Pertunjukan Drama Natal

o/ ARTIKEL

MEMPERSIAPKAN DRAMA
===================

Salah satu acara yang sangat disukai anak-anak, khususnya pada waktu
perayaan Natal, adalah pertunjukan DRAMA, betul tidak? Nah, bagi
guru-guru Sekolah Minggu yang tahun ini memikirkan untuk membuat
pertunjukkan drama di acara Natal Sekolah Minggu, maka akan sangat
baik kalau anda mengetahui sedikit seluk beluk tentang metode drama
lebih dahulu.

Drama adalah suatu cerita yang diperankan oleh beberapa orang di
atas panggung, dimana mereka mengucapkan dialog langsung atau bisa
juga hanya dengan menirukan suatu tingkah laku tertentu yang jalan
ceritanya dibacakan oleh narator. Kegiatan drama seperti bermain
peran, drama pendek (skit), wayang/boneka, pantomim dan sebagainya
merupakan kesempatan belajar yang sangat berharga bagi anak-anak,
karena anak dapat ikut terlibat secara langsung. Bagaimana metode
drama ini dipakai untuk mengajarkan Firman Tuhan? Bagaimana kita
memanfaatkannya untuk mengajarkan kebenaran Alkitab kepada anak-
anak?

Memakai metode Drama untuk mengajarkan Firman Tuhan
---------------------------------------------------

Metode drama dapat menjadi salah satu alat yang berguna untuk
mengajarkan kebenaran Firman Tuhan secara unik. Karena sebagaimana
dalam teori belajar, anak akan belajar paling banyak bukan hanya
lewat mendengar dan melihat saja, tapi juga dengan terlibat secara
aktif. Oleh karena itu memerankan dan memperagakan tokoh-tokoh dalam
cerita Alkitab adalah cara yang paling tepat untuk membuat anak-anak
aktif. Selain itu ada beberapa keuntungan-keuntungan lain yang dapat
kita ambil dari menggunakan metode drama, yaitu:

1. Cara efektif untuk menolong anak belajar konsep-konsep, prinsip-
prinsip dan sifat-sifat manusia yang abstrak. Banyak konsep
kebenaran abstrak dalam Alkitab, misalnya kasih, sukacita, iman,
pengharapan yang sulit diajarkan kepada anak-anak kalau hanya
diterangkan lewat kata-kata saja. Namun melalui drama konsep-
konsep abstrak tsb. dapat dituangkan dan dipraktekkan dalam
bentuk yang lebih konkrit. Cerita-cerita Alkitab menjadi hidup
dan kebenaran Alkitab akan lebih relevan.

2. Kemampuan anak untuk berkonsentrasi terbatas (15 menit), lebih
dari itu akan sulit. Oleh karena itu mendengarkan satu orang yang
berbicara secara monoton akan membuat anak cepat bosan. Dengan
drama anak mendapat lebih banyak variasi sehingga anak bisa
bertahan duduk dan mendengarkan cerita lebih lama.

3. Dengan mendengar dam melihat cerita lewat drama anak akan
mengingat apa yang diajarkan lebih baik; apalagi untuk anak-anak
yang terlibat langsung dalam memainkan drama. Ini sekaligus
menjadi pengalaman yang mendorong mereka untuk mempraktekkannya.

4. Melalui drama anak akan mendapatkan kesan emosi yang mendalam
karena dengan melihat secara langsung adegan itu dimainkan anak
akan mendapatkan kesan emosi tidak mudah dilupakan.

5. Bagi anak-anak yang terlibat dalam memainkan drama, mereka dapat
belajar untuk mengekspresikan emosi-emosi tertentu, tanpa resiko
untuk terlibat secara pribadi karena ia hanya memerankan peran
orang lain.

6. Melatih anak untuk berani berdiri didepan umum dan memberikan
rasa percaya diri kalau mereka berhasil melakukannya.

7. Membangun kemampuan kerjasama dalam kelompok, karena di dalam
memainkan drama anak akan harus melihat, mendengarkan, menunggu
dan membantu orang lain agar dia bisa memainkan peranannya dengan
baik.

8. Mendorong anak berkreasi dan mengembangkan talenta yang ada,
misalnya memimpin, berpidato, berakting, dll. Talenta tsb. akan
sangat berguna bagi guru untuk bisa difollow-up untuk mengenal
anak lebih baik dan mengarahkannya dikemudian hari.

