Siapakah Orang Majus dan Mengapa Mereka Penting?
Ini adalah bagian keempat dari seri "Kelompok Pemuda di Hari Raya" yang sedang berlangsung. Kami akan berusaha sebaik mungkin untuk menerbitkan artikel-artikel ini beberapa minggu sebelum hari raya untuk memberi Anda waktu mempersiapkan diri. Bagian pertama membantu Anda mempersiapkan para siswa menyambut hari Thanksgiving. Kami menerbitkan dua artikel tentang cara Anda dapat menyusun berbagai jenis seri pengajaran Natal/Adven: Lima Cara Baru untuk Merayakan Natal & Membuat Seri Adven/Natal untuk Kelompok Remaja dengan Sederhana dan Mendalam. Jangan lewatkan artikel Natal YPT lainnya tentang Di Mana Yesus Lahir (Kandang, Gua, atau Rumah)? dan Mengapa Natal jatuh pada tanggal 25 Desember?
Jika Anda dibesarkan di gereja seperti saya, Anda mungkin pernah terlibat dalam reka ulang Natal yang menggambarkan kisah Kelahiran Yesus. Gereja saya mengadakan "Menghidupkan Kisah Kelahiran Yesus" di luar ruangan setiap tahun, lengkap dengan hewan-hewan, orang-orang yang memerankan berbagai tokoh Alkitab, pertunjukan langsung orkestra, narator, dan paduan suara yang menyanyikan lagu-lagu di sela-sela setiap babak.
Setiap tahun, ayah saya, pasti, akan diminta untuk memerankan salah satu orang bijak atau "orang Majus", sementara saya dan adik saya akan berperan sebagai Yusuf atau gembala. Adik perempuan saya akhirnya cukup dewasa untuk ikut merasakan kegembiraan sebagai malaikat.
Meskipun saya menghargai kenangan ini, namun kenangan ini memberikan pemahaman yang agak salah tentang peran orang Majus dalam kedatangan Kristus yang pertama. Berikut ini adalah pemahaman yang kita ketahui tentang orang Majus dan alasan pentingnya kedatangan mereka sehingga dimasukkan ke dalam Injil Matius.
Hal yang Alkitab Ceritakan kepada Kita tentang Orang Majus
Matius 2:1-12 adalah satu-satunya teks Injil yang menyebutkan tentang orang Majus. Seiring berjalannya waktu, tradisi Kristen menambahkan sedikit demi sedikit ke dalam kisah ini, termasuk rincian tertentu tentang siapa orang Majus itu. Potongan-potongan spekulasi ini telah diwariskan dari waktu ke waktu dan dimasukkan ke dalam banyak cerita populer tentang kisah Natal. Namun, rincian tentang orang Majus ini tidak didasarkan pada kisah Alkitab.
Apa yang Alkitab Katakan tentang Mereka?
* Mereka disebut orang Majus, yang berarti "orang bijak" dalam bahasa Yunani (Matius 2:1). Berdasarkan teks ini, orang-orang ini mungkin adalah para ahli astrologi karena studi mereka tentang langit menuntun mereka kepada Yesus (Bilangan 24:17, Matius 2:9).
* Mereka mengatakan kepada Raja Herodes bahwa mereka sedang mencari "raja orang Yahudi" yang baru (Matius 2:2). Diasumsikan dalam cerita ini bahwa mereka tidak menyadari raja seperti apa Yesus nantinya.
* Orang-orang Majus datang dari Timur ketika mereka mencari Yesus pada zaman Herodes, yang berarti mereka kemungkinan besar berasal dari suatu tempat di Irak, Iran, atau Arab Saudi sekarang.
* Mereka tiba pada masa pemerintahan Herodes, yang membantu menempatkannya dalam narasi sejarah dunia. Ia memerintah dari sekitar tahun 37 SM - 4 SM.
* Mereka membawa persembahan yang layak bagi seorang raja duniawi dan datang untuk memberi hormat kepada-Nya (Matius 2:2,10-11).
