kepada kita.

Menelusuri Kisah Natal

Untuk memahami kisah Natal, kita harus kembali. Bukan hanya beberapa ribu tahun yang lalu sejak kelahiran Yesus, tetapi jauh ke belakang, kembali ke orang tua pertama kita, Adam dan Hawa. Allah menempatkan mereka di taman Eden yang subur dan sempurna. Mereka memiliki semua yang mereka butuhkan. Itu sempurna. Kemudian mereka berdosa. Akibatnya, Allah mengusir mereka. Sekarang Adam dan Hawa hidup di bawah kutukan.

Natal di Bawah Matahari

Terlepas dari jingle Paul McCartney yang bergema di department store kita pada masa ini, banyak dari kita tidak akan "mengalami waktu Natal yang indah". Sebagian besar kegembiraan Natal kita akan dipenuhi, dan dibuat untuk bernyanyi, beriringan dengan dukacita.

Alasan Saya Merindukan Natal di Antara Mereka yang Belum Terjangkau

Pintu masuk ke apartemen kami bisa saja disalahartikan sebagai bagian dari toko sepatu di Goodwill. Hampir 200 sepatu memenuhi koridor, sebuah gunung yang luas yang melapisi udara dengan bau yang menyengat. Suhu menjadi semakin panas dan semakin panas karena ruang di antara orang-orang menjadi semakin sempit dan semakin sempit karena semakin banyak orang yang terus berdatangan. Sebelum malam berakhir, hampir seratus orang berdesakan, berbicara, dan bercanda dengan bahasa kedua kami.

Memandang Yesus Sebagaimana Para Gembala

24 Desember 2022 oleh: Francis A. Schaeffer

"Lalu, mereka cepat-cepat pergi dan menemukan Maria dan Yusuf, serta Bayi yang terbaring di palungan. Ketika para gembala melihat Dia, mereka menceritakan perkataan yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. Dan, semua orang yang mendengar hal itu heran atas hal-hal yang dikatakan para gembala kepada mereka." Lukas 2:16–18, AYT

Ayo, Lihat Sang Anak

Bersemangat tentang Natal, tetapi Kurang Bersemangat tentang Kristus

Apatis terhadap Kristus

Ketika saya masih kecil, saya menyukai Natal lebih dari sekadar hadiah yang disiapkan untuk saya (meskipun itu adalah bagian besar dari kegembiraan saya). Saya menyukai lagu-lagu di radio dan pemutar audio keluarga kami. Saya suka menunggu salju pada pagi pertama Natal. Saya suka menonton semua program TV bernuansa Natal yang khas: Frosty the Snowman, Rudolph, dan setiap episode komedi situasi Natal. Natal adalah musimnya, satu bulan atau lebih kebahagiaan sempurna.

Anda Bisa Diampuni

Apa Kata Natal untuk Dosa-Dosa Kita

Saya membayangkan air mata benar-benar keluar begitu dia akhirnya bisa mengeluarkan kata-kata.

Sudah berapa kali dia dan istrinya duduk dan menangis bersama dalam diam? Berapa kali mereka melakukan percakapan menyedihkan yang sama? Sudah berapa kali mereka membicarakan nama? Berapa kali mereka menggendong bayi orang lain yang baru lahir? Berapa kali mereka mengira dia hamil? Berapa kali mereka meminta anak?

Natal Lebih Besar daripada yang Anda Pikirkan

Apakah saya satu-satunya yang merasa toko-toko mulai mendekorasi Natal lebih awal dan lebih awal setiap tahun? Ini baru Oktober, tetapi pohon Natal sudah berdiri di pusat perbelanjaan. Jika Anda seperti saya, Anda menyukai masa Natal, tetapi setiap tahun berjuang lebih keras untuk memuaskan kebutuhan lama itu ... kerinduan? Nostalgia? Sebenarnya, saya tidak yakin apa. Dan, memulai perayaan lebih awal setiap tahun tampaknya tidak membantu, tetapi malah memperpanjang rasa ketidakpuasan.

Natal di Seluruh Dunia Kristen

Natal adalah salah satu momen paling penting dalam sejarah bagi orang Kristen dan dirayakan di seluruh dunia.

