"TUHAN mengutus ..."

"Namun, hal yang dilakukan oleh Daud itu jahat di mata TUHAN." - 2 Samuel 11:27b, AYT

Ayat ini muncul setelah salah satu kisah paling terkenal dalam Alkitab. Raja Daud menyalahgunakan kekuasaan dan hak istimewanya dengan membawa seorang wanita yang sudah menikah, Batsyeba, ke dalam istananya dengan maksud untuk berzina. Kemudian, setelah mengetahui bahwa wanita itu hamil, dia mengatur pembunuhan suaminya untuk menutupi dosa-dosanya. Setelah Batsyeba berkabung atas kematian suaminya, dia dibawa ke rumah Daud untuk menjadi istri barunya. Semua ini adalah "hal" yang jahat di mata Tuhan; bahkan, hal itu adalah kejahatan yang sangat nyata (Mazmur 51:4). Dan, berdasarkan ketidaksukaan Allah yang tentu dibenarkan, vonis dari takhta penghakiman-Nya terhadap kejahatan ini mungkin akan terdengar seperti, "TUHAN mengirimkan kehancuran kepada Daud." Namun demikian, ada hal yang tidak terduga yang terjadi kemudian ...

"TUHAN mengutus Natan kepada Daud." — 2 Samuel 12:1a (AYT)

Gambar:gambar

Kecuali kita merenungkannya lebih dalam, kita akan mudah mengabaikan anugerah yang sangat besar, yang terkandung dalam kalimat ini. Allah mengutus seorang pembela, nabi Natan, untuk mengungkapkan sesuatu dalam hati Daud yang tidak dapat dilihatnya sendiri; dia tidak lagi mengejar Tuhan, tetapi mengejar berhala. Natan menggunakan cerita yang cerdas untuk menjadi cermin yang memantulkan dosa dalam hati Daud dengan cara yang tidak dapat dilihat oleh Daud sebelumnya. Akan tetapi, tujuan Allah melalui kedatangan nabi Natan adalah untuk memulihkan, dan dalam enam kata dalam bahasa Ibrani, isi hati Bapa Surgawi dinyatakan. Kedatangan nabi Natan benar-benar menyingkapkan kasih Allah dan membawa Daud kepada pertobatan. Tidak diragukan lagi, Tuhan tidak senang terhadap kejahatan Daud; dia melakukan penyalahgunaan kekuasaan, perzinaan, kebohongan, dan pembunuhan, tetapi tetap saja gerakan-Nya kepada Daud dan penyingkapan isi hati-Nya tidak bersifat menghukum ..., melainkan penebusan. Seperti yang sering dikatakan oleh Konselor Alkitab, Jim Pocta, "Kasih Allah itu menyingkapkan dan merangkul." Komitmen Allah kepada Daud tidak bergantung pada komitmen Daud kepada-Nya. Daud adalah milik Tuhan sendiri; Tuhan Yang Maha Kuasa menyertainya (2 Sam. 5:9), dia dipilih oleh Allah (1 Sam. 16:1), dan seseorang yang berkenan di hati Allah (Kis. 13:22). Ironisnya, meskipun Daud pernah menjadi seorang gembala, dia telah mengalihkan pandangannya dari kasih karunia Allah, tetapi Gembala yang Baik itu membawanya kembali ke dalam kawanan domba-Nya.

Oleh karena itu, kata-kata ini mengungkapkan kebenaran yang mendalam yang relevan bagi kita saat ini.

"Pada saat-saat terburuk kita, Allah memberikan yang terbaik bagi kita." — Mike Wilkerson; Redemption, hal. 67

Sebagai putra & putri yang diadopsi oleh Allah, terkadang kita juga membuat Bapa kita tidak senang. Akan tetapi, hal itu tidak pernah membatalkan kepemilikan-Nya atas diri kita. Seperti Tuhan mengutus Natan kepada Daud, demikian juga Tuhan mengutus Kristus kepada kita. "... Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juru Selamat dunia." (1 Yohanes 4:14) Sungguh, kebaikan Allahlah yang menuntun kita kepada pertobatan.

"Inilah yang menjadi tujuan dari karya kasih karunia –- pengenalan yang lebih dalam lagi akan Allah, dan persekutuan yang lebih erat lagi dengan-Nya. Oleh kasih karunia itulah Allah menarik kita yang berdosa untuk semakin dekat kepada-Nya." – J.I. Packer

Jika Anda merasa jauh dari Tuhan karena dosa-dosa Anda, jika rasa malu menjadi tema cerita Anda, Burke Care ingin berjalan bersama Anda.

Terima kasih telah menempatkan Roh Kudus di dalam diri saya saat saya menantikan kedatangan Yesus kembali.

Bapa, Engkau telah mengutus penolong-Mu, Roh Kudus-Mu untuk menuntun dan mengarahkan saya. Dia adalah kuasa dalam hidup saya untuk mengubah hati saya. Terima kasih telah menempatkan Roh Kudus di dalam diri saya saat saya menantikan kedatangan Yesus kembali. Engkau, Bapa, adalah satu-satunya yang telah berjanji untuk datang dan mengeluarkan saya dari pembuangan. Tunjukkanlah diri-Mu yang setia kepada janji-janji-Mu. Saya berpegang teguh pada kebenaran dan kebaikan-Mu. Amin!

Pertanyaan-pertanyaan aplikasi:

  1. Bagaimana Allah telah menunjukkan kesabaran dan belas kasihan-Nya kepada Anda pada masa lalu dengan tidak menghukum Anda atas 100% kesalahan Anda?
  2. Apakah ada rasa ketidakadilan yang muncul di dalam hati Anda ketika Anda menganggap segala sesuatu tidak adil?
  3. Bagaimana Anda ingin Allah memperlakukan Anda ketika Anda dengan sengaja melanggar salah satu perintah atau ketetapan-Nya?

(t/Jing-jing)

Diambil dari:
Nama situs : Challies
Alamat situs : https://www.challies.com/articles/the-lord-sent/
Judul asli artikel : -The Lord sent…-
Penulis artikel : Tim Challies