Setelah kita memengetahui keuntungan-keuntungan yang kita bisa
dapatkan, maka sekarang kita akan melihat pengetahuan apa saja yang
guru perlu ketahui untuk bisa memakai metode ini dengan baik?
Berikut ini beberapa aspek drama yang perlu kita perhatikan:

Aspek-aspek yang perlu diperhatikan oleh guru dalam pementasan drama:
---------------------------------------------------------------------
1. Alur Cerita
Sebagai guru, anda harus benar-benar memahami jalannya cerita
dari satu adegan ke adegan berikutnya, sehingga dapat memberikan
pengarahan yang benar kepada anak-anak.

2. Waktu
Alokasi waktu harus diatur dengan baik untuk setiap adegan, agar
setiap adegan tidak menyerap waktu terlalu banyak. Untuk itu
koordinasikan dengan seksi acara agar anda memiliki kejelasan
waktu yang disediakan oleh panitia untuk pementasan drama tsb.
Jika ternyata drama tsb. terlalu panjang, anda dapat memotongnya
sesuai waktu yang disediakan panitia.

3. Penokohan
Pilihlah anak-anak yang memiliki kemampuan (menghafal dan
berakting) dan keberanian untuk menjadi pemeran utama, yang harus
mengucapkan dialog. Namun demikian anda jangan mengabaikan anak-
anak yang pemalu. Mereka tetap dapat diikutsertakan dalam drama
sebagai pemeran pembantu atau figuran yang tidak perlu
mengucapkan banyak kata-kata.

4. Setting Panggung
Penataan panggung ini dapat disesuaikan dengan besarnya panggung.
Untuk panggung yang besar dan luas, maka bisa ditata sedemikian
rupa sesuai dengan adegan-adegan dalam naskah (dua atau tiga
latar belakang). Namun untuk panggung yang tidak besar, panggung
dapat ditata dalam tiap babak. Untuk model seperti ini harus ada
petugas khusus yang dapat mengosongkan dan menata perlengkapan
yang diperlukan dengan cepat untuk adegan berikutnya.

5. Kostum Pemain
Sedapat mungkin sediakan kostum yang sesuai dengan cerita untuk
menambah semarak pementasan cerita. Kostum dapat dibuat sendiri
dengan cara melipat kain menjadi dua, lalu diberi lobang
secukupnya di tengah agar kepala bisa masuk. Jahitlah bagian
bawah lengan dan samping kiri kanannya. Guntinglah kain untuk
ikat pinggang dengan lebar 7 cm dan panjang 120 cm. Dan buatlah
kerudung untuk laki-laki dan untuk perempuan. Untuk malaikat
gunakan kain putih, untuk laki-laki gunakan kain bergaris, untuk
perempuan gunakan kain polos berwarna muda. Agar lebih jelas
lihat pada Buku Pintar Sekolah Minggu I, terbitan Yayasan Gandum
Mas, halaman 141.

6. Musik Pengiring
Iringan musik dapat digunakan untuk mendukung suasana dalam
setiap adegan dan setiap babak. Untuk itu persiapkan musik
pengiring yang sesuai dengan semangat setiap adegan. Untuk
suasana gembira gunakanlah musik yang riang. Untuk suasana
yang syahdu gunakan alunan musik yang lembut. Apabila tidak
ada musik pengiring, anda dapat meminta beberapa anak untuk
menyanyikan beberapa lagu pujian yang lembut untuk mengiringi
pergantian tiap-tiap babak dalam drama.

7. Lighting
Lighting juga dapat digunakan untuk mendukung suasana. Anda bisa
menggunakan spot light dengan aneka warna. Namun apabila tidak
ada spot light, anda dapat menggunakan bolam aneka warna yang
ditata sedemikian rupa, sehingga anda dapat mengatur warna lampu
yang diinginkan dalam setiap babak. Tentunya harus ada seorang
operator yang mengatur hal ini. Namun demikian drama tetap bisa
dilangsungkan dengan lampu yang ada, kemudian pada saat
pergantian antar babak, lampu di atas panggung dimatikan.

8. Sound System
Sediakan sound system yang memadai, dan beberapa mikrofon di
panggung agar anak tidak perlu berteriak dalam mengucapkan
dialognya.

Salah satu cara yang bagus untuk menghindarkan masalah sound
system atau anak lupa dialognya adalah: a. Dengan merekam
terlebih dahulu semua dialog dan musik latar belakang drama ini.
Pada waktu pementasan para pemain hanya mengikuti dan melakukan
gerakannya saja. b. Dialog drama dibacakan orang lain di belakang
panggung, atau dengan narator. sehingga pemain drama hanya
melakukan gerakan pantomim sesuai dengan cerita tersebut.