Natal adalah salah satu momen paling penting dalam sejarah bagi orang Kristen dan dirayakan di seluruh dunia. Ini memperingati kelahiran Yesus Kristus, pendiri gereja Kristen. Yesus lahir di Betlehem yang berada di luar Yerusalem 2.000 tahun yang lalu. Bagi orang Kristen, itu adalah saat Allah datang untuk tinggal di antara manusia sebagai orang biasa. Tanggal pasti kelahiran-Nya tidak diketahui -- diperkirakan sekitar 5 atau 6 SM. Sebagian besar dunia merayakan Hari Natal pada tanggal 25 Desember. Namun, Gereja Ortodoks -- yang terdapat di Rusia, Eropa Timur dan Timur Tengah -- memperingati kelahiran Yesus pada 7 Januari.

Belajar dari Gereja yang Teraniaya Selama Masa Adven

Kita biasanya memikirkan tema-tema seperti pengharapan, kerinduan, dan penantian selama masa Adven. Penganiayaan, pada sisi lain, mungkin tidak terpikirkan oleh kebanyakan orang Kristen. Akan tetapi, masa Adven dapat menghadirkan kesempatan unik untuk belajar dari saudara-saudari kita di dalam Kristus di seluruh dunia yang sedang menderita karena iman mereka.

Sekarang sebelum Anda mulai berpikir, "Oh, bagus, dia akan membuat saya merasa bersalah karena saya menantikan hadiah dan waktu bersama keluarga saya sementara orang Kristen lainnya menderita," dengarkan saya. Saya sedang memikirkan gambaran yang lebih besar.

Sebuah Tema Kuno

Gambar: gereja

Tiada yang Mustahil bagi Allah

Natal Melalui Mata Sang Ibu

"Akan tetapi, ketika hari penggenapan tiba, Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan" (Galatia 4:4, AYT). Tetapi sedikit dari banyak orang yang berdoa dan menantikan kedatangan Mesias mengenali-Nya ketika Dia datang. Cara dan bentuk kedatangan-Nya, seperti puncak misi penyelamatan-Nya sekitar tiga dekade kemudian, tidak sesuai dengan ekspektasi mereka. Keduanya lebih menakjubkan dan luar biasa daripada yang dibayangkan siapa pun. Natal benar-benar membuktikan bahwa "tidak ada hal yang mustahil bagi Allah" (Lukas 1:37, AYT) -- sesuatu yang disaksikan oleh dua ibu, Maria yang remaja dan Elisabet yang setengah baya, dengan cara yang luar biasa spesial.

Masa Terberat dalam Setahun

Berduka karena Penderitaan dan Kehilangan saat Natal

Masa Natal mengandung harapan yang sulit. Harapan yang sering kali lebih mirip dengan gambar di kartu Hallmark daripada harapan yang damai tentang merayakan kelahiran Kristus. Kita membayangkan pertemuan meriah dengan keluarga dan teman, hadiah yang dibungkus penuh warna di bawah pohon yang dihias, dan makanan lezat di atas meja dengan orang-orang terkasih yang duduk mengelilinginya.

Adven dalam Pandemi Global

Ini adalah hari-hari yang gelap pada tahun 2020, bahkan dalam terangnya musim semi dan musim panas. Mereka yang terhindar dari penderitaan dan rasa sakit pribadi yang hebat tidak hidup di bawah awan yang tidak menyenangkan setelah peristiwa 9/11. Dan, kecemasan akan pandemi yang bergerak lambat, pada tahun pemilihan yang sangat kontroversial, telah memberikan bayang-bayang yang lebih lama, dan mungkin lebih gelap, daripada hari-hari yang suram itu.

Sekarang kita sampai pada puncak bulan Desember -- dan musim dingin. Hari-hari gelap menjadi lebih gelap. Dan, Adven dimulai hari ini, bukan satu hari yang terlalu cepat, tepat pada waktunya untuk menyatakan pesan yang terlalu sering kita abaikan: pada hari-hari yang paling gelap, terang yang sejati bersinar lebih terang.

