Rahasia di Balik Kisah Natal 1
Setiap tahun, pada tanggal 25 Desember, Natal senantiasa dirayakan secara meriah di seluruh penjuru dunia. Bukan hanya gereja-gereja yang menyambut Natal dengan sukacita, pusat-pusat perbelanjaan dan tempat-tempat umum lainnya tak ketinggalan menghias dirinya dengan aneka dekorasi bernuansa Natal.
Akan tetapi, benarkah Yesus dilahirkan pada tanggal 25 Desember? Bagaimana sebenarnya kisah Yesus yang dilahirkan di kandang karena tidak mendapat penginapan? Siapakah orang-orang Majus itu? Pertanyaan-pertanyaan semacam itu barangkali bisa disatukan menjadi sebuah pertanyaan besar. Apa rahasia yang tersembunyi di balik kisah Natal?
Buku yang terdiri dari dua jilid ini mau memaparkan berbagai macam laporan historis dan teologis tentang peristiwa sekitar kelahiran Yesus. Metode yang dipakai adalah studi tentang aneka catatan sejarah dan penemuan arkeologi biblis. Dari situ kemudian data yang ada diangkat ke dalam refleksi teologis.
Jilid I berisi kisah-kisah Natal yang beredar di masyarakat. Pertama- tama tentu saja soal lokasi kelahiran Yesus, yaitu Betlehem. Apa arti kata Betlehem, kota macam apa Betlehem itu, dan aneka hal tentang kota ini dibahas. Selain itu, asal mula jenis-jenis binatang yang menjaga palungan bayi Yesus. Sejarah penetapan tanggal 25 Desember sebagai perayaan Natal juga dibahas. Konon, perayaan Natal pada 25 Desember diambil dari kebiasaan perayaan pesta dewa matahari. Ternyata, selain dalam Injil, kisah Natal juga ditemukan dalam Alquran. Ada beberapa surat dalam Alquran yang menyebutkan kisah kelahiran Yesus (Isa). Misalnya, Surat Ali Imran dan An Nisa (hlm. 85). Surat lain adalah Surat Maryam yang kisahnya memiliki kesamaan dengan kisah kelahiran Yesus dalam Injil Matius dan Lukas.
Jilid II hanya berisi dua bagian saja, yaitu kisah kelahiran Yesus versi Lukas dan versi Yohanes. Dalam pembahasan kisah kelahiran Yesus versi Lukas, pembaca diajak untuk mengenal tokoh-tokoh seputar kelahiran Yesus, misalnya Zakharia dan Elisabet, Yohanes Pembaptis, Yusuf dan Maria. Dalam bagian ini disajikan pula ulasan kronologis mulai dari kelahiran Yohanes Pembaptis, hidup dan karya Yohanes Pembaptis, kelahiran Yesus, hingga masa kanak-kanak Yesus.
Bagian kedua yang merupakan versi Yohanes lebih terfokus pada persoalan ”Firman”. Yesus adalah Firman yang menjadi manusia dan diam di antara kita. Hal tersebut merupakan rumusan teologi yang searti dengan Imanuel, ”Allah beserta kita” (hlm. 79).
Membaca buku ini dalam suasana Natal tentu saja sangat tepat. Isi buku ini sangat membantu mereka yang ingin mengetahui segala sesuatu yang berkaitan dengan Natal. Pertanyaan-pertanyaan yang mencuat mengenai Natal dijelaskan dengan jawaban yang lugas dan mengalir. Metode penjelasan dengan memaparkan data historis dan data refleksi teologis menambah kemantapan buku ini. Apalagi buku ini juga disertai dengan ilustrasi yang mendukung. Selain itu, teks Kitab Suci yang dikutip juga ditulis secara lengkap. Hal ini memang membantu pembaca agar tidak terpecah konsentrasinya dan kehilangan alur dalam membaca. Di lain pihak, tujuan untuk mengajak pembaca membolak-balik Kitab Suci tidak tercapai.
Persoalan yang mungkin perlu diperhatikan adalah penerbitan buku ini dalam dua jilid. Padahal, buku ini sangat memungkinkan jika diterbitkan dalam satu jilid saja. Dengan jumlah halaman dan isi yang tidak terlalu banyak kiranya akan lebih efektif jika diterbitkan dalam satu jilid saja.
Diambil dan diedit seperlunya:
Nama situs | : | Kanisius |
Peresensi | : | Fr. Anton Yanuar |
Alamat URL | : | http://www.sabda.org/gubuk/rahasia_di_balik_kisah_natal_pertama |
Penulis | : | Stanislaus Surip, OFMCap |
Penerbit | : | Kanisius, 2007 |
Ukuran buku | : | 125 x 190 cm |
Halaman | : | 96 halaman |