9. Latihan
Usahakan latihan sebanyak mungkin agar anak semakin mahir dalam
melakukannya (jangan kuatir bahwa anak akan bosan latihan, karena
anak suka mengulang-ulang adegan, khususnya jika mereka senang
dengan ceritanya). Dalam latihan yang perlu diperhatikan:
a. latihan menghafal naskah dab=n urutan-urutan adegan
b. latihan suara, khususnya intonasi suara
c. latihan ekspresi wajah dan sikap
d. latihan akting adegan yang sulit-sulit
Pada awal latihan sebaiknya ada guru yang memberikan contoh lebih
dahulu, selanjutnya anak menirukannya. Pada akhir latihan adakan
gladi resik, di tempat yang sesungguhnya, termasuk dengan
kostumnya dan sound systemnya supaya anak tidak canggung pada
waktu pementasan.

10. Pementasan
Pada saat pementasannya, pastikan anak-anak tidak tegang (jika
guru tegang kemungkinan anak akan ikut tegang). Berikan waktu
persiapan extra supaya tidak terburu-buru, khususnya dalam
mendandani anak dan memakaikan kostumnya. Akan lebih baik jika
anak sudah siap 10-15 menit sebelum pementasan. Jika pada
pementasan anak lupa dialog/lupa urutan adegan, maka berikan
kata-kata bantuan dari belakang untuk menolongnya mengingat apa
yang harus dilakukan.

Nah... mudah-mudahan ulasan kami ini membantu guru mengetahui apa
yang harus dipersiapkan untuk mementaskan drama Natal di Sekolah
Minggu anda.

Bahan ini dirangkum dari:
1. Judul buku: Sunday School Smart Pages
Editor : Wes & Sheryl Haystead
Penerbit : Gospel Light
Halaman : 113

2. Judul buku: Buku Pintar SM I
Penerbit : Yayasan Penerbit Gandum Mas
Halaman : 140

3. Sumber lain

*********************************************************************
o/ BAHAN DRAMA NATAL

Berikut ini kami sajikan sebuah bahan Drama Natal yang dialognya
diambil langsung dari Injil Lukas 1:39-56, 2:1-20 dan Matius 2:1-12.
Naskah drama ini bisa menjadi salah satu alternatif yang bisa anda
pakai untuk pementasan drama natal di Sekolah Minggu anda.

PEMERAN:
1. Peran utama: Yusuf, Maria, Elisabet, Zakaria, Malaikat, beberapa
gembala, Herodes, dan tiga orang Majus,
2. Peran pembantu: tetangga Elisabet dan Zakaria, orang kebanyakan,
para prajurit, pemilik penginapan, dan ahli Taurat.

Keterangan:
Kalimat di dalam [[...]] merupakan keterangan saja tapi bukan bagian
dari naskah untuk dibaca atau diucapkan. Lagu-lagu instrumental
yang dipilih bisa diganti dengan lagu lain jika memang tidak
memungkinkan/tidak dimiliki.

KELAHIRAN YESUS KRISTUS
=======================

ADEGAN 1: PEMBERITAHUAN TENTANG KELAHIRAN YESUS
-----------------------------------------------

[[Musik pengiring instrumental mengalunkan lagu (O Come, O Come
Emmanuel). Narator mulai membacakan naskahnya di belakang panggung.]]

NARATOR:
Dalam bulan keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke
sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan
yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud,
nama perawan itu Maria. Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria,
ia berkata:

[[Maria muncul di panggung, berjalan perlahan-lahan, dan spot light
diarahkan ke Maria. Lalu tak lama kemudian spot light ganti
diarahkan ke malaikat yang muncul di panggung (diusahakan dari
sebuah tempat yang lebih tinggi) dan berhenti di hadapan Maria.]]

MALAIKAT:
"Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau."

NARATOR:
Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam
hatinya. Apakah arti salam itu?

MALAIKAT:
"Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di
hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan
melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai
Dia, Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah
yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya
tahta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum
keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan
berkesudahan."

MARIA:
"Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?"

MALAIKAT:
"Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah yang Mahatinggi
akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kau lahirkan itu
disebut Kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu
itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari
tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul
itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."

MARIA:
"Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut
perkataanmu itu."

[[Musik terus mengalun sampai pemeran Malaikat meninggalkan panggung.
Beberapa saat kemudian Maria juga meninggalkan panggung.]]

ADEGAN 2: MARIA DAN ELISABET
----------------------------

[[Panggung ditata dengan latar belakang rumah Elisabeth. Elisabet
memasuki panggung. Musik instumental (Bring a Torch) mengalun pelan
dan Narator mulai membacakan naskahnya.]]

