Bahan Terbaru

Sukacita dalam Realitas Natal

Ditulis oleh: N. Risanti

Bertumbuh dalam keluarga Kristen yang sudah mengenal Kristus semenjak lama, membuat keluarga besar kami memiliki tradisi Natal yang kental di bulan Desember. Dimulai dengan memasang dan menghias pohon Natal besar di rumah Nenek saya, membuat kue-kue khas Natal, membeli dan membungkus hadiah Natal, menjalani latihan drama atau paduan suara untuk acara Natal di gereja, sampai merayakan malam Natal bersama keluarga besar di rumah Nenek yang penuh dengan nuansa keakraban dan kegembiraan. Semua tradisi dan kesibukan itu sungguh membawa kesan dan memori yang menyenangkan bagi saya sebagai anak-anak, yang bahkan masih terbawa hingga saat ini. Desember dan Natal kemudian bermakna sebagai masa-masa yang penuh dengan kesenangan dan kegembiraan berdasarkan kenangan indah saya semasa kanak-kanak.

Pimpinan Tuhan yang Tidak Biasa

Hampir 2.000 tahun yang lalu, Yusuf dan Maria pergi ke Betlehem. Sekitar 2.040 tahun sebelumnya, Yakub dan Rahel, pasangan lain yang hamil, melakukan perjalanan ke selatan di sepanjang jalan yang sama. Rahel melahirkan Benyamin, tetapi meninggal tak lama setelah melahirkan, dan Yakub menguburkannya di dekat Betlehem (Kejadian 35:19). Kematian Rahel meramalkan kehancuran bahwa wilayah Benyamin akan mengalami penderitaan dalam masa Yeremia: "Rahel menangisi anak-anaknya karena mereka tidak ada lagi ...." (Yeremia 31:15) Namun, nubuat itu mendapatkan penggenapan terakhirnya pada zaman Yesus, saat Herodes Agung membantai semua bayi laki-laki di Betlehem (Matius 2: 17-18). Jadi, dengan pimpinan Tuhan, Yusuf melarikan diri ke Mesir bersama Maria dan Yesus, untuk hidup sampai Herodes mati.

Tentang Kami

LATAR BELAKANG

Setiap tahun umat Kristiani merayakan hari kelahiran Tuhan Yesus Kristus. Berbagai konsep acara disusun sedemikian rupa untuk mengajak jemaat semakin meresapi makna Natal yang sebenarnya. Namun demikian, ada juga orang-orang yang tidak dapat merayakan Natal di gereja karena kesehatan yang terganggu atau karena usia yang sudah lanjut. Untuk menjangkau mereka, perlu ada bahan-bahan bertema Natal dengan berbagai format (tulisan dan audio).

Menemukan Kedamaian Natal Ini

Masa liburan akan datang menjelang akhir bulan ke-12, mengantarkan ke dalam perubahan suasana sosial yang tampak ajaib. Suasana baru yang berwarna-warni memancar dalam kegelapan malam karena begitu banyak rumah di seluruh negeri dihiasi dengan lampu-lampu yang meriah. Semangat anak-anak ketika mereka menantikan kedatangan seorang pribadi, Sinterklas, mengudara di mana-mana. Nyanyian bersama merayakan kelahiran Yesus Kristus memenuhi kota-kota kecil ketika lonceng gereja lokal mendentangkan irama-irama lagu Malam Kudus dan di Dalam Palungan yang begitu merakyat. Perayaan adalah tema liburan ini, dan kenyataan hidup dengan segala cacat cela dan rasa sakit, terhapus di sudut keheningan yang gelap.

Pages