Hal yang Alkitab TIDAK Katakan tentang Orang Majus
Kesalahpahaman dan setengah kebenaran menyelimuti kesalahpahaman budaya kita tentang orang-orang Majus dan peran mereka dalam kisah Kelahiran Yesus seperti yang dicatat dalam Alkitab. Selama berabad-abad, tradisi telah menambahkan detail-detail pada kisah ini, sangat sedikit yang dapat dikonfirmasi, dan catatan Alkitab tidak mengonfirmasi satu pun.
Berikut ini adalah beberapa kesalahpahaman yang umum terjadi:
* Mereka hadir pada malam ketika Yesus dilahirkan. Berlawanan dengan dekorasi Natal kita, orang-orang Majus TIDAK hadir pada saat kelahiran Yesus di Betlehem. Matius 2:1 mengatakan bahwa mereka tiba di Yerusalem SETELAH Yesus lahir di Betlehem.
* Ada tiga orang Majus. Matius tidak pernah mencatat berapa orang Majus yang datang untuk menghormati Yesus. Kita tahu ada lebih dari satu orang karena penggunaan kata "orang" dalam bentuk jamak. Kebanyakan orang beranggapan ada tiga orang karena tiga pemberian yang mereka berikan, seperti yang dicatat dalam Matius (emas, kemenyan, dan mur).
* Mereka adalah raja-raja. Banyak orang percaya bahwa orang Majus adalah raja, yang tidak didukung oleh apa yang ditulis oleh Matius. Gagasan ini lebih berkaitan dengan lagu Natal populer We Three Kings daripada dengan kisah Alkitab.
* Kami tahu nama mereka. Secara tradisional, mereka diberi nama Balthasar, Caspar, dan Melchior. Dalam beberapa kasus, seluruh cerita latar belakang telah diceritakan tentang mereka. Media modern tidak membantu kesalahpahaman ini, seolah-olah ini adalah bagian yang ditetapkan secara alkitabiah dari kisah Natal.
Mengapa Orang Majus Penting bagi Pelayanan Pemuda?
Terlepas dari berbagai macam kesalahpahaman yang ditambahkan oleh tradisi, ada pelajaran berharga yang dapat diajarkan oleh tokoh-tokoh misterius dalam kisah Kelahiran Yesus kepada para remaja masa kini. Berikut ini adalah lima pelajaran yang terlintas dalam pikiran saya.
Mereka Mencari Raja yang Bukan Raja Mereka
Sekelompok orang asing ini melakukan perjalanan yang cukup jauh untuk bertemu dan menghormati seorang raja yang akan lahir. Mereka mungkin adalah para ahli perbintangan yang bertugas di kuil-kuil Zoroaster di Persia, serta mencari nubuat dan pertanda dari bintang-bintang. Dalam hal ini, patut dicatat bahwa orang-orang yang berusaha menyembah Yesus ini berasal dari kategori yang sama yang dikecam berkali-kali dalam ayat-ayat seperti Yesaya 47:13-15. Teologi mereka adalah penyembahan berhala, namun, dengan belas kasihan dan pemeliharaan Allah, mereka tetap mencari Yesus. Ini adalah kisah banyak orang Kristen yang secara tidak sengaja menemukan Yesus.
Mereka Sujud dan Menyembah
Kisah Natal memberikan kisah penyembahan yang mendalam dan inklusif. Yesus disembah oleh orang-orang yang rendahan (para gembala) dan orang-orang terkemuka (orang Majus). Keduanya datang untuk merayakan dan menghormati Raja yang baru lahir. Orang Majus menyadari perbedaan antara Raja Ilahi (Yesus) dan raja duniawi (Herodes) sehingga mereka tidak mematuhi perintah Herodes untuk memberitahukan tempat kelahiran anak yang mereka cari. Selain itu, kedatangan orang-orang asing yang terpelajar dan memilih untuk melakukan perjalanan jauh untuk menyembah Yesus memberi kita gambaran sekilas tentang hati Allah untuk menarik orang-orang bukan Yahudi dan mencangkokkan mereka ke dalam keluarga Allah (Roma 11:11-31). Rumah Allah adalah rumah doa bagi segala bangsa (Markus 11:17). Seperti orang Majus, Yesus memanggil orang-orang dari segala bangsa dan bahasa untuk sujud menyembah Dia. Ia memanggil para remaja saat ini, dari semua kalangan dan latar belakang, untuk bersujud dan menyembah.