NARATOR:
Berapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan
ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda. Di situ ia masuk ke

rumah Zakaria dan memberi salam kepada Elisabet. Dan ketika
Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam
rahimnya dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru
dengan suara nyaring.

[[Maria memasuki panggung dengan membawa bungkusan bekal, spot light
tertuju pada Maria. Elisabet menyambut Maria dengan memegangi
perutnya, lalu mencium pipi Maria.]]

ELISABET:
"Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah
buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang
mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada
telingaku, anak yang di rahimku melonjak kegirangan. Dan
berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan
kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana."

[[Mereka berdua sangat bahagia sambil bergandengan tangan Maria dan
Elizabet meninggalkan panggung. Musik semakin pelan dan berhenti.]]

ADEGAN 3: NYANYIAN DAN PUJIAN MARIA
-----------------------------------

[[Setting panggung tetap sama, musik (What Child is This) mengiringi
Maria muncul ke panggung lagi (spot light ditujukan ke Maria).
Dengan tangan yang dilipat di depan dada dan kepala sedikit
menengadah ke atas Maria membacakan pujiannya.]]

MARIA:
"Jiwaku memuliakan Tuhan,
dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku,
sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya.
Sesunguhnya, mulai dari sekarang segala
keturunan akan menyebut aku berbahagia,
karena yang Maha Kuasa telah melakukan
perbuatan-perbuatan besar kepadaku,
dan nama-Nya adalah kudus.
Dan rahmat-Nya turun-temurun atas
orang yang takut akan Dia.
Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan
perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan
orang-orang yang congkak hatinya;
Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa
dari takhtanya, dan meninggikan
orang-orang yang rendah;
Ia melimpahkan segala yang baik kepada
orang yang lapar; dan menyuruh
orang yang kaya pergi dengan tangan hampa;
Ia menolong Israel, hamba-Nya,
karena Ia mengingat rahmatNya,
seperti dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita,
kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya."

NARATOR:
Dan Maria tinggal kira-kira tiga bulan lamanya bersama dengan
Elisabet, lalu pulang kembali ke rumahnya.

ADEGAN 4: KELAHIRAN YESUS
-------------------------
[[Diiringin dengan musik instrumental lagu (Joy to the World)
Masuklah beberapa prajurit yang seakan-akan sedang membaca
pengumuman dari raja Herodes. Sementara itu Narator membacakan
naskahnya.]]

NARATOR:
Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah,
menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. Inilah
pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi
wali negeri di Siria. Maka pergilah semua orang mendaftarkan
diri, masing-masing di kotanya sendiri. Demikian juga Yusuf pergi
dari kota Nasaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama
Betlehem - karena ia berasal dari keluarga keturunan Daud
- supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria tunangannya yang
sedang mengandung. Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi
Maria untuk bersalin dan ia melahirkan seorang anak laki-laki,
anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan
dibaringkannya dalam palungan karena tidak ada tempat bagi mereka
di rumah penginapan.

[[Lalu prajurit pergi dan masuklah Maria dan Yusuf berjalan perlahan-
lahan mengitari panggung dan terlihat lelah karena Maria sedang
mengandung. Yusuf sesekali berhenti menuju ke sebuah pintu (Jika
memungkinkan panggung dihiasi dengan beberapa pintu rumah untuk bisa
diketuk oleh Yusuf) dan mengetuk rumah penginapan, namun pemilik
penginapan menolak mereka. Hal ini bisa dilakukan 2 kali sampai
pemilik penginapan yang ke dua menunjukkan kandangnya. Musik
pengiring "Malam Kudus" (O Holy Night) mengalun lembut. Spot light
diarahkan kepada Maria dan Yusuf. Di salah satu sudut panggung telah
dihias dekorasi kandang yang telah tersedia palungan dan boneka bayi
yang dibungkus lampin. Setelah Yusuf dan Maria memandangi bayi lalu
Maria menggendong bayi Yesus dan masuk ke belakang panggung]]

ADEGAN 5: GEMBALA-GEMBALA
-------------------------

[[Adegan ke 5 disambut dengan iringan perlahan lagu (Hark the Herald
Angels Sing). Para gembala muncul di panggung dengan membawa domba-
domba dan duduk berkeliling seakan-akan ada api unggun di tengah-
tengah mereka,]]

NARATOR:
Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga
kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah
seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemulian Tuhan
bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. Lalu kata
malaikat itu kepada mereka:

[[Pemeran malaikat memasuki panggung. Spot light pertama ditujukan
kepada para gembala, lalu kepada malaikat.]]

