Natal yang Pertama

Apa yang kita ketahui tentang Natal yang pertama? Semakin kita mengeksplorasi tentang asal-usul Natal, semakin kita menemukan bahwa Natal adalah sebuah peristiwa yang berakar pada sejarah, bukan pada tradisi atau emosi belaka. Artikel ini membahas beberapa pertanyaan historis utama yang muncul ketika merenungkan Natal yang pertama.

Natal adalah hal yang sangat besar bagi saya saat bertumbuh dewasa.

Gambar: bersyukur

Tanggal 24-25 Desember adalah hari yang ajaib. Saya masih bisa melihat salju Kanada yang berkilauan saat memantulkan lampu-lampu Natal. Saya dapat mencium aroma makanan di pertemuan keluarga saat nenek saya membantu menyiapkan makanan yang lezat. Saya masih bisa mendengar ibu saya menyanyikan lagu-lagu Natal dengan fasih pada salah satu kunjungan langka kami ke gereja (Paskah adalah kunjungan lainnya).

Natal adalah waktu yang ajaib karena saya menemukan diri saya terhubung dengan Allah melalui kisah kelahiran Yesus yang menakjubkan.

Namun, ada sisi lain dari Natal selain kesan magis dan kenangan manis. Ada sisi lain dari Natal yang sekokoh dinding batu gua, bersahaja seperti padang rumput, dan faktual seperti tanggal pada kalender. Dengan kata lain, Natal bukan hanya tentang emosi yang membahagiakan; tetapi juga tentang peristiwa bersejarah.

Beberapa kali, saya telah mengunjungi tempat-tempat di Israel yang menjadi latar belakang peristiwa Natal. Bersama-sama, mari kita lihat beberapa fakta dan temuan seputar Natal yang pertama, dan kemudian kita dapat merefleksikan bagaimana hal itu dapat berdampak pada kita saat ini.

Kisah Natal dari Alkitab

Lukas 2:4-7 (AYT) mengatakan, -Yusuf meninggalkan Nazaret, kota di Galilea, dan menuju ke Yudea, ke kota Daud, yang bernama Betlehem, karena ia berasal dari garis keturunan Daud, supaya ia didaftarkan bersama dengan Maria, tunangannya, yang sedang hamil. Ketika Yusuf dan Maria berada di Betlehem, tibalah waktunya bagi Maria untuk melahirkan. Maria pun melahirkan Anak laki-lakinya yang pertama. Ia membungkus-Nya dengan kain lampin dan membaringkan-Nya di dalam palungan karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.-

Kapankah Hal-hal Ini Terjadi?

Masuk akal jika Yesus dilahirkan pada saat pergantian tahun SM ke Masehi. Bagaimana pun juga, SM berarti -- sebelum Kristus,- dan Masehi atau AD (Anno Domini) berarti -- pada tahun Tuhan kita.-

Namun, biarawan yang menciptakan kalender kita sekitar 500 tahun setelah Yesus melakukan kesalahan dalam menentukan tahun kelahiran Yesus. Raja Herodes, raja paranoid yang mencoba membunuh bayi Yesus, meninggal pada bulan Maret tahun 4 SM. Oleh karena itu, Yesus seharusnya lahir pada tahun 5 SM atau lebih jauh ke belakang.

Apa yang Kita Ketahui tentang Tokoh Antagonis Kisah Natal?

Ketika Raja Herodes mendengar para pendatang dari Timur berbicara tentang kelahiran seorang raja yang lain, yang akan menjadi Raja orang Yahudi, dia merasa terancam. Bagaimana pun juga, Herodes adalah orang Edom, bukan orang Yahudi, dan dia tidak dilahirkan sebagai raja, tetapi diangkat oleh Kaisar. Oleh karena itu, Herodes merencanakan untuk membunuh bayi itu, dengan menunggu sampai orang Majus menemukan anak itu dan kemudian menyerangnya.

Matius 2:7-8 (AYT) mengatakan kepada kita,

"Kemudian Herodes diam-diam memanggil orang-orang Majus itu, meminta kepastian dari mereka tentang waktu bersinarnya bintang itu. Lalu, dia menyuruh mereka ke Betlehem dan berkata, 'Pergi dan selidikilah dengan teliti tentang Anak itu. Dan, kalau kamu sudah menemukan-Nya, beritahukanlah kepadaku supaya aku juga bisa datang dan menyembah-Nya."'

Dari catatan sejarah lainnya diketahui bahwa Herodes sangat paranoid. Dia telah membunuh begitu banyak anggota keluarganya sendiri karena curiga bahwa mereka akan mengincar takhtanya sehingga Kaisar Agustus menyindir, "Lebih baik menjadi babi piaraan Herodes daripada menjadi anak-anaknya."

Herodes bukan hanya tokoh yang terkenal dalam catatan sejarah tertulis, tetapi juga dalam bukti-bukti arkeologi. Dia membangun banyak istana, dan sisa-sisa beberapa istana masih ada. Sebagai contoh, di luar Betlehem terdapat salah satu dari istananya, yakni Herodium.

Pada tahun 2007, sesuatu yang sangat menarik dan mengejutkan terjadi di Herodium. Para arkeolog menemukan makam Raja Herodes.

Apa yang Kita Ketahui tentang Kota Tempat Yesus Dilahirkan?