Mereka Memberi dengan Murah Hati
Mereka membawa hadiah-hadiah yang langka dan mahal berupa emas, kemenyan, dan mur sebagai persembahan untuk Yesus. Mereka memilih untuk mengunjungi seorang raja yang tidak mereka kenal dan tidak mereka dukung, sebuah perjalanan yang mungkin memakan waktu berbulan-bulan. Seperti yang dialami oleh orang-orang Majus, memberikan waktu dan harta benda mereka menyebabkan sukacita yang besar muncul dari hati mereka (Matius 2:10). Allah memanggil kita untuk memberi dengan sukacita dan kegirangan dari hati kita, bukan dengan enggan atau terpaksa. Saya berdoa agar para remaja dapat datang kepada Yesus seperti yang dilakukan oleh orang Majus: dengan murah hati, penuh sukacita, dan penuh pengharapan.
Mereka Taat
Sebagian besar ahli Alkitab percaya bahwa orang-orang ini memiliki akses ke gulungan-gulungan kitab suci Yahudi kuno karena adanya diaspora Yahudi pada masa pembuangan Israel ke Babel. Gulungan-gulungan kitab ini menceritakan tentang kedatangan Mesias, yang melaluinya Allah akan membebaskan umat-Nya. Orang-orang asing ini, yang memiliki raja sendiri, dengan taat mengikuti segala sesuatu yang mereka ketahui tentang Taurat dan datang untuk melihat raja yang baru. Ketaatan mereka tidak berhenti sampai di situ. Ketika seorang malaikat memperingatkan mereka untuk berhati-hati dengan aps yang mereka ketahui tentang lokasi Yesus, mereka kembali ke rumah melalui rute lain untuk menghindari Herodes. Murid-murid kita pada akhirnya akan menghadapi pilihan antara menghormati perintah Tuhan atau memenuhi harapan dunia. Semoga Natal ini menjadi waktu bagi mereka untuk mengambil langkah pertama menuju Yesus.
Hanya Karena sebuah Pesan itu Populer, Bukan Berarti Pesan Tersebut Benar
Dalam banyak hal, kisah orang Majus yang diceritakan saat ini merupakan perpaduan antara kebenaran yang ditemukan dalam Alkitab dan tradisi yang ditambahkan selama 2000 tahun terakhir. Kisah Alkitab sudah lebih dari cukup untuk menceritakan kisah terbesar yang pernah diceritakan - mengapa harus memperindah detailnya? Para remaja sedang mencari kebenaran dan perlu belajar membedakan mana yang benar dan mana yang kelihatannya benar. Kita harus bersandar pada kebenaran yang ditemukan dalam Alkitab dan mengajar remaja untuk membedakan kebenaran Alkitab dari tradisi, opini populer, dan desas-desus.
Orang-orang Majus adalah orang-orang pertama yang menyembah Tuhan dan Juru Selamat kita setelah Ia lahir. Yesus memanggil para murid untuk menanggapi undangan-Nya sehingga mereka dapat mengenal-Nya. Saya berdoa agar para remaja, baik yang dekat maupun yang jauh dari Yesus, dapat bereaksi seperti yang dilakukan oleh orang-orang Majus - dalam sukacita, penyembahan, dan ketaatan. (t/Jing-jing)
Diambil dari: | ||
Nama situs | : | Youthpastortheologian |
Alamat artikel | : | https://www.youthpastortheologian.com/blog/who-were-the-magi-and-why-do-they-matter |
Judul asli artikel | : | Who Were the Magi and Why Do They Matter? |
Penulis artikel | : | Bryan Barrineau |