MALAIKAT:
"Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu
kesukaan besar untuk seluruh bangsa. Hari ini telah lahir bagimu
Juruselamat yaitu Kristus, Tuhan di kota Daud. Dan inilah
tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus
dengan lampin dan terbaring di dalam palungan."

NARATOR:
Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu
sejumlah bala tentara sorga yang memuji Allah katanya:

[[Ada beberapa malaikat menari-nari dan bernyanyi memuji Tuhan,
diiringi musik instrumental (Hark The Herald Angels Sing).]]

BALA TENTARA SORGA:
"Kemuliaan bagi Allah di tempat yang maha tinggi dan damai
sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepadaNya."

NARATOR:
Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke
Sorga, gembala itu berkata seorang kepada yang lain:

GEMBALA:
"Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di
sana seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita."

[[Lalu gembala-gembala itu bergegas membawa domba-dombanya menuju
ke belakang panggung. Maria dan Yusuf kemudian muncul di panggung
yang telah dibuat suasana kandang lagi, di mana di hadapan Maria
bayi Yesus terbaring di palungan dibungkus kain lampin. Kemudian
disusul gembala-gembala yang datang untuk menyembah Yesus.]]

NARATOR:
Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf
dan Bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan. Dan Ketika
mereka melihat-Nya mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan
kepada mereka tentang Anak itu. Dan semua orang yang mendengarnya
heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada
mereka. Tetapi Maria menyimpan segala perkara di dalam hatinya
dan merenungkannya. Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil
memuji Allah karena sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat,
semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.

[[Setelah narator selesai membacakan naskahnya, para gembala
meninggalkan panggung, spot light dimatikan. Maria dan Yusuf juga
meninggalkan panggung.]]

ADEGAN 6: ORANG-ORANG MAJUS DARI TIMUR
--------------------------------------

[[Suasana panggung dihias dengan kursi kerajaan, dimana ada Raja
Herodes duduk dengan didampingi oleh para prajurit dan ahli
Taurat yang membawa gulungan-gulungan kitab Perjanjian Lama.
Musik lagu (O Come All ye Faithful) mengiringi Narator membaca.]]

NARATOR:
Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman
raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem
dan bertanya-tanya:

[[Lalu tiga orang Majus muncul ke panggung dan memberi hormat kepada
raja Herodes.]]

ORANG MAJUS:
"Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan? Kami
telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk
menyembah Dia."

NARATOR:
Ketika raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia beserta
seluruh Yerusalem. Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli
Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di
mana Mesias akan dilahirkan. Mereka berkata kepadanya:

AHLI TAURAT:
"Di Betlehem di tanah Yudea, karena demikian ada tertulis
[[Membuka gulungan Kitab]] dalam kitab nabi: "Dan engkau Betlehem,
tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara
mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit
seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel."

NARATOR:
Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil orang-orang Majus itu dan
dengan teliti bertanya kepada mereka, bilamana bintang itu
nampak. Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya:

[[Herodes berdiri seakan-akan berbisik-bisik dengan orang-orang
Majus.]]

HERODES:
"Pergi dan selidikilah dengan seksama hal-hal mengenai Anak itu
dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku
supaya akupun datang menyembah Dia."

[[Musik instrumental diganti dengan (Silent Night, Holy Night) mulai
berkumandang dengan diikuti pembacaan dari Narator.]]

NARATOR:
Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan
lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului
mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana anak itu
berada. Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah
mereka. Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak
itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun
membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan
kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur. Dan karena
diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes,
maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain.

[[Orang-orang Majus meninggalkan panggung, demikian juga diikuti oleh
Herodes, para prajurit, dan ahli Taurat. Tak lama kemudian orang-
orang Majus itu muncul lagi ke panggung, sambil melihat-lihat ke
atas mengamati bintang cemerlang (yang telah dipajang di sudut
panggung sebelumnya). Tepat di bawah bintang tsb. Yusuf dan Maria,
yang sedang menggendong bayi Yesus, sedang duduk. Lalu orang-orang
Majus itu memberikan persembahan mas, mur dan kemenyan kepada bayi
Yesus. Setelah menyembah kepada bayi Yesus, orang-orang Majus itu
meninggalkan panggung, diikuti oleh Yusuf dan Maria yang menggendong
bayi Yesus. Drama selesai.]]

[[Guru bisa langsung mengajak anak-anak semua untuk menyanyikan lagu
"Malam Kudus".]]

Sumber: Ibu Yulia, dan Tim Redaksi