Tiga Cara Adven Membantu Kita Lebih Memercayai Allah

Waktu penantian sebelum Natal dipenuhi dengan pengharapan dan janji.

Kata Adven berarti kedatangan. Ini adalah periode menjelang Natal, dan awal dari kalender Kristen. Ini adalah periode menanti, menantikan Mesias bersama dengan Israel, membaca nubuat-nubuat tentang kedatangan-Nya, menanti kembalinya Mesias bersama dengan dunia, berjaga-jaga, dan berdoa.

Gambar: memercayai Allah

Selamat Hari Natal COVID

Dinginnya musim gugur akan segera berganti dengan dinginnya musim dingin. Lapisan super putih akan menutupi warna panen yang cemerlang. Bahkan, saat kita menunggu Halloween, dan Hari Thanksgiving, kita tahu pola tahunan kita terlalu baik untuk tidak melihat apa yang ada di cakrawala.

Natal akan datang, membawa masuk musim kedua yang begitu disukai, begitu ajaib, begitu sentimental, dan pada satu sisi begitu terkenal -- sampai tahun 2020. Natal kita ketahui, tetapi dalam pandemi global?

Berapa banyak hal menakutkan dalam Natal masa lalu kita akan berulang pada Natal tahun ini? Apa harapan Anda untuk waktu yang paling indah tahun ini?

Natal dari Kejauhan

Bagaimana Seharusnya Kita Memandang Maria, Bunda Yesus?

Salah satu tradisi Natal favorit keluarga saya adalah membaca buku yang lucu dan menyentuh, The Best Christmas Pageant Ever. Kami terutama menikmati protagonis utama, Imogene Herdman, saat ia memainkan peran Maria dalam drama Natal gereja. Meskipun dirinya sendiri adalah pembuat onar yang kasar dan kacau, Imogene terpesona dengan sosok Maria ideal yang digambarkan dalam ilustrasi cerita Alkitab: "semuanya berwarna merah muda dan putih dan tampak baik." Aktornya adalah kebalikan dari karakter yang dia perankan, tetapi Imogene memandang Maria sebagai model yang sempurna.

Adven yang Terabaikan

Pada masa-masa Natal tahun ini, kebanyakan orang Kristen memfokuskan pikiran dan hati mereka kepada kedatangan Kristus yang pertama. Dalam beberapa kasus, gereja akan mengkhususkan tiga atau empat hari Minggu dan mungkin beberapa kebaktian khusus untuk acara penting ini.

Sebagai perbandingan, sangat sedikit waktu dan pikiran yang dicurahkan dalam kalender gereja untuk kedatangan Kristus yang kedua kali.

Menyembah Allah dengan Sukacita karena Injil yang Tak Terkekang

Haleluya. Nyanyikanlah bagi Tuhan suatu nyanyian baru,

pujian bagi-Nya dalam kumpulan orang-orang saleh! Biarlah Israel bergembira atas Penciptanya, biarlah anak-anak Sion bersorak-sorai atas raja mereka. Biarlah mereka memuji nama-Nya dengan tari-tarian, biarlah mereka menyanyikan mazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi. Sebab, TUHAN berkenan kepada umat-Nya, Dia memahkotai orang-orang rendah hati dengan keselamatan. Biarlah orang-orang saleh bersukaria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidurnya. (Mzm. 149:1-5, AYT)

Cara Membuat Natal Menjadi Lebih Berfokus pada Yesus

Natal. Setahun sekali Natal tiba dan seperti apa penampakannya? Pusat perbelanjaan yang ramai. Orang-orang bergegas membeli hadiah, dekorasi, dan makanan. Jalan dipenuhi dengan barisan rumah-rumah yang menyala, berkilau, dan memesona. Rumah-rumah didekorasi, diatur, dan bersiap untuk hari besar. Inilah biasanya penampakan pada hari Natal.

Saya harus mengakui bahwa tidak akan benar-benar terasa seperti Natal tanpa hal-hal itu. Kita semua terjebak dalam tradisi setiap tahun membeli hadiah, mendekorasi rumah, menyiapkan makanan, sambil memikirkan liburan yang akan datang, menemui teman dan keluarga, dan bertanya-tanya tentang apa yang ada di dalam kotak terbungkus rapi di bawah pohon.