Betlehem terletak sekitar 8 kilometer di luar Yerusalem. Di sanalah Raja Daud, leluhur Yesus, dilahirkan. Banyak nubuat dalam Perjanjian Lama yang menubuatkan kedatangan seorang raja mesianik dalam garis keturunan Raja Daud.

Tidak hanya dinubuatkan bahwa seorang raja mesianis seperti Daud akan datang, tetapi juga bahwa raja itu akan lahir di kota Daud, yaitu Betlehem. Mikha 5:2-4 (AYT) mengatakan, "Akan tetapi kamu, hai Betlehem Efrata, kamu yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, darimu akan bangkit bagi-Ku seseorang yang memerintah Israel, yang permulaannya sejak purbakala, semenjak dahulu kala .... Dia akan bangkit dan menggembalakan mereka dengan kekuatan TUHAN, dalam keagungan nama TUHAN, Allahnya. Mereka akan tinggal dengan aman karena saat itu Dia menjadi besar sampai ke ujung bumi."

Betlehem modern berada di lokasi yang sama persis dengan yang ada di Perjanjian Baru.

Di manakah para gembala itu berada?

Para gembala di sekitar Betlehem adalah orang-orang pertama yang mendengar tentang kelahiran Yesus. Lukas 2:8-9 (AYT) mengatakan, "Di daerah yang sama, ada beberapa gembala yang tinggal di padang untuk menjaga kawanan domba mereka pada waktu malam. Tiba-tiba, malaikat Tuhan berdiri di depan mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar di sekeliling mereka sehingga mereka sangat ketakutan."

Situs kuno dari padang gembalaan itu telah ditandai dengan baik sejak masa-masa awal.

Hanya ada sedikit padang rumput yang bagus di daerah di luar desa kuno Betlehem untuk domba-domba merumput. Salah satu tempat yang ditandai sejak awal kekristenan, kini menjadi bagian dari kota Betlehem modern.

Apakah Yesus Lahir di Kandang?

Natal adalah waktu yang ajaib karena saya menemukan diri saya terhubung dengan Allah melalui kisah kelahiran Yesus yang menakjubkan.

Pada zaman Yesus, hewan-hewan dipelihara di dalam gua-gua, dan palungan (tempat makan) yang digunakan untuk tempat tidur Yesus pasti berada di salah satu gua tersebut. Gua-gua tersebut biasanya terletak dekat dengan rumah-rumah, terkadang dengan rumah yang dibangun tepat di luar gua. Gua-gua di Betlehem bersuhu sekitar 70 derajat pada musim panas atau musim dingin, sehingga merupakan lingkungan yang ideal untuk kelahiran seorang bayi. Begitu Maria melahirkan, dia akan menjadi najis secara ritual menurut hukum Yahudi. Dengan demikian, melahirkan Yesus di dalam gua akan menjauhkannya dari rumah dan menjaga agar rumah itu tidak menjadi najis secara ritual.

Meskipun bukan salah satu dari Kitab Injil abad pertama, sebuah tulisan kuno tentang kelahiran Yesus yang ditulis oleh seorang penulis abad kedua bernama Yakobus (bukan Yakobus yang ada di Alkitab) mengatakan bahwa Yesus lahir di sebuah gua. Deskripsi ini juga cocok dengan bukti arkeologis. Church of the Nativity dibangun oleh Helena (ibu Konstantinus) pada awal tahun 300-an di tempat yang telah ditandai oleh orang-orang percaya mula-mula sebagai tempat kelahiran Yesus. Ada bukti kuat bahwa ini adalah lokasi kelahiran Yesus.

Lebih dari Sejarah, Tidak Kurang dari Sejarah

Sekali lagi, Natal bukan hanya tentang perasaan bahagia; Natal adalah tentang sebuah peristiwa bersejarah. Namun, ada berbagai macam peristiwa bersejarah yang secara pasif berada di lini masa dan tidak mengintervensi kehidupan sehari-hari manusia. Anda mungkin sudah lupa dengan berbagai fakta sejarah yang pernah Anda pelajari di kelas sejarah saat Anda tumbuh dewasa. Lagipula, tanggal kekalahan Armada Spanyol atau harga Pembelian Wilayah Louisiana mungkin tidak terlalu relevan dengan kehidupan Anda.

Ketika berbicara tentang peristiwa-peristiwa seputar kelahiran Yesus, relevansinya dengan kehidupan Anda tidak dapat dilebih-lebihkan karena jika kita dikunjungi oleh Allah dalam rupa manusia (Matius 1:23; Lukas 1:35; Yohanes 1:14), kita akan memiliki banyak alasan untuk memberikan perhatian lebih kepada Yesus Kristus dibandingkan dengan hal lain pada masa lalu, sekarang, maupun pada masa yang akan datang. Sebagai Allah yang menjadi manusia, Yesus layak mendapatkan kesetiaan yang lebih besar daripada raja mana pun dan kepercayaan yang lebih besar daripada pemimpin mana pun. Dia bukan hanya seorang anak di palungan yang harus dirayakan; Dia adalah Raja yang harus dipercaya dan diikuti. (t/Jing-jing)

Diambil dari:
Nama situs : Renew.org
Alamat artikel : https://renew.org/the-original-christmas/
Judul asli artikel : The Original Christmas
Penulis artikel : Bobby Harrington