Pengalaman Natal

Oleh: Theresia

Gambar: tradisi_natal

It's Christmas.... Yeay!!!

Natal adalah hari raya umat Kristen yang diperingati setiap tahunnya tanggal 25 Desember untuk memperingati hari kelahiran Yesus Kristus. Natal biasanya dirayakan dalam kebaktian malam pada tanggal 24 Desember; dan kebaktian pagi tanggal 25 Desember. Namun sekarang sudah banyak variasi yang dilakukan pada saat Natal. Bahkan untuk tanggalnya sendiri pun sudah tidak hanya dirayakan pada tanggal 24 dan 25 Desember.

Jingle bells, jingle bells
Jingle all the way
Oh, what fun it is to ride
In a one horse open sleigh

Lagu ini menjadi salah satu lagu yang menjadi gambaran bahwa Natal telah tiba. Saat kecil, saya tidak tahu makna Natal yang sesungguhnya. Ketika lagu Natal sudah dikumandangkan, pohon Natal dimana-mana, hiasan Natal menghiasi setiap rumah orang kristiani, mama membeli baju baru, perayaan di gereja, dan mama masak makanan enak, semua hal itu menjadi ingatan yang hampir setiap tahunnya berulang kembali. Dulu itulah makna Natal yang saya tahu dan kalau semuanya itu tidak ada, maka Natal akan menjadi perayaan yang hampa.

Sampai akhirnya saya mengenal Kristus, saya baru menyadari bahwa semuanya itu ternyata sia-sia. Memang perlu, tetapi bukan menjadi hal yang utama. Sedih rasanya ketika saya mengingat itu kembali. Sedihnya kenapa saat itu tidak ada yang memberi tahu saya pengertian akan Natal yang sesungguhnya dan kenapa saya menjadikan semua hal tersebut menjadi yang paling utama. Namun tidak ada kata terlambat, saya bersyukur Tuhan menangkap saya, hingga akhirnya saya menyadari bahwa ternyata sedari kecil pun, seorang anak sudah perlu dibukakan akan makna Natal yang sesungguhnya. Tidak harus terlalu berat, sekedar menyampaikan bahwa Natal adalah mengingat kembali hari dimana Yesus lahir dan menjadi penyelamat bagi kita, saya rasa itu sudah cukup. Supaya sukacita Natal yang dialami oleh anak tersebut lengkap.

Berbicara tentang Natal, tahun ini merupakan tahun pertama kita merayakan Natal secara virtual. Pertanyaannya, apakah itu mengurangi sukacita kita? Awalnya mungkin ia, tapi percayalah kita semua pasti bisa melewati Natal tahun ini dengan penuh sukacita juga, sama seperti Natal-natal sebelumnya. Kembali lagi, apa makna Natal itu, itulah yang akan menjadi alasan untuk kita tetap bersukacita. Mari dengan rasa sukacita yang sama, kita songsong Natal tahun ini. Walau kita merayakannya dengan cara yang berbeda, tetapi mari tetap untuk tidak mengurangi esensinya. Banyak hal yang perlu kita syukuri untuk Natal kali ini, dan pastinya itu tidak tergantikan dengan kita yang harus merayakan Natal secara virtual.

Tidak harus berjabat tangan yang menandakan kehadiran, senyum yang kita bagikan lewat video call dan aplikasi lainnya, tetap bisa menggantikan kehadiran tersebut. Tersenyum!!! menjadi kata yang dapat saya bagikan kepada teman-teman semua.

Merry Christmas!!!!!