Kristus Datang Sebelum Natal (2)

PENGANTAR

Seberapa besar Anda ingin menjadi kudus? Seberapa besar Anda ingin dikuduskan? Seberapa besar Anda ingin bebas dari dosa dan penuh kesalehan? Beri nilai keinginan Anda dengan kisaran angka 1 hingga 10.

Sekarang lakukan hal yang sama dengan pertanyaan, seberapa besar Anda ingin diselamatkan? Dari kisaran angka 1 hingga 10, berapa nilai Anda?

Jika kita jujur, kebanyakan dari kita memiliki angka menginginkan keselamatan yang lebih tinggi daripada angka menginginkan pengudusan. Kita ingin diselamatkan lebih daripada keinginan kita untuk menjadi kudus. Bagaimana kita meningkatkan keinginan kita akan kekudusan?

Natal Tidak Mengabaikan Rasa Sakit Anda

Jujur saja, Natal tidak selalu ceria dan cerah. Bagi sebagian orang, masa ini mungkin merupakan waktu yang paling indah dalam sepanjang tahun. Namun, kita semua tahu di lubuk hati terdalam, bahwa tidak semua merasa ceria dan senang di dunia ini -- atau di dalam hati kita. Pada beberapa masa Natal, kita justru merasakan beban dan kegalauan yang lebih berat dari hari-hari yang lain.

Natal dengan Sebuah Kursi Kosong

Ketika Liburan Tidak Lagi Sama

Kakek saya tidak lagi di sini untuk Natal.

Saya hampir tidak ingat Natal tanpa dia, tetapi sekarang ketidakhadirannya menjadi normal baru. Kami tidak lagi berkumpul di ruang tamunya untuk membaca kisah Lukas tentang kelahiran Yesus, menyanyikan Joy to the World ("Hai Dunia, Gembiralah" -- Red.), membuka hadiah bersama, atau makan malam Natal yang disiapkannya. Kursinya, yang dahulu begitu penuh kasih sayang, tawa yang menular, dan ketenangan yang sopan, sekarang duduk diam, penuh kenangan.

Kegelapan Natal

Musim Natal selalu menjadi waktu favorit saya sepanjang tahun. Saya menyukai makanannya, puji-pujiannya, pesta-pestanya, dan pemberian hadiah. Saya menyukai fokus pada inkarnasi Kristus. Saya menyukai cahaya yang terang dan warna-warni hijau, perak, dan merah. Dan, saya bahkan akan mengakui kalau saya menyukai film Hallmark yang bagus dan murahan. Natal membuat saya merasa hangat dan nyaman di dalam suasananya.

Sampai suatu tahun, ketika itu tidak terjadi.

Gambar: Natal

Mengapa Natal Adalah Penangkal FOMO

Cagar Alam Maasai Mara. Ngarai Besar (Grand Canyon). Karang Penghalang Besar (Great Barrier Reef). Menurut sebuah acara TV beberapa tahun yang lalu, tempat-tempat ini adalah tiga tempat yang harus Anda kunjungi sebelum Anda mati. Sebenarnya, itu hanyalah tiga dari 50 tempat. Tidak hanya acara TV BBC "50 Tempat yang Harus Dilihat Sebelum Anda Mati" yang populer, tetapi buku-buku dengan judul semacam itu juga selalu ada dalam daftar buku terlaris sejak saat itu.

Mengapa Natal Lebih Baik daripada yang Anda Pikirkan

Pernahkah Anda merasa kehilangan apa yang ada tepat di depan Anda? Bahwa sesuatu yang penting tersembunyi padahal itu ada di depan mata? Dalam buku barunya, Hidden Christmas: The Surprising Truth Behind the Birth of Christ ("Natal yang Tersembunyi: Kebenaran yang Mengejutkan di Balik Kelahiran Kristus" - Red.), salah satu pendiri dan wakil presiden The Gospel Coalition, Tim Keller, membantu kita menghindari hal ini dengan menunjukkan kebenaran Natal dengan cara yang baru. Bagi orang percaya dan orang yang tidak percaya, kisah Natal bisa menjadi begitu akrab sehingga kita merasa tidak ada yang baru untuk direnungkan. Menyikapi sikap ini secara langsung, Hidden Christmas menyadarkan kita akan kebenaran bahwa "Natal, seperti Allah sendiri, lebih ajaib dan lebih menakjubkan daripada yang kita bayangkan" (3).

