Damai Natal
Tugas Renungan Natal 2009 (Feronica)
Selama ini orang-orang menganggap bahwa PASKAH merupakan hari Pengorbanan yang terbesar. Hal ini memang benar, karena Allah memberikan Putra Tunggal-Nya Yesus Kristus sebagai tebusan bagi dosa- dosa seluruh umat manusia. Namun demikian sebenarnya pada hari NATAL pun ada yang harus menjadi "korban-Nya" agar dunia penuh dengan luapan kegembiraan dan sukacita besar. Seorang perempuan yang bernama Maria yang belum melangsungkan pernikahannya telah mengandung seorang bayi.
Bagaimana jika hal tersebut terjadi pada diri kita para kaum perempuan? Dimanakah hati dan perasaan kita jika kita sebagai Maria pada waktu itu? Pasti kita akan merasa malu, takut, kecewa dan bahkan bisa juga merasakan stres dan akhirnya ingin bunuh diri karena malu dengan orang tua, tetangga dan juga teman-teman. Begitu pula dengan Yusuf, sebagai laki-laki tentunya juga akan malu, dan merasa tertuduh. Dan pasti ingin meninggalkan Maria sebagai tunangannya. Kedua-duanya merasa bahwa dirinya telah berbuat cemar, baik bagi dirinya maupun yang lebih besar lagi mereka telah membuat cemar nama baik bagi kedua orang tua dan juga keluarga. Namun inilah sepasang sejoli yang patut kita contoh. Pasti mereka memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan. Disamping itu pula mereka memiliki ketaatan dan kesetiaan serta dalam setiap langkah kehidupannya mereka pasti melakukan Firman Tuhan. Sehingga tidak heran mereka memiliki kepekaan dalam mendengarkan suara Tuhan. Sehingga pada akhirnya mereka dapat membawa kabar sukacita dan damai sejahtera bagi dunia. Dan yang mendengarkan pertama kali kabar sukacita tersebut adalah kaum gembala adalah kaum yang sering tidak masuk dalam hitungan. Melalui teladan Yusuf dan Maria, marilah kita terus tingkatkan iman percaya kita dengan taat dan setia pada kehendak-Nya dalam kebenaran Firman-Nya. Sehingga kita pun juga dapat membawa kabar sukacita dan damai sejahtera bagi sesama. Dan dengan takut dan gentar mari kita menyambut tahun 2010 bersama dengan Tuhan.