Hai!
Submitted by admin on Wed, 11/18/2009 - 14:13Saat itu hari Minggu, bertepatan dengan hari Natal. Keluarga kami menghabiskan masa liburan di San Fransisco bersama orangtua suami saya. Namun supaya dapat masuk kerja pada hari Senin, kami harus pulang ke Los Angeles pada hari Natal itu dan menempuh jarak kurang lebih 650 km.
Kami berhenti untuk makan siang di rumah makan King City yang hampir kosong. Kami satu-satunya keluarga yang makan di sana dan anak-anak yang ada di situ hanyalah anak-anak kami. Saya mendengar Erik, anak saya yang berusia satu tahun, memekik kegirangan: "Hai! Hai!" Ia memukul-mukul dengan tangan mungilnya yang gemuk dan lucu pada kursi makan anak. Wajahnya tampak begitu gembira, matanya berbinar-binar, mulutnya tersenyum lebar sehingga gusinya yang tanpa gigi itu kelihatan. Ia menggeliat, mengoceh, dan tertawa-tawa gembira. Tatkala saya melihat apa yang menjadi sumber kegembiraannya ... saya tak dapat langsung mempercayai apa yang saya lihat.