Sukacita untuk Dunia (yang Berduka)

Jika Anda berduka karena kehilangan orang yang dicintai, rentang liburan dari Thanksgiving hingga Tahun Baru bisa terasa seperti menghadapi tantangan emosional. Anda selamat dari kursi kosong pada satu hari libur, hanya untuk menanggung gempuran kegembiraan dan pesta pada hari berikutnya. Saat Anda melihat dunia berniat membuat perayaan tetap meriah dan riang, tidak menyadari kehilangan, Anda mungkin mengira bahwa liburan bukan untuk Anda tahun ini. Di mana di dunia ini Natal-Natal putih dan peri-peri menghibur yang bisa menampung kesedihan Anda?

Mengajar Anak Bagaimana Menceritakan Kisah Natal

Kisahnya

Sebuah survei menemukan bahwa meskipun dua dari tiga orang Amerika mengatakan mereka menginginkan lebih banyak Kristus pada hari Natal, sebagian besar tidak dapat menyebutkan semua perincian tentang kisah kelahiran Yesus.

Latar belakang

Menurut Lifeway Research, hanya sedikit lebih dari satu di antara lima orang Amerika (22 persen) mengatakan mereka dapat secara akurat menceritakan kisah Natal Alkitab berdasarkan ingatan. Sejumlah orang dewasa A.S. (31 persen) mengatakan bahwa mereka dapat menceritakan kisah itu, tetapi mungkin melewatkan beberapa detail atau salah menyebutkan yang lain. Seperempat lainnya (25 persen) hanya bisa memberikan gambaran singkat dan 17 persen mengatakan mereka tidak bisa menceritakannya.

Membacakan Kisah Natal untuk Anak

Istri saya, Louise, dan saya memiliki 9 anak. Louise dan saya sama-sama suka membaca. Jadi, anak-anak kami memiliki banyak kisah yang dibacakan dan diceritakan kepada mereka. Saya akui bahwa Louise sejauh ini adalah pembaca dan pendongeng utama. Kami membacakan berbagai macam cerita untuk anak-anak kami. Ketika tiba saatnya untuk membaca atau menceritakan sebuah kisah Alkitab, saya akan mengatakan beberapa hal kepada anak-anak sebelum dan sesudah membacakan kisah itu. Saya akan mengatakan sesuatu seperti ini ketika membaca kisah Natal.

Ini adalah kisah dari Alkitab

Gambar: kisah Natal

Dia Berbaring di Palungan Tanpa Meninggalkan Surga

Pribadi kedua dari Trinitas, seperti yang pertama dan ketiga, Maha Hadir di mana pun. Ke mana pun Anda pergi, Dia ada di sana. Bahkan, lebih daripada itu, Alkitab mengatakan bahwa Ia menopang segala sesuatu: Ia "menopang segala sesuatu dengan firman kuasa-Nya" (Ibr. 1:3, AYT), dan "segala sesuatu ditopang bersama-sama dalam Dia" (Kol. 1:17, AYT).

Himne Natal: O Come, O Come, Emmanuel (O Datanglah Imanuel)

Dari banyak himne indah yang telah digubah untuk merayakan kelahiran Kristus, menurut saya hanya sedikit yang kedalamannya dapat menyamai O Come, O Come, Emmanuel (O Datanglah Imanuel). Asal-usul versi Latin Veni, Veni, Emmanuel tidaklah jelas. Himne ini mungkin disusun pada awal abad ke delapan. Melodi itu tampaknya berasal dari Perancis pada abad kelima belas. Himne tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Pendeta John Mason Neale pada pertengahan abad kesembilan belas. Versi bahasa Inggris awalnya terdiri dari lima bait, yang dimulai dengan Draw nigh, draw nigh, Emmanuel. Versi alternatif dari sebagian besar bait dan bait tambahan disusun kemudian, dan sekarang orang dapat menemukan banyak versi dari himne ini.

