Kasih dalam Natal Keluarga Kristen
Ditulis oleh: Lidya
Natal selalu identik dengan pesan damai, kasih, sukacita, dekorasi-dekorasi yang indah, makanan yang banyak, serta sanak-saudara yang datang berkumpul bersama dengan penuh sukacita dan damai. Natal adalah peringatan terbesar umat kristen di seluruh dunia karena kelahiran Yesus Kristus Sang Putra Natal membawa kedamaian, sukacita dan kebahagiaan bagi setiap keluarga Kristen di muka bumi. Hal yang sama terjadi juga di dalam keluarga saya. Hanya saja, Natal 2 tahun lalu sedikit memiliki kesan kurang baik bagi kami, khususnya antara saya dan papa saya. Dari peristiwa itu, muncullah pertanyaan saya tentang peran orangtua dan anak dalam keluarga Kristen yang harusnya memiliki cerminan sukacita, kasih dan damai di hari Natal.
Saya pernah membaca sebuah buku berjudul 'Buku Jawaban Bagi Orang Tua dari Anak-Anak Remaja' karya Kathleen Yapp. Ketika membaca buku ini saya melihat permasalahan-permasalahan yang memang pada umumnya dihadapi keluarga kristen. Yang paling tercermin dari sana adalah perbedaan pandangan yang dimiliki anak dan orangtua. Dalam bagian kedua dari buku tersebut dijelaskan tentang kehendak yang saling bertentangan, dan ini terjadi karena anak ingin berada pada jalurnya sementara orangtua juga ingin seperti itu. Namun sekali lagi, buku ini memberikan solusi mengenai bagaimana harusnya orangtua bertindak menghadapi sikap sang anak dan sebaliknya sang anak bisa memiliki cara pandang tentang rasa dan keinginan orangtua. Dari sudut pandang lain, saya melihatnya sebagai emosi manusia yang sah-sah saja diekspresikan, apalagi ketika perbedaan pendapat yang tidak berujung pada penyelesaian menyebabkan sisi emosional seseorang bekerja. Seorang anak, khususnya remaja, terkadang memiliki pandangan yang berbeda, yang sebenarnya membutuhkan bimbingan orangtua. Peran orangtua yang harus terjadi kemudian adalah merangkul sang anak. Pada dasarnya, setiap orangtua dan anak harus meminta hikmat dari Allah untuk dapat hadir di tengah-tengah mereka. Hal ini merupakan tantangan bagi keluarga Kristen, dan penekanannya dalam konteks ini adalah bagaimana menghadirkan kasih pada setiap anggota keluarga untuk bisa memaknai Natal yang sesungguhnya.
Saya pribadi melihat bahwa ini merupakan sebuah kesulitan yang terkait dengan hubungan antara orangtua dan anak. Apa yang sebenarnya orangtua dan anak-anak maknai tentang Natal, apalagi jika anak-anak sudah beranjak remaja, yang merupakan masa-masa penuh tantangan bagi orangtua. Remaja terkadang mengartikan hal-hal yang mereka lihat, rasa, atau dengar dengan sesuatu yang lain. Misalnya, pemaknaan akan Natal bagi remaja adalah dengan ketersediaan barang baru, rambut baru, dan lain sebagainya. Sedangkan orangtua kadang memiliki pandangan yang berbeda mengenai makna Natal. Perbedaan itu terjadi bukan saja karena ego dan gengsi tinggi yang dimiliki setiap remaja, tetapi karena ada faktor seperti lingkungan sekitar yang mempengaruhi. Hal-hal seperti itu yang menurut saya terkadang sudah mengakar dalam hati dan pikiran para remaja.
Tentu saja persoalan tersebut mungkin juga adalah pergumulan yang dihadapi oleh banyak keluarga. Saya, mewakili generasi muda, tentu memiliki pola pikir dan pandangan yang berbeda dengan orangtua. Akan tetapi, perlu diingat bahwa Kolose 3:20 berkata, "Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan." Saya melihat di sini bahwa pola pikir dan pandangan yang berbeda bukanlah alasan untuk tidak menaati orangtua kita. Kemudian, ayat selanjutnya juga memberi penekanan pada orangtua dalam pola mendidik anak, Kolose 3:21 "Hai, bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya." "Kasih' membantu anak dan orangtua dalam berinteraksi dan memahami satu sama lain.
Damai dan sukacita Natal akan hadir di tengah keluarga, khususnya orangtua dan anak ketika keluarga mempercayai hikmat Allah dan meminta kesabaran dalam menghadapi setiap gangguan-gangguan kecil yang terjadi dalam rumah. Akhirnya, bagi saya pribadi, Natal yang membawa damai dalam keluarga adalah yang membawa pembaharuan dalam hidup setiap anggota keluarganya. Amin.