Pemilik Penginapan yang Menolak Mesias (Lukas 2:1-7)

Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan keputusan untuk menyelenggarakan sensus di seluruh Kerajaan Romawi. Telah ditentukan bahwa sensus penduduk akan diadakan di kota asal masing-masing. Kesibukan pun juga terjadi di penginapan-penginapan di kota kecil Betlehem yang segera penuh dengan rombongan para pendatang yang datang secara bersamaan. Meski hukum Yahudi sebenarnya mewajibkan supaya orang lebih mendahulukan penyediaan tempat bagi wanita yang hendak melahirkan, namun pemilik penginapan di Betlehem ternyata tidak memberikan kamar bagi Yusuf dan Maria yang akan melahirkan bayinya. Kalau kita melihat bahwa orang majus saja bersedia menempuh perjalanan yang jauh sekali demi kesempatan bertemu dan menyembah bayi Yesus, pemilik penginapan itu malah melewatkan satu kesempatan besar dalam hidupnya. Raja segala raja dan Tuhan segala tuan telah berada tepat di depan pintu rumahnya, namun demikian dia tidak menerima-Nya.

Keagungan di Tengah Keseharian

Tugas Renungan Natal 2009 ( Eddy)

Suara-suara bising dan kesibukan dimulai lebih awal dari biasanya di kota itu. Begitu malam merayap berganti fajar, orang- orang sudah turun ke jalanan. Para penjual mengambil tempat mereka di sudut-sudut jalan yang paling ramai didatangi orang. Para pemilik toko sibuk membuka toko mereka. Anak-anak terbangun oleh gonggongan riuh anjing jalanan dan ringkikan keledai-keledai penarik kereta.

Pemilik penginapan telah bangun lebih awal dari pada kebanyakan penduduk kota lainnya. Apalagi, penginapan penuh, semua tempat tidur terisi. Setiap karpet atau selimut yang tersedia telah terpakai. Tak lama lagi, para tamu penginapannya akan bangun dan akan banyak pekerjaan yang harus dilakukan.

Damai Natal

Tugas Renungan Natal 2009 (Feronica)

Selama ini orang-orang menganggap bahwa PASKAH merupakan hari Pengorbanan yang terbesar. Hal ini memang benar, karena Allah memberikan Putra Tunggal-Nya Yesus Kristus sebagai tebusan bagi dosa- dosa seluruh umat manusia. Namun demikian sebenarnya pada hari NATAL pun ada yang harus menjadi "korban-Nya" agar dunia penuh dengan luapan kegembiraan dan sukacita besar. Seorang perempuan yang bernama Maria yang belum melangsungkan pernikahannya telah mengandung seorang bayi.

Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?

Tugas Renungan Natal 2009 (Naomi Harmini)

"Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?" (Roma 8:31)

Jika kita mendapati anak kita memecahkan vas bunga kesayangan kita, atau kita mendapati dia merusakkan barang yang bagi kita berharga, menghilangkan data yang kita simpan di komputer, merusakkan dokumen kerja kita yang sangat penting, atau bahkan berbuat sesuatu yang memalukan kita sebagai orang tuanya, memaki gurunya di sekolah, berkelahi dengan temannya, mendapat nilai jelek. Apa yang akan kita lakukan?

Kasih Natal

Tugas Renungan Natal 2009 (Ratna)

Lukas 2:1-20

Ketika persiapan merayakan Natal yang gemerlap mengalihkan perhatian kita dari palungan sederhana, mari kembali sejenak membayangkan suasana dimana Maria dan Yusuf sedang menantikan kedatangan bayi Yesus. Demi mentaati perintah Kaisar Agustus untuk melakukan sensus kembali ke tanah kelahirannya, mereka berjalan jauh dari kota tinggalnya ke tanah Betlehem.

Sejarah Lagu Natal

Bila kita menelusuri sejarah lagu Natal sama saja dengan menelusuri mundurnya kekuasaan riligius gereja dalam hubungannya dengan manusia. Pada abad pertengahan rohaniawan sudah biasa ikut campur bukan hanya pada urusan keagamaan tapi juga urusan negara. Dengan begitu, penggunaan himne-himne gereja dan seputarnya sama halnya dengan bagian adat dan kegiatan gereja memerlukan persetujuan dari lembaga gereja.

Keponakan

Mike, sedang mengunjungi saudara laki-lakinya yang sudah berkeluarga dalam rangka merayakan Natal, terkagum-kagum ketika mendapati keponakannya, Timmy, yang masih kecil sudah bisa membantu orangtuanya membuat kue.

Setelah mereka selesai membuat kue, Ibu Timmy mengizinkan Timmy menghiasi kue tersebut dengan krim. Ketika Timmy sudah menyelesaikannya, dia membawa kue tersebut dan ditaruh di atas meja.

"Wah, kuenya kelihatan lezat sekali, Tim." puji Mike. Mike lalu mengambil sepotong kue dan menggigitnya sambil melihat pada kue-kue yang masih ada di piring. "Tim, kue ini betul-betul lezat."

Setelah Mike menghabiskan satu potong kue, dia kemudian mengambil potongan kue yang kedua dan memberi komentar kepada Timmy. "Kue-kue ini sangat indah dipandang mata," kata Mike. "Bagaimana caramu menaruh krim di atas kue ini dengan begitu rapi, tidak belepotan ke mana-mana?"

Sambil menunggu jawaban dari Timmy, Mike memakan potongan kue yang kedua dengan sekali gigit.

Tukang Arloji

Di Jerman tinggallah seorang tukang arloji. Namanya Herman Josep. Dia tinggal di sebuah kamar yang sempit. Di kamar itu ada sebuah bangku kerja, sebuah lemari tempat kayu dan perkakas kerjanya, sebuah rak untuk tempat piring dan gelas serta tempat tidur lipat di bawah bangku kerjanya.

Selain puluhan arloji yang sudah dibuatnya, tidak ada barang berharga lain di kamarnya. Pada jendela kaca kamar itu Herman menaruh sebuah jam dinding paling bagus untuk menarik perhatian orang-orang yang lewat. Herman adalah seorang tukang arloji yang miskin. Pakaiannya compang-camping, tetapi dia baik hati. Anak-anak di sekitar rumah menyukainya. Kalau permainan mereka rusak, Herman biasa diminta memperbaiki. Herman tak pernah minta satu sen pun untuk itu. "Belilah makanan yang enak atau tabunglah uang itu untuk hari Natal." Ini jawaban yang Herman selalu berikan.

Asal Usul Kado Natal

Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia." Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur. (Mat 2:1-2, 11)

Pages