Renungan Adven: Kedamaian dalam Kesendirian

Baca

Berpalinglah kepadaku dan kasihanilah karena aku sendirian dan tertindas. Kesusahan hatiku bertambah besar, keluarkan aku dari kesesakanku. Lihatlah penderitaanku dan kesusahanku, ampuni semua dosaku. Lihatlah betapa banyak musuhku. Sebab, mereka bertambah banyak dan membenciku dengan kebencian yang kejam. Jagalah jiwaku dan selamatkan aku, jangan biarkan aku dipermalukan karena aku mencari perindungan-Mu. (Mzm. 25:16-20, AYT)

Merenungkan

Gambar: renungan Natal

Seorang Anak yang Layak Menjadi Raja

Banyak pembaca Alkitab baru yang telah membaca Injil Matius, bersemangat dan bertekad, yang kemudian justru mengabaikan tujuh belas ayat pertama. Kita memulai dengan mengharapkan cerita, mengharapkan drama, mengharapkan malaikat dan orang Majus dan bayi yang lahir di Betlehem. Apa yang kita temukan sebagai gantinya adalah ini:

Kitab silsilah Yesus Kristus, anak Daud ... (Matius 1:1)

Seandainya Matius berkonsultasi dengan kita sebagai editor, kita mungkin menyarankan dia memulai dari ayat 18: "Sekarang, kelahiran Kristus Yesus adalah seperti berikut." Ini adalah sebuah cerita.

9 Hal yang Harus Anda Ketahui tentang Christmas Carol

'Ini adalah musim ketika orang Kristen di seluruh dunia ikut menyanyikan Christmas carol (frasa "'Tis the season" berasal dari lirik Christmas carol tahun 1862 "Deck the Halls").

Berikut adalah sembilan hal yang harus Anda ketahui tentang tradisi perayaan ini.

1. Christmas carol tidak selalu rohani (meskipun kebanyakan sekarang rohani).

Gambar: Christmas carol

Apakah Natal Terlalu Duniawi bagi Orang Kristen?

Hari ini adalah Hari Natal, hari saat kita merayakan kelahiran Kristus. Setiap tahun kami mendapatkan pertanyaan-pertanyaan tentang Natal. Yang paling banyak ditanyakan sejauh ini adalah tentang Sinterklas. Kami sudah berbicara tentang hal itu di podcast dua kali, pada tahun 2016 dan 2018, dalam episode 978 dan 1288. Silakan lihat keduanya. Episode 978 diakhiri dengan salah satu paragraf yang bagus sekali di arsip APJ juga.

Natal di Tengah-Tengah Keluarga: Empat Saran

Anda duduk untuk makan malam Natal bersama keluarga besar Anda. Paman Philip, Grand Poo-bah (istilah sindiran untuk orang penting dalam skala lokal atau memiliki otoritas terbatas -- Red.) dari Knights of Columbus, memimpin doa kepada Perawan Maria. Anda bertanya-tanya apakah kejadian tahun lalu dari sebuah percakapan di mana Anda menggambarkan "penghormatan yang tidak alkitabiah, terkadang kultus terhadap orang-orang kudus" mungkin dengan cara tertentu memicu penekanan baru ini.

Belanja Natal Deo Gloria

Joanne adalah pemilik toko. Toko kecilnya dipenuhi dengan dekorasi kerajinan tangan dan hadiah yang membangkitkan semangat. Orang-orang suka memasuki tokonya, dan selama delapan minggu terakhir tahun ini, ada gebrakan yang gamblang saat pembeli yang riang gembira menggali harta liburan, dengan lagu-lagu Natal diputar sebagai pengiring.

Dia Datang untuk Melayani Yang Tak Berdaya

Ketika kita memikirkan alasan-alasan yang diberikan Kitab Suci tentang kedatangan Yesus, kita tidak boleh mengabaikan betapa mengejutkannya alasan-alasan ini, khususnya ketika kita mengingat bahwa Yesus adalah Allah dalam rupa manusia. Perhatikan, misalnya, apa yang Yesus katakan dalam Markus 10:45 (AYT):

Sebab, bahkan Anak Manusia pun datang bukan untuk dilayani, tetapi untuk melayani, dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.

Penguasa-penguasa di dunia biasanya mengunjungi orang-orang mereka dengan harapan bahwa mereka akan dipuji dan dilayani, tetapi Yesus memiliki agenda yang berbeda.

Yesus Datang untuk Menderita

5 Kesalahpahaman Populer tentang Kisah Natal

Kita mengalami kisah kelahiran Yesus dalam beragam cara sepanjang masa Natal. Kisah tersebut disajikan melalui gua Natal, program TV, buku cerita, lukisan, dan pertunjukan Natal.

Bahkan, kita begitu sering menjumpai kisah Natal sehingga kita dibuat yakin bahwa kita sudah mengetahui semua detail tentang apa yang terjadi pada malam itu. Namun, banyak hal yang kita kira kita "ketahui" tentang kisah Natal ternyata tidak benar.

Berikut ini lima kesalahpahaman yang paling umum ditemukan.

1. Ada Bintang pada Malam ketika Yesus Lahir

Sulit menemukan gua Natal tanpa bintang di atas palungan. Memang, bintang ini mungkin merupakan simbol yang paling mewakili dari kelahiran Yesus.

Ironi Epifani

Tanggal 6 Januari telah lama menjadi tanggal bagi gereja Barat merayakan Perayaan Epifani. Berasal dari kata dalam bahasa Yunani yang berarti "penampakan" atau "manifestasi" (epiphaneia), Epifani merayakan penampakan Anak Allah di antara kita sebagai salah satu dari kita -- sepenuhnya ilahi dan sepenuhnya manusia - dan menandai akhir dari "dua belas hari Natal" yang dimulai pada 25 Desember.

Secara khusus, Epifani telah diidentifikasikan dengan kedatangan orang Majus, para ahli bintang pagan yang tampil secara mengejutkan dalam Matius 2 untuk menyembah bayi Yesus.

Apa Itu Epifani

Apa Itu Epifani (Hari Tiga Raja) dan Apakah Itu Perayaan yang Alkitabiah?

Lampu Natal berkelap-kelip dan musik mengalun melalui ruang tamu yang gelap. Natal selalu memenuhi saya dengan keajaiban saat saya merenungkan penampakan Yesus di bumi. Persiapan Hari Natal memberi jalan untuk merayakan apa yang telah dilakukan Kristus dalam hidup kita. Cara-Nya yang lembut bekerja dalam hidup kita guna menjadikan kita cerminan yang lebih terang akan Dia. Dia menyelamatkan, membimbing, dan mengungkapkan diri-Nya kepada kita. Sementara Yesus muncul dalam bentuk fisik di bumi dua ribu tahun yang lalu, Dia masih muncul dalam kehidupan hari ini. Epifani -- sementara banyak orang mengenalnya sebagai hari yang menandai 12 hari setelah Natal dan waktu untuk menurunkan pohon Natal dan dekorasi, hari itu sebenarnya merupakan hari perayaan dengan makna yang signifikan.

Apa itu Epifani?

Kelahiran Yesus: Paduan Suara Kenabian setelah Keheningan Selama Berabad-abad

Isi artikel:

  • Perawan itu akan mengandung
  • Lahir di Betlehem di Yudea
  • Keluar dari Mesir Aku memanggil Anak-Ku
  • Rahel menangisi anak-anaknya
  • Dia akan disebut orang Nazaret
  • Roh dan kuasa Elia
  • Anak Allah Yang Mahatinggi
  • Abraham dan keturunannya
  • Mempersiapkan jalan Tuhan
  • Terang bagi orang bukan Yahudi
  • Kesimpulan: Paduan suara nubuatan Natal

Sudah menjadi kebiasaan untuk menganggap kelahiran Yesus sebagai momen damai dan tenang yang luhur di bawah langit malam yang bersih dan cerah di Betlehem. Beberapa lagu Natal paling terkenal diliputi suasana yang tenang ini: "Silent Night"; "O Holy Night"; "It Came upon a Midnight Clear"; "O Little Town of Bethlehem".

Pages